Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kisah Dewi Sartika Dirikan Sekolah Perempuan Pertama, Untuk Perjuangkan Kesetaraan dalam Pendidikan

Reporter

image-gnews
Pada 1911 bersama Dewi Sartika, Lasminingrat mendirikan sekolah perempuan bernama Sekolah Kautamaan Puteri. Karena kontribusinya yang besar terhadap pendidikan di Tanah Air dan menjadi tokoh intelektual perempuan pribumi, Lasminingrat dijuluki sebagai tokoh perempuan 'Sang Pemula' . Wikipedia dan Jogjaprov.go.id
Pada 1911 bersama Dewi Sartika, Lasminingrat mendirikan sekolah perempuan bernama Sekolah Kautamaan Puteri. Karena kontribusinya yang besar terhadap pendidikan di Tanah Air dan menjadi tokoh intelektual perempuan pribumi, Lasminingrat dijuluki sebagai tokoh perempuan 'Sang Pemula' . Wikipedia dan Jogjaprov.go.id
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pada era Kolonial Belanda, tidak semua pribumi bisa belajar membaca dengan leluasa apalagi sekolah. Hanya orang Eropa dan pribumi menak priyayi atau bangsawan yang mendapat akses sekolah. Para anak tukang kebun, anak babu, pembantu dan kalangan pribumi yang dianggap rendahan nampak mustahil untuk bisa sekolah terlebih anak perempuan. 

Di tengah situasi kesenjangan semacam itu, rasa solidaritas sebagai sesama anak bangsa muncul dari seorang Dewi Sartika. Tidak seperti kalangan menak lainnya, Dewi Sartika yang beruntung bisa sekolah karena posisi keluarganya nampak peka terhadap nasib bangsanya. Tidak hanya berwacana, ia membuat aksi nyata, berani mengajar baca tulis kepada perempuan pribumi. Bahkan aksi nyata itu ia lakukan sejak masih belia, saat masih tinggal di Cicalengka. 

Di umur 10 tahun, Dewi diam-diam mengajarkan para anak pembantu membaca dan menulis. Meski di golongan menak, Dewi tak gengsi dan tetap berbaur dengan para rakyat jelata. Di belakang gedung kepatihan, Dewi kerap mengajar anak-anak pembantu belajar baca tulis bahasa Belanda dengan alat seadanya. para rakyat jelata ini belajar baca tulis menggunakan arang, pecahan genting dan papan bekas. 

Dilansir dari buku Meneladani Kepahlawanan Kaum Wanita karya Edi Warsidi, akibat perbuatan Dewi, Cicalengka gempar karena sejumlah anak-anak pembantu kepatihan mampu membaca, menulis dan berbicara dalam Bahasa Belanda meski secara sederhana. 

Rupanya itu adalah buah tangan Dewi Sartika kecil yang kerap bermain sekolah-sekolahan. Dewi selalu berperan sebagai guru dan ia memberikan kesempatan kepada para anak pembantu bagaimana rasanya sekolah dan bisa mempelajari kunci ilmu pengetahuan yaitu membaca dan menulis. Meski di ranah permainan, secara tidak langsung, Dewi mengajari para anak pembantu membaca dan menulis bahasa Belanda. 

Namun kebersamaan antara Dewi dan anak-anak pembantu di Cicalengka harus berakhir ketika Dewi remaja. Ia harus kembali ke Bandung untuk tinggal bersama ibunya. Tak hanya bermain sekolah-sekolahan. Di usia remaja ia memiliki visi jelas untuk membuat sekolah betulan. Semangatnya untuk menciptakan kesetaraan dalam kesempatan belajar tidak padam. 

Ia juga mendapat dukungan dari pamannya, Bupati Martanagara, yang memiliki visi yang serupa. Namun, adat pada waktu itu sangat membatasi peran wanita, dan hal ini membuat pamannya khawatir. Namun, karena ketekunan dan semangatnya yang tak pernah pudar, akhirnya Dewi Sartika berhasil meyakinkan pamannya untuk mengizinkannya mendirikan sekolah untuk perempuan.

