Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kasad Jenderal Dudung: TNI Harus Netral Dan Menjaga Demokrasi

image-gnews
Iklan

INFO NASIONAL - Dengan anggaran yang efisien, Kepala Staf Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat, Jenderal TNI Dudung Abdurachman, ingin mewujudkan postur tentara yang optimistis. Praktik pemanfaatan anggarannya berbasis prioritas, logis, konsisten, dan berorientasi pada waktu. Pandemi Covid-19 telah mendorong pemerintah mengeluarkan kebijakan refocusing dan realokasi anggaran, yang tentunya berdampak juga pada anggaran pertahanan.

Jenderal Dudung menegaskan TNI Angkatan Darat merespons kondisi tersebut dengan pengelolaan anggaran yang efisien, namun tetap menghasilkan postur Angkatan Darat yang optimal. Keadaan ini dijadikannya sebagai peluang bagi Jenderal Dudung untuk berbenah diri dengan melakukan perubahan dan penataan organisasi yang sudah ada, dan meminimalisir pengadaan, secara bijaksana dan tepat.

Jenderal Dudung memiliki komitmen untuk dapat melanjutkan transformasi TNI Angkatan Darat yang realistis dan dapat tercapai. Ia memiliki pemikiran bagaimana membangun postur Angkatan Darat dengan prinsip low cost-high impact’ atau menggunakan anggaran seminimal mungkin, tapi memiliki dampak yang signifikan dan menyeluruh bagi organisasi TNI AD. Ada beberapa langkah substansial yang diimplementasikan untuk mewujudkan komitmen tersebut.

Langkah fundamental yang diambil Jenderal Dudung adalah mengubah paradigma berpikir tentang manajemen pembangunan postur TNI AD yang biasanya berorientasi pada fungsi. Antara lain fungsi menyangkut intelijen, operasi, latihan, personel, logistik, teritorial, dan perencanaan menjadi berorientasi pada komponen seperti doktrin, organisasi, latihan, materiil, pendidikan, personel, dan fasilitas.

Menurut Jenderal Dudung, manajemen yang hanya berorientasi fungsi tanpa memperhatikan keterkaitan antarkomponen akan bias dan tidak memiliki landasan berpijak kuat dalam proses pembangunan postur berkelanjutan. Bagaimana jenderal kelahiran Bandung ini juga berhasil menata kembali organisasi baik materiil maupun personel. Lebih lanjut Jenderal Dudung menguraikan visi dan misinya dalam wawancara berikut ini:

Bagaimana mewujudkan pembangunan postur TNI AD dengan berbasis prioritas, logis, konsisten, dan berorientasi pada waktu?

Di Angkatan Darat ini, menurut saya, keberhasilan dan kemenangan itu berasal dari keberanian mengubah sesuatu yang baru. Saya tidak mau biasa-biasa saja, jadi pemimpin itu harus punya imajinasi, inovasi, visi dan misi, cita-cita, dan harapan.

Pemimpin yang baik itu, pertama, jika ingin berhasil memimpin harus mengerti menguasai tugas pokok tujuan serta sasaran yang harus dicapai. Kedua, pemimpin harus mengerti menguasai segala macam keterbatasan yang ada dalam satuan termasuk dalam dirinya sendiri. Ketiga, pemimpin harus mengerti menguasai unsur-unsur manusia, sebagai bapak, guru, rekan, komandan, pemimpin itu harus punya empati, pakai rasa, hati, sentuhan, dan segala macam itu. Saya sampaikan kepada para komandan, kamu jadi pemimpin jangan sampai mengambil hak prajurit. Kalau itu terjadi, langsung saya copot.

Anda menekankan perubahan kultur di TNI AD, seperti selalu melakukan kegiatan bermakna dan jangan mendemonstrasikan kebodohan?

Apa yang dimaksud jangan didemonstrasikan kebodohan, yakni jangan melakukan hal yang enggak-enggak, hanya buang-buang waktu, tidak ada tujuan dan hasilnya. Sekarang sudah tidak ada yang enggak-enggak itu dikerjakan. Sekarang, untuk menjadi seorang komandan harus ada assessment. Istrinya dites psikologi, kesehatan, dan jasmani. Karena pernah ada kejadian, istrinya memotong hak anak buah. Sekarang tidak ada lolos yang seperti itu.

Kami mencari Sudirman (Jenderal Besar TNI Raden Soedirman) baru. Sudirman yang dulu mengayomi dan menyayangi anak buahnya. Sebelum menjadi pemimpin harus jadi idaman, yang diharapkan, dihormati, disayangi, disegani dan bukan ditakuti. Sudirman dibopong-bopong prajuritnya, karena setia, tulus.

