Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ada Komisaris hingga Aktivis, Begini Kesibukan Empat Putri Gus Dur Saat Ini

image-gnews
Bakal Calon Presiden yang juga Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Putri Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Yenny Wahid berjabat tangan sebelum melakukan pertemuan di rumah Kertanegara, Jakarta, Rabu, 6 September 2023.  Yenny Wahid memberikan masukan kepada Prabowo Subianto untuk memilih anak muda menjadi Cawapresnya. TEMPO/M Taufan Rengganis
Bakal Calon Presiden yang juga Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Putri Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Yenny Wahid berjabat tangan sebelum melakukan pertemuan di rumah Kertanegara, Jakarta, Rabu, 6 September 2023. Yenny Wahid memberikan masukan kepada Prabowo Subianto untuk memilih anak muda menjadi Cawapresnya. TEMPO/M Taufan Rengganis
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Abdurrahman Wahid atau Gus Dur adalah sosok yang dikenal oleh masyarakat luas sebagai Presiden Indonesia ke-4. Dilansir dari kepustakaanpresiden.perpusnas.go.id, mantan presiden Indonesia ini menikah dengan Sinta Nuriyah dan memiliki empat orang anak perempuan. Berikut merupakan aktivitas keempat putri Gus Dur saat ini.

1. Alissa Wahid

Alissa Qotrunnada Munawaroh Wahid adalah anak sulung dari Abdurrahman Wahid. Saat ini, ia menjabat sebagai Komisaris Independen PT Unilever Indonesia Tbk. Selain itu, ia juga dikenal sebagai psikolog.

Setelah lulus SMA, Alissa Wahid memutuskan untuk berkuliah di Universitas Gadjah Mada dengan jurusan Psikologi pada tingkat sarjana dan magister.

Kariernya dimulai ketika ia ditunjuk sebagai manager dalam Indonesia Planned Parenthood Association pada 1991-1996. Proyek sosial ini bertujuan untuk pengembangan diri dan kesehatan reproduksi anak muda di Yogyakarta. Kemudian, sejak 2010, Alissa aktif menjadi Koordinator Nasional Jaringan Gusdurian Indonesia. 

2. Yenny Wahid

Dikutip dari Tempo.co, saat ini Yenny Wahid menjadi salah satu tokoh representatif Nahdliyin untuk Pemilu 2024. Pemilik nama asli Zannuba Ariffah Chafsoh ini adalah aktivis Nahdlatul Ulama dan direktur dari Wahid Institute. 

Karier Yenny Wahid dalam dunia politik dimulai ketika ia lulus dari Universitas Trisakti. Yenny memutuskan untuk menjadi seorang wartawan dan koresponden koran Australia, The Sydney Morning Herald. Namun, setelah Gus Dur terpilih menjadi presiden Indonesia, dirinya memilih untuk mendampingi ayahnya sebagai salah satu Staf Khusus Presiden.

Pada 2012, Yenny Wahid membentuk partai politiknya bernama Partai Indonesia Baru (PIB) dan Partai Kedaulatan Bangsa Indonesia Baru (PKBIB). Akhirnya, kedua partai tersebut melebur dan memilih Yenny sebagai ketua umum. 

3. Anita Wahid

Anita Hayatunnufus Wahid saat ini dikenal sebagai salah satu penggerak Gusdurian. Wanita kelahiran 1977 ini memiliki kecerdasan yang luar biasa. Ia memulai pendidikan tinggi di Universitas Indonesia dengan jurusan Hubungan Internasional. Lalu, ia juga mengemban pendidikan di Ruhr Universitaet Bochum, Jerman.

Setelah itu, Anita wahid banyak berperan dalam jabatan Deputy Director Public Virtue Research Institute, Supervisory Board Abdurrahman Wahid Center for Peace and Humanity Universitas Indonesia. Baru-baru ini, Anita menjabat sebagai Dewan Penasihat Keamanan Tiktok Asia-Pasifik.

4. Inayah Wulandari Wahid 

Anak terakhir dari Gus Dur ini lahir pada 31 Desember 1982 dan akrab dipanggil dengan sebutan Inaya. Alumni Universitas Indonesia ini juga menjabat sebagai Pengurus Besar Nahdlatul Ulama. Saat ini, ia dikenal aktif sebagai seorang seniman dan aktivis.

Pada agustus lalu, Inayah diketahui mendapatkan penghargaan berupa Apresiasi Perempuan Berpengaruh. Sebab, ia aktif bergerak dalam Positive Movement (PM) dan Gusdurian untuk menyuarakan permasalahan sosial terhadap Hak Asasi Manusia (HAM). 

Ketika menjadi seorang aktris, Inayah kerap tampil di berbagai panggung teater nasional dan pertunjukan monolog. Saat di panggung, Inayah adalah sosok aktris yang dikenal memiliki gaya kritis. Ia sering mengutarakan kritik terhadap permasalahan sosial hingga politik yang terjadi di Indonesia. 

Pilihan Editor: Bukan Hanya Cak Imin, Ini Deretan Tokoh yang Merepresentasikan Nahdliyin Saat Ini

 



Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Alasan GP Ansor Dukung Andra Soni-Dimyati Natakusumah di Pilgub Banten

13 jam lalu

Bacalon gubernur dan wakil gubernur Banten Andra Soni-Dimyati Natakusumah saat  mendaftar di KPU Banten. TEMPO/ JONIANSYAH HARDJONO
Alasan GP Ansor Dukung Andra Soni-Dimyati Natakusumah di Pilgub Banten

GP Ansor menyatakan Andra-Dimyati memiliki visi dan misi yang sejalan dengan pemuda Nahdliyin.