Sejak tahun 1902, Dewi Sartika mulai merintis pendidikan bagi perempuan. Ia mengajar di sebuah ruangan kecil di belakang rumah ibunya di Bandung, mengajarkan berbagai keterampilan seperti merenda, memasak, menjahit, membaca, dan menulis kepada anggota keluarganya yang perempuan.

Usai berkonsultasi dengan Bupati R.A Martanegara, pada 16 Januari 1904, Dewi Sartika mulai membuka Sakola Istri atau sekolah perempuan pertama se-Hindia Belanda. Sebelum ini tidak pernah ada sekolah perempuan di seantero wilayah pendudukan Belanda. 

Untuk mengajar para murid perempuan ini, Dewi dibantu oleh dua saudaranya yang bernama Poerwa dan Oewid. Angkatan pertama sekolah itu berjumlah 20 orang. Mereka belajar di pendopo Kabupaten Bandung. 

Singkat cerita, sekolah ini semakin diminati masyarakat sekitar. Sebab tidak ada tempat lain yang menyediakan kesempatan belajar kepada rakyat jelata. Semakin banyak murid yang mendaftar, pendopo dan ruang kepatihan Bandung pun tak sanggup menampung murid-murid. 

Alhasil pada tahun 1905, Dewi memutuskan untuk membeli lahan di Jalan Ciguriang, Kebon Cau. Menggunakan uang pribadi dan dana bantuan dari Bupati Bandung, Dewi akhirnya bisa membangun sekolah sendiri. Lima tahun kemudian, Dewi juga mengeluarkan uang dari kantong pribadinya untuk memperbaiki sekolah supaya lebih representatif. 

Sepak terjang Dewi mendirikan sekolah perempuan menarik perhatian para pemimpin daerah lain. Sejumlah daerah mulai meniru tindakan yang dilakukan Dewi. Singkat cerita, sekolah istri pun bermunculan di wilayah lain.  Pada tahun 1912 berdiri 9 sekolah perempuan di wilayah Pasundan. Dan pada tahun 1920 telah terdapat sekolah perempuan di seluruh wlilayah Pasundan. 

Sekolah perempuan Dewi Sartika pernah mengalami ujian berat saat perang dunia ke-1. Saat itu terjadi malaise atau krisis keuangan global. Beberapa tahun kemudian, sekolah perempuan Dewi Sartika harus berhenti beroperasi karena Bandung jadi medan pertempuran dan diduduki Belanda. 

Dewi Sartika kemudian mengungsi ke Tasikmalaya dan wafat pada 11 September 1947. Pahlawan nasional itu dimakamkan dalam sebuah upacara pemakaman sederhana di Pemakaman Cigagadon, Desa Rahayu, Kecamatan Cineam, Tasikmalaya. Saat ini perjuangannya menciptakan kesetaraan dalam pendidikan mulai membuahkan hasil.  

Pilihan Editor: Hari Lahir Dewi Sartika, Ridwan Kamil Wajibkan Upacara

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

FSGI Soroti Tingginya Kasus Kekerasan di Satuan Pendidikan dalam Hardiknas 2024

45 menit lalu

Ilustrasi kekerasan. shutterstock.com
FSGI Soroti Tingginya Kasus Kekerasan di Satuan Pendidikan dalam Hardiknas 2024

FSGI prihatin karena masih tingginya kasus-kasus kekerasan di satuan pendidikan dalam perayaan hardiknas 2024


Kisah Cut Nyak Dhien Ditetapkan Sebagai Pahlawan Nasional 60 Tahun Lalu, Rakyat Aceh Menunggu 8 Tahun

4 jam lalu

Cut Nyak Dien. peeepl.com
Kisah Cut Nyak Dhien Ditetapkan Sebagai Pahlawan Nasional 60 Tahun Lalu, Rakyat Aceh Menunggu 8 Tahun

Perlu waktu bertahun-tahun hingga akhirnya pemerintah menetapkan Cut Nyak Dhien sebagai pahlawan nasional.


TPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali

6 jam lalu

Sebby Sambom. phaul-heger.blogspot.com
TPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali

TPNPB-OPM menyatakan menembak empat anggota aparat gabungan TNI-Polri. Penembakan itu terjadi pada Rabu, 1 Mei 2024. Keempat orang itu ditembak saat mereka sedang berpatroli.


Kisah Ki Hadjar Dewantara Sebelum Jadi Bapak Pendidikan: Wartawan Kritis Musuh Belanda

9 jam lalu

Kepala Kejaksaan Tinggi Negeri Yogyakarta Tony Spontana menaburkan bunga di nisan Nyi Hadjar Dewantara dalam peringatan hari pendidikan nasional di Taman Makam Wijaya Brata, Yogyakarta, 2 Mei 2016. Upacara dan ziarah makam tersebut dihadiri ratusan siswa/i serta keluarga besar Ki Hadjar Dewantara. TEMPO/Pius Erlangga
Kisah Ki Hadjar Dewantara Sebelum Jadi Bapak Pendidikan: Wartawan Kritis Musuh Belanda

Sebelum memperjuangkan pendidikan, Ki Hadjar Dewantara adalah wartawan kritis kepada pemerintah kolonial. Ia pun pernah menghajar orang Belanda.


Jadwal Pendaftaran Sekolah Kedinasan 2024 dan Syaratnya

18 jam lalu

Ilustrasi sekolah kedinasan. indonesiacollege.co.id
Jadwal Pendaftaran Sekolah Kedinasan 2024 dan Syaratnya

Kapan jadwal pendaftaran sekolah kedinasan pada 2024? Ini penjelasan Kemenpan RB serta syarat yang harus dipenuhi ketika mendaftar.


8 Sekolah Kedinasan 2024 yang Beri Lulusannya Uang Pensiun

18 jam lalu

Ilustrasi sekolah kedinasan
8 Sekolah Kedinasan 2024 yang Beri Lulusannya Uang Pensiun

Berikut ini daftar sekolah kedinasan 2024 yang lulusannya bisa menjadi CPNS dan diberikan uang pensiun. Ada dari Kemenkeu hingga BMKG.


Ancaman Bom, Lebih dari 50 Sekolah di Ibu Kota India Dievakuasi

1 hari lalu

Ilustrasi bom molotov. shutterstock.com
Ancaman Bom, Lebih dari 50 Sekolah di Ibu Kota India Dievakuasi

Puluhan sekolah di wilayah ibu kota negara India dievakuasi pada Rabu 1 Mei 2024 setelah menerima ancaman bom melalui email


5 Perbedaan Karakter Alpha Male dan Sigma Male

1 hari lalu

Ilustrasi pria memakai baju warna pink. Foto: Freepik.com/halayalex
5 Perbedaan Karakter Alpha Male dan Sigma Male

Meskipun sigma male dan alpha male memiliki sedikit kesamaan, namun sangat jelas ada perbedaan kunci yang membedakan keduanya.


Tennessee AS Bolehkan Guru Membawa Senjata Api ke Sekolah, Ini Aturannya

2 hari lalu

Ilustrasi pistol polisi. ANTARA/Ardiansyah
Tennessee AS Bolehkan Guru Membawa Senjata Api ke Sekolah, Ini Aturannya

Guru dan staf pengajar di Tennessee, Amerika Serikat dibolehkan bawa senjata api ke sekolah dan kampus. Begini aturannya.


Sekolah di Bangladesh Dibuka Kembali Walau Gelombang Panas

3 hari lalu

Ilustrasi gelombang panas ekstrem.[Khaleej Times/REUTERS]
Sekolah di Bangladesh Dibuka Kembali Walau Gelombang Panas

Perubahan iklim telah berkontribusi pada gelombang panas yang semakin sering, semakin buruk dan semakin panjang selama musim panas di Bangladesh.