TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Partai Bulan Bintang (PBB) Afriansyah Noor mengatakan Koalisi Indonesia Maju (KIM) akan mengumumkan kandidat cawapres dan Tim Pemenangan Bacapres Prabowo Subianto secara bersamaan. Hal ini merespon progres KIM menuju pendaftaran paslon Bacapres di Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI.
"Ya, pada saatnya kami akan mengumumkan siapa ketua tim, siapa personel timnya, siapa calon wakil presidennya begitu," katanya Ahad, 8 Oktober 2023 usai acara Maulid Nabi Muhammad SAW 1445 Hijiriah, di Jagakarsa, Jakarta Selatan.
Sebelumnya, pada Sabtu, 7 Oktober lalu di Senayan, Jakarta, mencuat kembali nama Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka sebagai bacawapresnya Prabowo. Nama Gibran diusulkan Relawan Jokowi, Solidaritas Ulama Muda Jokowi atau Samawi alias Samawi.
Afriansyah enggan memastikan kapan pengumuman tersebut. "Tunggu tanggal mainnya," katanya sambil tertawa.
Ia mengatakan, berbagai pihak dalam KIM telah sepakat bahwa akan mengemukakan informasi ini berdasarkan persetujuan bersama. PBB, kata Afriansyah, tak mau mendahului Prabowo.
"Saya tidak mau mendahului Pak Prabowo. Karena kami bersepakat semua diputuskan Pak Prabowo atas dasar musyawarah mufakat," ucapnya.
Afriansyah membantah KIM tidak menunjukan progres kerja koalisi. Ia mengklaim pihaknya rutin mengadakan pertemuan guna membahas kerja koalisi. Hanya saja kata Afriasnyah, gerak KIM tidak tersorot media.
"Kami sudah (sering) ngumpul, tinggal Pak Prabowo menunjuk siapa Ketua Tim Pemenangan Nasional-nya. Seluruh partai Koalisi Indonesia Maju sudah sering kumpul. Tapi kita enggak pernah ekspos dan tidak perlu di-publish juga," katanya.
Ia membantah menyembunyikan hasil pertemuan di KIM. "Tidak. Tidak ada. Karena menang hanya masih digodok. Dan perlu waktu untuk memberikan penjelasan. Biar fix betul," katanya.
Selain itu, ia juga menyebut kondisi politik yang masih cair jadi alasan tidak mengungkap progres di koalisi ke media.
"Artinya koalisi bisa bertambah nih kemarin juga kemarin tiba-tiba berubah. Keluar PKB masuk Demokrat. Kan begitu. Jadi kita tidak mau mendahului. Takutnya kita udah ngomong, rupanya berbeda," katanya.
KIM, kata dia, ingin menciptakan suatu komdisi politik menjelang Pemilu dengan kondisi tenang.
"Nah ini yang dianggap betul. Kami ingin membuat suasana politik ini tenang, aman, nyaman, happy bahagia, itu tujuannya," katanya.
Koalisi Indonesia Maju didukung berbagai partai Parlemen dan Non-parlemen di antaranya Partai Gerindra, PAN, Golkar, PBB, Partai Prima, Partai Garda Republik, Partai Gelora.
Pilihan Editor: Pakar Politik Nilai Ada Perlakuan Berbeda antara Kubu Ganjar dan Prabowo ke Khofifah