Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

73 Tahun Douwes Dekker Berpulang, Siapa Berikan Nama Jadi Danudirja Setiabudi?

image-gnews
Soekarno berdiskuasi dengan Douwes Dekker (kanan) dan istri Douwes Dekker, Johanna (kiri), setelah kedatangannya di Yogyakarta (1947).  KITLV
Soekarno berdiskuasi dengan Douwes Dekker (kanan) dan istri Douwes Dekker, Johanna (kiri), setelah kedatangannya di Yogyakarta (1947). KITLV
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ernest Douwes Dekker merupakan seorang Belanda yang lahir di Pasuruan pada 7 Oktober 1879 dan meninggal pada 28 Agustus 1950. Ernest terlahir dari pasangan Auguste Henri Eduard Douwes Dekker dan Louisa Margaretha Neumann.

Dilansir dari situs Kebudayaan.kemdikbud.go.id, keluarga Ernest merupakan kreol atau Eropa murni yang tinggal di hindia Belanda. Sementara ibunya memiliki keturunan Jawa dan Jerman, ia kemudian dapat tergolong sebagai Indo-Eropa.

Memberontak di Perkebunan Kopi dan Pabrik Gula

Ernest menempuh pendidikan di HBS Batavia. Selepas sekolah, ia menjadi pegawai perkebunan kopi di Sumber Duren, Gunung Semeru. Ketika menjadi pegawai inilah, Ernest pertama kali melihat bagaimana kolonial mengeksploitasi pribumi. Dari situ, ia terusik dan sempat bersitegang dengan R Jesse atasannya di perkebunan tersebut.

Setelah diberhentikan, Ernest kemudian menjadi pegawai laboratorium dan ahli kimia di pabrik gula Pajarakan, Probolinggo. Ia kemudian kembali berulah karena adanya ketidak adilan di sana. Pada Februari 1900, Ernest bertolak dari Batavia menuju Afrika Selatan. Di sana ia menjadi sukarelawan untuk membantu orang-orang Boer melawan Inggris, meskipun akhirnya kalah. Pada 1902, ia kemudian ditahan oleh pemerintah Inggris.

Kiprah di Dunia Jurnalistik

Setelah ditahan, ia kembali ke Hindia Belanda dengan memulai debutnya di dunia politik dan jurnalisme. Dilansir dari Tempo, ia menjadi reporter De Locomotief di bawah pimpinan P. Brooschoft. Ia kemudian melanjutkan karier dengan bergabung bersama Soerabaiasch Handelsblad serta menjadi salah satu staf redaksi Bataviaasch Nieuwsblad.

Kaya akan pengalaman di jurnalistik, ia kemudian mendirikan surat kabar sendiri, yakni majalah Tijdschrift yang nantinya berganti nama menjadi majalah De Express. Dalam tulisan-tulisannya, ia kerap membuat tulisan yang pro terhadap kaum Indo dan pribumi dan kontra terhadap kolonialis.

Selain aktif di dunia jurnalistik, ia juga kerap berdiskusi dan berkumpul dengan para perintis gerakan kebangkitan nasional, seperti Soetomo sampai Cipto Mangunkusumo. Ia juga memberikan bantuan dalam mendirikan organisasi Budi Utomo.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pada 6 September 1912, bersama Cipto Mangunkusumo dan Soewardi Soerjaningrat atau Ki Hajar Dewantara, Ernest mendirikan partai politik pertama di Indonesia, yakni Indisce Partij. Pada 1921, pemerintah kolonial membubarkan Nationaal Indische Partij yang dianggap membahayakan dan menggangu ketertiban umum.

Kiprah di Pendidikan

Selepas bubar, Ernest kemudian pergi ke Bandung. Pada 1923, Ernest masuk ke dalam Institut Pengajaran Priangan dan perkumpulan pengajaran rakyat di Bandung. Lembaga tersebut kemudian ebrubah menjadi yayasan yang bernama School Vereeniging Het Kesatrian Instituut atau sering disingkat Kesatrian Institut. Ernest menjadi ketua. Pada 1941, Ernest ditangkap dan ditahan di Ngawi karena dianggap menjadi kaki tangan Jepang.

Nama Ernest kemudian diubah menjadi Danudirja Setiabudi oleh Presiden Sukarno setelah Indonesia Merdeka. Danu memiliki arti yaitu banteng, Dirja berarti kuat dan tangguh, dan Setiabudi memiliki arti berbudi setia.

Kisah Asmara

Kehidupan asmara Ernest sendiri tidak terlalu mulus. Selama hidupnya, Ernest telah menikah sebanyak tiga kali. Pernikahan pertamanya yaitu bersama dengan Clara Charlotte Deije (1895-1968), anak dokter campuran Jerman-Belnada pada tahun 1903. Ia kemudian menikah lagi dengan Johanna Petronella Mossel pada 1927. Setelah ditangkap Belanda dan diasingkan di Suriname pada 1941, Ernest menetap kembali di Belanda dan menikah dengan Nelly Alberta Geertzema.

ANANDA BINTANG  I  TIM TEMPO.CO

Pilihan Editor: Dua Douwes Dekker yang Berbeda, Multatuli dan Danudirja Setiabudi

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Asal-usul 5 Oktober Ditetapkan sebagai HUT TNI

1 hari lalu

Defile pasukan prajurit TNI ketika gladi bersih HUT ke-79 TNI di Lapangan Silang Monas, Jakarta. Tampak latar belakang panggung parade berbentuk Istana Garuda IKN. Tempo/Ilham Balindra
Asal-usul 5 Oktober Ditetapkan sebagai HUT TNI

HUT TNI merupakan sebuah momen penting dalam sejarah Indonesia yang menandai kelahiran kekuatan militer negara ini.


