TEMPO.CO, Yogyakarta - Putri mendiang Presiden Indonesia ke-4 Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, Zannuba Ariffah Chafsoh alias Yenny Wahid, merespon dinamika elektabilitas tiga bakal calon presiden atau bacapres yang akan bertarung pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Dari tiga bacapres itu, hanya Anies Baswedan yang sudah dipastikan berpasangan dengan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.
Sejumlah survei menunjukkan elektabilitas pasangan yang kerap disebut AMIN itu masih tertinggal di bawah dua kandidat capres lainnya, Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto yang belum menentukan cawapres.
Yenny pun enggan berkomentar soal apakah mandeknya elektabilitas itu karena Muhaimin tak mendapatkan dukungan penuh dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) karena perpecahan di partai itu.
"Saya tidak mau berkomentar soal PKB," kata Yenny dalam pertemuan santai dengan kalangan seniman di Yogyakarta Jumat 13 Oktober 2023.
Minta warga PKB ikuti pilihannya pada Pilpres 2024
Hanya saja, Yenny menminta warga PKB tetap mendukung partai yang didirikan Gus Dur tersebut dalam Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024 mendatang. Akan tetapi, Yenny meminta warga PKB untuk mengikuti pilihannya pada Pilpres 2024.
"Intinya begini, kalau bisa warga PKB silahkan nyoblos PKB, tapi (pilihan) presiden-nya ikut saya," kata Yenny sembari tersenyum.
Perpecahan di tubuh PKB hingga saat ini memang belum mereda. Selain kubu Muhaimin, ada pula lainnya di tubuh partai yang dibentuk saat era reformasi tersebut.
Hal itu terlihat semakin nyata setelah Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas meminta masyarakat untuk tidak memilih calon presiden yang memanfaatkan agama untuk kepentingan politik. Meskipun tak menyebut nama jelas, ucapan Yaqut itu diyakini mengarah ke Anies Baswedan yang kerap dituding melakukan politik identitas saat memenangkan Pilkada DKI Jakarta 2017.
Selanjutnya, keluarga Gus Dur belum tentukan arah dukungan