TEMPO.CO, Jakarta - Bakal cawapres Koalisi Perubahan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin mengklaim pihaknya tidak pernah mempolitisasi masjid untuk kepentingan elektoral.
Hal ini disampaikan Cak Imin usai mengikuti Silaturahmi Kebangsaan Tokoh Lintas Agama "Aksi Melayani Merekatkan Indonesia di Tengah Perbedaan" di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, Kamis, 14 September 2023.
"Kami tidak pernah mempolitisasi mesjid," Cak Imin.
Pernyataan Cak Imin ini diungkapkan untuk menepis anggapan bahwa pihaknya dikait-kaitkan dengan politisasi masjid.
Cak Imin juga menanggapi dengan candaan, kendati pihaknya tak melakukan politisasi masjid untuk kepentingan elektoral, namun dukungan ke pihaknya sering digaungkan di dalam masjid.
Alasannya, kata Cak Imin, nama pasangan bakal capres-cawapres Anies Baswedan dan Cak Imin dengan akronim AMIN sering disebut usai ibadah di masjid. "Tapi nggak tahu di mesjid, kok, banyak Amin," katanya sambil tertawa.
Tiga pesan dari pemuka lintas agama
Dalam diskusi yang dihadiri Cak Imin siang ini, ia mengaku mendapatkan 3 pesan penting dari pemuka agama. Pertama, agar konsisten menjalankan konstitusi tanpa pandang bulu dan tidak berpihak kepada satu pun golongan.
"Jadi terutama konsisten dengan konstitusi itu apa, pilar kebangsaan kita Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, NKRI, Bhinneka Tunggal Ika harus terjaga. Itu konstitusi," kata dia.
Kedua, dia diminta merawat demokrasi. Ketiga, agar setiap kebijakan pemerintah selalu ditujukan untuk rakyat.
"Pembangunan ini betul-betul untuk rakyat. Semuanya rakyat menikmati hasil-hasil pembangunan. Intinya tiga itu," katanya.
Pilihan Editor: PPATK: Perputaran Uang Sindikat Narkoba Fredy Pratama Capai Rp51 Triliun Sejak 2013