Kisah 6,5 Juta Gulden Sultan Hamengkubuwono IX untuk Kas Negara, Sukarno pun Menangis

2 hari lalu

Sultan Hamengkubuwono IX. Dok. Museum Hamengku Buwono IX Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat
Kisah 6,5 Juta Gulden Sultan Hamengkubuwono IX untuk Kas Negara, Sukarno pun Menangis

Sultan Hamengkubuwono IX menyumbang 6,5 juta gulden untuk Indonesia melalui Sukarno. Dana itu dijadikan kas negara di awal kemerdekaan RI.


Rekam Jejak Sultan Hamengkubuwono IX untuk Indonesia: Memilih Bersama NKRI

3 hari lalu

Sultan Hamengkubuwono IX setelah dinobatkan, 18 Maret 1940. Dok. Perpustakaan Nasional/ Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat
Rekam Jejak Sultan Hamengkubuwono IX untuk Indonesia: Memilih Bersama NKRI

Kontribusi Sultan Hamengkubuwono IX untuk Indonesia terekam dalam sejarah. Ia mendukung Sukarno-Hatta dengan segala daya upaya.


Profil Sri Rahayu, Caleg Terpilih PDIP yang Mundur agar Cucu Sukarno Dapat Kursi DPR

3 hari lalu

Caleg terpilih Dapil Jatim VI, Sri Rahayu, yang diminta mundur oleh DPP PDIP. Foto: Instagram @dra_srirahayu217_pdiperjuangan
Profil Sri Rahayu, Caleg Terpilih PDIP yang Mundur agar Cucu Sukarno Dapat Kursi DPR

Caleg terpilih dari fraksi PDIP Sri Rahayu mengundurkan diri agar Romy Soekarno bisa melenggang ke senayan. Siapa itu Sri Rahayu?


Gagasan Angkatan Kelima PKI yang Ditentang TNI AD, Pemicu Peristiwa G30S?

3 hari lalu

DN Aidit saat memberikan sambutan pada ulang tahun ke-5 Partai Persatuan Sosialis Jerman (Sozialistische Einheitspartei Deutschlands) di Berlin (1958). wikipedia. org
Gagasan Angkatan Kelima PKI yang Ditentang TNI AD, Pemicu Peristiwa G30S?

Penyebab G30S masih samar hingga hari ini, tapi sebelum meletusnya peristiwa tersebut muncul gagasan Angkatan Kelima dari PKI yang ditentang TNI AD.


Romy Soekarno Melenggang ke DPR Usai Arteria Dahlan dan Sri Rahayu Mundur, Simak Profilnya

4 hari lalu

Romy Soekarno. Dok.TEMPO/Aditia Noviansyah
Romy Soekarno Melenggang ke DPR Usai Arteria Dahlan dan Sri Rahayu Mundur, Simak Profilnya

Cucu Mantan Presiden Sukarno, Romy Soekarno melenggang ke DPR usai Sri Rahayu dan Arteria Dahlan mundur. Ini profil anak Rachmawati Soekarnoputri.


Profil dan Harta Kekayaan Larasati Moriska Anggota DPD RI Termuda

5 hari lalu

Wakil Ketua MPR RI sementara Larasati Moriska, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (1/10/2024). ANTARA/HO-MPR RI
Profil dan Harta Kekayaan Larasati Moriska Anggota DPD RI Termuda

Larasati Moriska, mencetak sejarah sebagai anggota DPD RI termuda di periode 2024-2029. Ini profil dan harta kekayaannya.


Arteria Dahlan Bersedia Mundur dari Caleg DPR demi Keluarga Besar Bung Karno

5 hari lalu

Politikus PDIP Arteria Dahlan saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat pada Senin, 30 September 2024. Tempo/Annisa Febiola.
Arteria Dahlan Bersedia Mundur dari Caleg DPR demi Keluarga Besar Bung Karno

Pengunduran diri Arteria Dahlan memberi karpet merah kepada cucu mantan Presiden Sukarno, Hendra Rahtomo alias Romi.


3 Pemeran Utama dalam Film Pengkhianatan G30S/PKI

6 hari lalu

Film Pengkhianatan G 30 S-PKI
3 Pemeran Utama dalam Film Pengkhianatan G30S/PKI

Sebagai peringatan peristiwa G30S 1965, beberapa stasiun televisi Indonesia menayangkan film Pengkhianatan G30S/PKI .Siapa pemeran utamanya?


Kata Sumarsih soal Rencana Penyematan Gelar Pahlawan Nasional kepada Soeharto

7 hari lalu

Aktivis Jaringan Solidaritas Korban untuk Keadilan (JSKK) Sumarsih, Ibu Korban Penembakan Tragedi Semanggi I saat mengikuti aksi Kamisan ke-823 memperingati Hari Keadilan Internasional (World Day for International Justice) di seberang Istana Merdeka, Jakarta, Kamis, 18 Juli 2024. TEMPO/Subekti.
Kata Sumarsih soal Rencana Penyematan Gelar Pahlawan Nasional kepada Soeharto

Sumarsih merespons soal rencana penyematan gelar pahlawan nasional kepada Soeharto.