Salah satu visi TNI AD adalah sinergi dan manunggal dengan rakyat?

Doktrin kami (TNI), tentara sebagai sistem pertahanan rakyat semesta. Sejarah membuktikan kemanunggalan  TNI dengan rakyat bisa memukul penjajah walau hanya berbekal bambu runcing. Sistem pertahanan rakyat semesta masih diterapkan sampai kini.

TNI dan rakyat itu tidak bisa dipisahkan, bagaikan ikan dengan air. TNI berasal dari rakyat oleh rakyat dan untuk rakyat. Jati diri TNI sebagai tentara rakyat, tentara pejuang, tentara nasional dan tentara profesional.

Kegiatan-kegiatan sistem pertahanan alam semesta, salah satunya adalah kegiatan pembinaan teritorial, dengan tiga metode yakni bakti TNI, komunikasi sosial, dan ketahanan wilayah. Sejarah Indonesia diperjuangkan oleh rakyat dan tentara.

Apa yang dimaksud dengan manunggal air?

Pada awal menjabat sebagai Kasad, saya mendapatkan pesan dari Presiden Joko Widodo, yang membuat saya tergugah dan tertantang. Presiden bilang: Pak Dudung, pasca Covid-19 berdampak pada ekonomi, banyak yang di PHK dan kehilangan pekerjaan. Pertama, bantu pemerintah daerah mensejahterakan rakyat. Kedua, buat program mensejahterakan prajurit.

Saat itu saya langsung mengumpulkan jajaran. Saya perintahkan lahan-lahan Angkatan Darat yang selama ini ditanami padi, jagung, dan sebagainya yang menjadi masukan kepada satuan, hasilnya serahkan kepada masyarakat terdampak Covid-19. Tentunya setelah dipotong biaya operasional.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kedua, food estate. Ini untuk membantu program pemerintah. Ketiga, manunggal air, karena air sumber kehidupan. Program penyediaan air di wilayah-wilayah yang selama ini kesuilitan air. Dengan manunggal air yang menggunakan sistem hidrolik tidak pakai listrik, sekarang air bisa sampai ratusan hektar, salah satunya di Nusa Tenggara Timur.

Bagaimana TNI AD memenuhi kebutuhan air di daerah-daerah kering?

Manunggal air ini sudah tersebar di seluruh Indonesia dari Aceh sampai Papua. Sekarang sudah ada 1.500 lebih titik. Paling banyak di Nusa Tenggara Timur karena wilayah itu banyak kekeringan. Kegiatan manunggal air, ketahanan pangan dan penanganan stunting tidak ada anggaran. Kami hanya mengandalkan bergaul dengan teman-teman kami dan dari dana corporate social responsibility (CSR).

Bagaimana program babinsa masuk dapur?

Saya menyampaikan kepada anggota TNI AD, jangan sampai ada masyarakat yang tidak makan dan rumahnya bocor. Seluruh babinsa melakukan sidak ke rumah warga, mereka membawa makanan dan susu serdadu. Melalui program ini kami memastikan tidak ada lagi masyarakat yang kelaparan atau tidak makan.

 

Program lain yang bersentuhan dengan masyarakat?

Para babinsa memodifikasi motor menjadi ambulan untuk menolong warga. Di daerah-daerah tertentu membuat motor yang dimodifikasi menjadi mudah masuk ke gang-gang rumah yang tidak bisa dilalui mobil ambulans. Semua program TNI AD menunjukkan negara hadir untuk rakyat. Jadi saya ingin Angkatan Darat yang berasal dari rakyat, kembali ke rakyat dan untuk rakyat.

Bagaimana peran TNI AD dalam mengatasi stunting?

Program manunggal air, ketahanan pangan, food estate ini juga salah satu membantu pemerintah dalam mengatasi stunting. Karena itu setelah saya dijuluki jadi Bapak Asuh Stunting. Begitu juga pangdam, danrem, dandim sampai danramil juga dijuluki Bapak Asuh Stunting di wilayahnya.

Apa keinginan Anda sebagai orang nomor satu di Angkatan Darat?

Saat pergi haji kemarin, saya berdoa, “Ya Allah, saya ingin menolong orang. Saya ingin menjadi tangan-tangan Tuhan. Saya ingin terus dapat berbagi kepada sesama, karena saya berpikir orang yang rajin bersedekah tidak akan jatuh miskin.

Saya belum melihat orang yang bermurah hati tidak bahagia, pasti bahagia. Saya tegaskan ke semua jajaran kalau untuk bangsa dan negara jangan pernah berpikir banyak, tapi lakukan.

Apa yang ingin Anda sampaikan kepada jajaran TNI AD menghadapi Pemilu 2024?

