TEMPO.CO, Jakarta - Bendahara Umum Partai NasDem Ahmad Sahroni menepis kabar ihwal menghilangnya Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo ketika kunjungan kerja di Eropa. Sahroni memastikan Syahrul Yasin Limpo akan kembali ke Indonesia.
"Tidak menghilang," ujar Ahmad Sahroni saat dikonfirmasi, Selasa, 3 Oktober 2023.
Sahroni mengakui Syahrul Yasin Limpo mestinya tiba di Jakarta pada 1 Oktober 2023. Namun karena ada halangan, Syahrul Yasin Limpo belum kembali ke Tanah Air sebagaimana jadwal semula.
Sahroni membeberkan alasan Syahrul Yasin Limpo belum kembali ke Indonesia karena sakit. "Ada problem prostatnya, jadi pengobatan dahulu," ujarnya. Namun, ia tidak mengetahui koleganya di NasDem itu dirawat di mana. "Saya gak tahu dirawat di mana, cuma dapat informasi karena prostat bermasalah. Akhirnya dia gak pegang komunikasi," ucapnya.
Sahroni menyampaikan Syahrul Yasin Limpo akan tiba di Jakarta pada 5 Oktober. Sekembalinya ke Tanah Air, Syahrul akan langsung menghadap Ketua Umum NasDem Surya Paloh. "Perintah ketua umum segera kembali setelah selesai pengobatan," katanya.
Direktur Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM Silmy Karim mengatakan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo belum memasuki Indonesia padahal dijadwalkan tiba pada 1 Oktober 2023. Ia mengatakan, keberadaan terakhir Syahrul Yasin Limpo di Roma, Italia, terpantau dari data perlintasan dan kerja sama antarnegara.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah rumah dinas Syahrul Yasin Limpo di Kebayoran Baru pada Kamis malam, 28 September 2023. KPK juga menggeledah Kantor Kementan, yakni di ruangan Syahrul dan Sekjen Kementan, Kasdi Subagyono.
Dalam konferensi pers di Jakarta pada Jumat, 29 September 2023, juru bicara KPK Ali Fikri mengatakan pihaknya menyita duit Rp 30 miliar yang ditemukan di beberapa amplop. KPK menduga sebagian uang itu berasal dari pegawai berkaitan dengan promosi jabatan dan mutasi di Kementerian Pertanian.
Pilihan Editor: Imigrasi: Menteri Syahrul Yasin Limpo Belum Masuk Indonesia