INFO NASIONAL – Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menyerahkan alat pres plastik (sealer) kepada Direktur Eksekutif Yayasan Sahabat Hati Bunda, Melny Nova Katuuk, di depan Rumah Makan Pangan UMKM Masyarakat Pesisir, Muara Angke, Jakarta Utara, Kamis, 14 September 2023.
“Terima kasih kepada Yayasan Sahabat Hati Bunda yang sudah memberikan bantuan dan bimbingan, sehingga masyarakat bisa mendapatkan tambahan ekonomi untuk keluarganya,” kata Heru sambil menjabat tangan Nova.
Heru sangat mengapresiasi kegigihan yayasan tersebut yang tanpa pamrih membantu masyarakat pesisir Jakarta, untuk meningkatkan kualitas hidup. Kehadiran Yayasan Sahabat Hati Bunda, lanjut Heru, membuat perekonomian warga di Muara Angke dapat bergerak positif. “Tadi (saya lihat) ada proses bawang dan ikan asin. Itu semua jadi diversifikasi produk,” ujarnya.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (DKPKP) Provinsi DKI Jakarta Suhartini Eliwati menjelaskan kepada Heru, saat ini terdapat 19.000 UMKM yang dibina DKPKP, 780 di antaranya UMKM masyarakat pesisir.
Menurutnya, pembinaan semakin digencarkan, setelah Pj. Gubernur Heru memberi arahan kepada seluruh jajarannya pada 18 Oktober 2022, hari kedua setelah dilantik memimpin Jakarta. “Kami terus berupaya agar UMKM masyarakat pesisir terus naik kelas. Termasuk membantu perizinan, agar mereka dapat sertifikat halal, BPOM (Badan Pengawasan Obat dan Makanan), dan lainnya,” tutur Eli.
Adapun tujuan memberi bantuan alat pres kepada UMKM binaan Yayasan Sahabat Hati Bunda agar kemasan produk mereka semakin bagus. “Selain itu juga lebih higienis,” ucap Eli.
Sedangkan Melny Nova Katuuk mengaku terharu yayasannya dapat memberikan bantuan. “Mewakili UMKM, saya sangat berterima kasih kepada Pak Heru dan juga kepada DKPKP,” ungkapnya.
UMKM binaan Yayasan Sahabat Hati Bunda saat ini memproduksi ikan asin olahan yang dikemas dalam toples, serta bawang goreng dengan kemasan pouch. Kendati tidak menyebutkan omset yang dihasilkan, Nova menjelaskan bahwa penjualan produk tersebut sudah memberi tambahan penghasilan.
“Yayasan Sahabat Hati Bunda dibentuk sejak delapan tahun lalu. Awalnya ini sebagai bentuk pelayanan kami untuk masyarakat marjinal, meliputi intervensi kebencanaan seperti banjir, kebakaran, dan lainnya,” papar Nova.
Saat pandemi Covid-19 melanda pada 2020, perekonomian nelayan langsung merosot drastis. Ia juga menemukan bahwa kaum perempuan dan anak yang paling terdampak ketika ekonomi rumah tangga terganggu.
Yayasan Sahabat Hati Bunda menyadari, bantuan dalam bentuk mitigasi lebih berguna ketimbang bantuan setelah musibah. “Mitigasi berarti mencegah, menyiapkan masyarakat lebih tangguh saat nanti mengatasi tantangan. Mitigasi berarti menciptakan program jangka panjang dalam mengatasi kemiskinan,” beber Nova.
Sekitar dua bulan lalu, Nova mendorong pelaku UMKM binaannya untuk menciptakan produk olahan, yakni bawang goreng dan ikan asin. “Para ibu yang kami bina membuat produknya di rumah masing-masing. Hasil produksi kemudian disalurkan melalui Sayur Kendal, untuk dipasarkan di DKI Jakarta dan sekitarnya,” kata dia.
Sayur Kendal adalah perusahaan rintisan (startup) yang memasarkan berbagai produk pangan di seluruh Indonesia. Selain daring atau online, Sayur Kendal memiliki banyak cabang di berbagai wilayah. Produk utama yang dijual adalah buah dan sayur yang langsung dari petani, sehingga terjamin lebih segar.
Ariza, salah satu perempuan binaan Yayasan Sahabat Hati Bunda, bercerita bahwa dalam sepekan ia dan dua rekannya sesama anggota, menghabiskan bahan baku bawang merah hingga 60 kilogram, sedangkan ikan jambal sekitar 30 kilogram.
“Paling lama proses membuat ikan asin. Kami harus sabar saat proses penjemuran. Dari awal dicuci dan dijemur, hingga akhirnya diiris kecil-kecil. Total sekitar tiga kali penjemuran. Prosesnya bisa sampai dua minggu hingga siap jual,” urai Ariza.
Namun, ia senang dapat bergabung di yayasan tersebut. Selain mendapat pelatihan dan bimbingan, semua binaan mendapat bantuan modal awal. “Iya, ini kita dibantu oleh yayasan dan Sayur Kendal. Kalau duit sendiri ya enggak mungkin bisa bikin sebanyak ini,” terangnya.
Kepada Tempo, Nova menjelaskan, untuk saat ini fokus Yayasan Sahabat Hati Bunda memang membantu perekonomian para perempuan pesisir. Langkah selanjutnya adalah kembali melakukan advokasi terhadap pemenuhan hak-hak perempuan.
“Nantinya mereka dapat melapor ke Rumah Aman Perempuan di Yayasan Sahabat Hati Bunda jika mengalami kasus kekerasan. Yayasan kami juga akan berkoordinasi dengam sejumlah lembaga bantuan hukum di sekitar sini,” jelas Nova.
Selain memberi bantuan kepada UMKM binaan Yayasan Sahabat Hati Bunda, Pj Gubernur Heru juga sempat mengunjungi tempat pelelangan ikan Muara Angke yang jadi pemasok utama seluruh produk ikan laut untuk wilayah Jakarta.
Dalam kunjungan tersebut, Heru sempai menaiki Kapal Motor Rejeki Bersama, kapal nelayan yang melaut hingga Indramayu kemudian pulang ke Muara Angke. Dalam kesempatan bertemu orang nomor satu di DKI Jakarta itu, para nelayan di pelabuhan mengajukan permintaan bantuan berupa kapal pemadam kebakaran. “Iya, tadi mereka minta itu. Akan kami pikirkan agar dapat direalisasikan dengan segera,” pungkasnya. (*)