TEMPO.CO, Jakarta - Koalisi Perubahan yang mengusung pasangan calon presiden dan wakil presiden Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar mengklaim selalu menjadi yang pertama dalam mengikuti tahapan pemilihan umum atau Pemilu 2024.
"Ya, begitu karena yang pertama kali mendeklarasi capres-cawapres. Pertama daftar, juara pertama emang. Yang lain kan follower aja," kata juru bicara Partai Keadilan Sejahtera atau PKS Ahmad Mabruri, kepada Tempo melalui sambungan telepon, Jumat, 13 Oktober 2023.
Menurut Ahmad, dalam perjalanan pendaftaran pada 19 Oktober mendatang, disiapkan juga kegiatan arak-arakan bersama Anies-Cak Imin. Rencana konvoi itu direncanakan star dari Taman Suropati. "Taman Suropati kan cuma 400 meter ke KPU," ujar dia.
Semua rencana tahapan di hari pendaftaran itu, tutur Ahmad, akan dibahas kembali pada Rabu, 18 Oktober 2023, sehari sebelum Anies-Cak Imin mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum. "Biasalah gimmick pendaftaran," kata dia berseloroh.
Politikus PKS itu juga menyinggung soal para relawan yang akan hadir di hari pendaftaran. Bagi Ketua DPP PKS Bidang Humas ini, keramaian itu sama seperti pendaftaran partai peserta pemilu.
Dalam pesta demokrasi, Mabruri menuturkan, banyak pendukung berbondong-bondong mendampingi capres-cawapresnya menuju KPU. Namun ruangan yang tersedia hanya disiapkan kepada sepuluh orang yang mendampingi jagoannya di ruang daftar.
Para pengantar yang membludak diberi tempat menunggu di luar. Dia menjelaskan, antusiasme masyarakat selalu ada di masa pesta demokrasi. Agenda pemilu yang berlangsung lima tahun sekali. "Kalau enggak ramai, namanya bukan pesta, itu penguburan. Kuburan kan sepi," ujar Ahmad, tergelak.
Jadwal pendaftaran capres-cawapres dibuka pada 19 Oktober dan ditutup pada 25 Oktober 2023. Selain melayani pendaftaran, KPU menyediakan tes kesehatan kepada capres dan cawapers.
Dua bakal capres lain Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo. Ketua Umum Gerindra itu Partai Golkar, Partai Amanat Nasional, Partai Demokrat, dan Partai Garuda, dan Partai Bulan Bintang. Hingga saat ini, Koalisi Indonesia Maju itu belum menentukan cawapres.
Adapun Ganjar, bekas Gubernur Jawa Tengah, juga belum menetapkan bakal cawapres. Ganjar disokong PDI Perjuangan, Partai Persatuan Pembangunan, Perindo, dan Hanura.
Pilihan Editor: Respon Elektabilitas Capres, Yenny Wahid : Warga PKB Silahkan Coblos PKB, Tapi Soal Presiden Ikut Saya