TNI AD tidak memihak siapapun dan netral. Loyalitas seluruh jajaran harus tegak lurus, tidak memihak manapun dan harus netral. Kami harus menjaga demokrasi dan jangan sampai memihak.

Bahwa ada purnawirawan yang memihak calon-calon tertentu, saya tegaskan mereka mewakili pribadinya bukan organisasi. Saya juga tegaskan kepada seluruh jajaran TNI AD jangan ada purnawirawan yang mempengaruhi anak buah saya, meskipun mantan komandan atau mantan anak buahnya.

Jangan coba-coba mempengaruhi anggota TNI AD untuk tidak netral. Kalau ada yang terlibat, saya copot hari itu juga.(*)

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

PHE Menjamin Kesetaraan Perempuan dalam Menjaga Ketahanan Energi

6 jam lalu

PHE Menjamin Kesetaraan Perempuan dalam Menjaga Ketahanan Energi

Berdasarkan data yang ada, PHE sebagai Subholding Upstream memiliki jumlah Pekerja perempuan sebanyak 1.749 orang dengan persentase rata-rata pekerja perempuan yang menjabat di tataran manajerial adalah sebesar 13 persen.


PNM Apresiasi Karyawan dan Unit Kerja Terbaik

10 jam lalu

PNM Apresiasi Karyawan dan Unit Kerja Terbaik

PNM Excellence Award 2024 merupakan ajang tahunan untuk pemberian penghargaan atas capaian karyawan dan unit kerja PNM.


Bamsoet Ajak Kukuhkan Kembali Persatuan dan Kesatuan Bangsa

10 jam lalu

Bamsoet Ajak Kukuhkan Kembali Persatuan dan Kesatuan Bangsa

Bambang Soesatyo mengajak seluruh elemen bangsa mempererat tali silaturahmi untuk mengukuhkan kembali persatuan dan kesatuan bangsa saat menghadiri halal bihalal PKS.


Bamsoet Apresiasi IKA Jayabaya, Tetap Eksis Selenggarakan Kegiatan Positif

22 jam lalu

Bamsoet Apresiasi IKA Jayabaya, Tetap Eksis Selenggarakan Kegiatan Positif

Dari kampus Jayabaya telah lahir tokoh-tokoh nasional dan sumberdaya-sumberdaya manusia


Pengangkatan Girder Pertama Proyek Pembangunan LRT Jakarta Fase 1B

23 jam lalu

Pengangkatan Girder Pertama Proyek Pembangunan LRT Jakarta Fase 1B

Light Rail Transit (LRT) Jakarta Fase 1B sebagai salah satu solusi untuk mengatasi masalah transportasi yang kronis di ibu kota.


Upaya Wali Kota Zul Elfian Wujudkan Solok Kota Bersih dan Hijau

1 hari lalu

Upaya Wali Kota Zul Elfian Wujudkan Solok Kota Bersih dan Hijau

Solok berhasil kurangi sampah 10 persen


60 Persen Lulusan BINUS School Serpong Diterima di Kampus Luar Negeri

1 hari lalu

60 Persen Lulusan BINUS School Serpong Diterima di Kampus Luar Negeri

BINUS SCHOOL Serpong, sekolah yang mengusung kurikulum Cambridge, mencatat lebih dari 60 alumni mereka di tahun 2024 ini diterima untuk melanjutkan pendidikan tinggi di luar negeri.


Bamsoet Berikan Kuliah Pembaharuan Hukum, Dorong Penyempurnaan UU Pemilu

1 hari lalu

Bamsoet Berikan Kuliah Pembaharuan Hukum, Dorong Penyempurnaan UU Pemilu

Bambang Soesatyo mengungkapkan bahwa putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) masih menyisakan pekerjaan rumah bagi parlemen dan pemerintah yang akan datang


Mahasiswa FIA UI Gelar Company Visit ke Jasa Marga Toll Road Command Center

1 hari lalu

Mahasiswa FIA UI Gelar Company Visit ke Jasa Marga Toll Road Command Center

PT Jasa Marga (Persero) Tbk kembali menerima agenda Company Visit dari para Mahasiswa Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia (FIA UI), Program Studi Ilmu Administrasi Niaga, ke Jasa Marga Tollroad Command Center (JMTC) untuk belajar sekaligus mengenal proses bisnis dan digitalisasi layanan operasional Jasa Marga


Nikson Nababan Siap Bersaing di Bursa Bakal Calon Gubernur Sumut 2024

1 hari lalu

Foto: Dok.Detikcom
Nikson Nababan Siap Bersaing di Bursa Bakal Calon Gubernur Sumut 2024

Siapapun masyarakat Indonesia yang ingin membantu dan ingin membangun pasti diakomodir oleh Partai PDIP