Adik Gus Dur Nilai Andika Perkasa-Hendrar Prihadi Bisa Bawa Jateng Lebih Baik

17 jam lalu

Ketua Tim Pemenangan Andika Perkasa-Hendrar Prihadi, dr. Umar Wahid Hasyim (dua dari kiri), bersama pasangan Andika Perkasa-Hendi saat konferensi pers di Posko Pemenangan Andika-Hendi di Semarang, Jawa Tengah, Senin (7/10/2024). ANTARA/Zuhdiar Laeis
Adik Gus Dur Nilai Andika Perkasa-Hendrar Prihadi Bisa Bawa Jateng Lebih Baik

Adik Gus Dur, Umar Wahid Hasyim, menjadi Ketua Tim Pemenangan Andika Perkasa-Hendrar Prihadi di Pilkada Jateng.


Jadi Ketua Tim Pemenangan Andika Perkasa-Hendrar Prihadi, Umar Wahid Siap Jaring Nahdliyin

18 jam lalu

Ketua Tim Pemenangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah Andika Perkasa-Hendrar Prihadi, dr. Umar Wahid (tiga dari kiri) bersama Andika Perkasa dan Hendi, serta timses, saat konferensi pers di Semarang, Jateng, Senin 7 Oktober 2024. ANTARA/Zuhdiar Laeis
Jadi Ketua Tim Pemenangan Andika Perkasa-Hendrar Prihadi, Umar Wahid Siap Jaring Nahdliyin

Umar Wahid menuturkan banyak orang menanyakan alasannya mau bergabung dengan tim pemenangan Andika Perkasa-Hendrar Prihadi.


Azwar Anas Sebut Pilkada Serentak 2024 Bukan Sekadar Momen Politik: Mendorong Program Pusat Sejalan dengan Daerah

6 hari lalu

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Abdullah Azwar Anas, seusai menghadiri acara penandatanganan antara KPK - Kemenpan RB, di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, Jumat, 27 September 2024. KPK bersama Kemenpan RB resmi menandatangani nota kesepahaman (MOU) dalam upaya pencegahan dan monitoring tindak pidana korupsi pada penyelenggara pemerintahan, melalui penguatan kebijakan dan regulasi serta transformasi digital Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE), pengelolaan SDM aparatur negara, reformasi birokrasi, pendidikan antikorupsi dan penguatan peran serta masyarakat. TEMPO/Imam Sukamto
Azwar Anas Sebut Pilkada Serentak 2024 Bukan Sekadar Momen Politik: Mendorong Program Pusat Sejalan dengan Daerah

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) Abdullah Azwar Anas menyebut Pilkada Serentak 2024 bukan sekadar momen politik.


Aturan Izin Tambang Ormas Digugat ke MA

7 hari lalu

Tim Advokasi Anti Tambang mendaftarkan permohonan uji materi Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2024 soal izin tambang untuk ormas ke Mahkamah Agung, Selasa, 1 Oktober 2024. TEMPO/Novali Panji
Aturan Izin Tambang Ormas Digugat ke MA

Sejumlah lembaga dan individu mengajukan gugatan uji materi soal aturan izin tambang ormas yang diteken Presiden Jokowi.


Jelang Pilkada Serentak, Kematangan Berpikir Kunci Hadapi Perbedaan Pandangan Politik

13 hari lalu

Ilustrasi TPS Pilkada. Dok TEMPO
Jelang Pilkada Serentak, Kematangan Berpikir Kunci Hadapi Perbedaan Pandangan Politik

Menjelang Pilkada Serentak, psikolog mengatakan dalam berpolitik kematangan berpikir menjadi hal yang sangat penting.


Sejarah Cannes Film Festival, Diselenggarakan Karena Tak Ingin Tunduk pada Nazi

16 hari lalu

Model Bella Hadid berpose saat menghadiri pemutaran film
Sejarah Cannes Film Festival, Diselenggarakan Karena Tak Ingin Tunduk pada Nazi

Pertama kali diadakan pada tahun 1946, Cannes Film Festival ini diadakan untuk lepas dari tekanan politik.


Penggagas Muktamar Luar Biasa NU Klaim Dapat Dukungan 326 Cabang

20 hari lalu

Logo PBNU dan Muhammadiyah. Istimewa
Penggagas Muktamar Luar Biasa NU Klaim Dapat Dukungan 326 Cabang

Muktamar luar biasa Nahdlatul Ulama direncanakan pertengahan Oktober mendatang. Akan digelar di Cirebon.


Dari Politik, Gubernur Olly Dondokambey Membangun Sulawesi Utara

23 hari lalu

Gubernur Sulawesi Utara, Olly Dondokambey saat memberi sambutan di acara Pameran Discover North Sulawesi di Hotel Borobudur,  Jumat, 6 September 2024. Dok. Pemrov Sulawesi Utara
Dari Politik, Gubernur Olly Dondokambey Membangun Sulawesi Utara

Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey mengatakan, berbicara politik pasti selalu dianggap bahwa politik itu kotor.


Mengenal Perbedaan Kampanye Negatif dan Kampanye Hitam saat Pilkada

28 hari lalu

Simpatisan Gerakan Pemuda Islam Indonesia menggelar aksi deklarasi Pilkada 2018 dan Pemilu 2019 Damai di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, 25 Maret 2018. Aksi yang diisi dengan penggalanan tanda tangan dari masyarakat tersebut bertujuan untuk mendukung Pilkada 2018 dan Pemilu 2019 yang damai dengan menolak segala kampanye hitam, ujaran kebencian, informasi
Mengenal Perbedaan Kampanye Negatif dan Kampanye Hitam saat Pilkada

Jelang pilkada, potensi munculnya kampanye negatif bahkan kampanye hitam menguat.