TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago menilai Presiden Joko Widodo atau Jokowi adalah pihak yang berbahagia jika wacana duet Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo dapat terwujud dalam pemilihan presiden 2024. Keduanya diperkirakan akan menang mudah jika bergabung dengan membawa representasi poros keberlanjutan.
Prabowo merupakan bakal calon presiden yang diusung oleh Koalisi Indonesia Maju. Koalisi ini melibatkan Partai Amanat Nasional, Golkar, Demokrat, Partai Bulan Bintang, Partai Gelora dan Partai Prima. Sementara Ganjar diusung oleh partai penguasa, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, disokong oleh Partai Persatuan Pembangunan, Hanura, dan Perindo.
Beberapa partai pengusung Ganjar maupun Prabowo, merupakan pendukung atau yang berada dalam bagian pemerintah. Ganjar dan Prabowo sama-sama belum mengumumkan kandidat calon wakil presiden. Sedangkan di kubu lain ada Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, yang diusung oleh NasDem, Partai Kebangkitan Bangsa, dan Partai Keadilan Sejahtera.
“Yang paling happy kalau Prabowo dan Ganjar berpasangan atau bersatu adalah Presiden Jokowi. Saya rasa ini target dan mimpi beliau, peta jalan mengalahkan pasangan Anies - Cak Imin,” kata Pangi dalam keterangan tertulis yang diterima pada Sabtu, 23 September 2023.
Pangi menambahkan, pesan simbolik bisa dimaknai baik yang tersirat dan tersurat saat Jokowi meninjau panen raya padi dan berdialog dengan petani di Desa Lajer, Kecamatan Ambal, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah pada Maret 2023. Saat itu, presiden juga mengajak Prabowo yang menjabat sebagai Menteri Pertahanan dan Ganjar sebagai Gubernur Jawa Tengah .
“Tren mana yang unggul membajak di sawah maka itu capresnya,” kata Pangi. Menurutnya, Prabowo dan Ganjar akan melebur pada poros keberlanjutan dengan dua alasan. Pertama, kalau elektabilitas pasangan Anies - Cak Imin mengalami peningkatan yang signifikan sampai 19 Oktober, menjelang didaftarkan ke KPU. Kedua, jika Ganjar dan Prabowo belum menemukan pasangan cawapres yang ideal.
Data Survei Voxpol Center pada Agustus 2023, menunjukkan sebesar 56, 3 persen pemilih menginginkan pasangan capres-cawapres cukup dua pasang saja. Sedangkan sebesar 34,9 persen menginginkan pasangan capres-cawapres lebih dari dua pasang.
Sebesar 50, 4 persen agar pemilih mendapatkan alternatif pilihan yang beragam dan variatif. Kemudian, 18,1 persen agar tidak terjadi perpecahan dan keterbelahan yang berujung konflik di tengah masyarakat. Sedangkan sebesar 13,4 persen mengharapkan agar terjadi kompetisi persaingan yang sehat dan fair dan sebesar 5 persen agar tidak terjadi eksploitasi politik identitas.
Kata Prabowo dan Ganjar
Prabowo tak menolak secara terang-terangan soal peluang duet dirinya dengan Ganjar di Pilpres 2024. "Yang kita dambakan adalah selalu persatuan, kerukunan," katanya usai acara Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Demokrat di Jakarta Convention Center, Jakarta, Kamis malam, 21 September 2023.
Prabowo berharap kondisi apa pun yang terjadi, termasuk konstelasi politik, bisa dihadapi dengan rukun dan damai. "Kita harus sejuk," kata Menteri Pertahanan itu. Ia juga mengatakan bahwa hal ini pun berlaku pada siapa saja yang nantinya diberikan mandat kepercayaan oleh rakyat.
Hal senada disampaikan Ganjar. Dia mengaku tidak memiliki jarak dengan Prabowo walaupun berbeda kubu terkait Pilpres 2024. Pernyataan ini disampaikan Ganjar usai ditanya awak media mengenai alasannya mengunjungi markas relawan pendukungnya bernama "Rumah Bersama Pelayan Rakyat (RBPR)" di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, 21 September 2023.
Sebelumnya, Ganjar juga telah membuka kemungkinan peluang berduet dengan Prabowo di Pilpres 2024. "Kalau politik itu, sebelum nanti ditetapkan di KPU semua peluang bisa terjadi," ujar Ganjar usai menghadiri rapat Tim Pemenangan Nasional di Gedung High End, Kebon Sirih, Menteng Jakarta Pusat, Rabu, 20 September 2023.
Sementara pendiri Lembaga Survei Indonesia Denny JA mengatakan lembaganya menyusun simulasi jika Pilpres 2024 dilaksanakan satu putaran yang diikuti dua pasangan capres-cawapres. Hasilnya, kata Denny, Prabowo-Ganjar unggul telak dari pasangan Anies-Muhaimin.
"Hasilnya Prabowo dan Ganjar memperoleh dukungan 64,9 persen. Sementara Anies dan Muhaimin mendapat suara 16,6 persen," kata Denny di Jakarta, Kamis, 21 September 2023.
Denny mengatakan jika simulasi tersebut terwujud, kemenangan Prabowo dan Ganjar dengan selisih di atas 40 persen, akan menjadi kemenangan terbesar dalam sejarah Pemilu langsung di Indonesia.
DANIEL A. FAJRI
Pilihan Editor: Direktur PARA Syndicate Sebut Duet Prabowo dan Ganjar sebagai Win-win Solution Jokowi