Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Empat Semburan Gas Metana di Sawah Warga Banyumas

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Purwokerto: Sebanyak empat titik semburan gas ditemukan warga Desa Karanglewas, Kecamatan Jatilawang, Kabupaten Banyumas. Titik semburan tersebut berada di areal persawahan milik warga setempat.

“Semburan gas ditemukan juga di pemukiman warga,” kata Camat Jatilawang, Titik Puji Astuti, Selasa (12/5). Semburan tersebut awalnya ditemukan oleh Rasun, 50 tahun, warga setempat. Saat ditemukan, ada bunyi gemuruh dari dalam tanah. “Saya coba nyalakan api ternyata menyala,” kata dia.

Rasun mengatakan semburan gas itu menimbulkan bau tidak sedap. Selain itu, dari titik semburan juga muncul gelembung air yang menyerupai air mendidih. Titik mengatakan, untuk menjaga keselamatan warga dari semburan gas itu, kini beberapa petak sawah milik warga yang mengeluarkan gas ditutup dengan pita pembatas polisi.

Kepala Dinas Energi Sumber Daya Mineral Kabupaten Banyumas, Junaidi mengatakan gas tersebut muncul dari bekas rawa purba. “Ini merupakan fenomena kimiawi dari fosil tumbuhan yang tertimbun ribuan tahun,” kata Junaidi.

Dari pemetaan geologi, kata Junaidi, daerah tersebut meupakan daerah cekungan yang dulunya merupakan rawa purba. Ada dua kecamatan yang masuk dalam cekungan tersebut yakni Rawalo dan Jatilawang. Junaidi menyebutkan, gas yag dikeluarkan kemungkinan besar merupakan gas metana. “Kami masih menyelidikinya lebih lanjut," kata Junaidi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ia menyatakan, kandungan gas di lokasi tersebut kemungkinan berjumlah kecil. Pihaknya belum akan melakukan langkah eksplorasi maupun eksploitasi kandungan gas tersebut. Semburan tersebut, kata Junaidi, juga dipastikan bukan akibat peningkatan aktifitas Gunung Slamet. “Tidak perlu cemas, ini tidak ada hubungannya dengan Gunung Slamet,” imbuhnya.

ARIS ANDRIANTO

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Pertamina EP Tangani Semburan Gas di Blora

3 Desember 2020

Logo Pertamina. TEMPO/ Imam Sukamto
Pertamina EP Tangani Semburan Gas di Blora

PT Pertamina EP Asset 4 Cepu Field menangani semburan gas yang muncul di sumur air di Desa Ngraho, Blora, Jawa Tengah.


18 Keluarga di Balikpapan Mengungsi Akibat Semburan Gas

11 November 2017

Seorang polisi sedang mengatur lalu lintas kendaraan di lokasi semburan gasmethan di jalan raya Porong (12/4). TEMPO/Fully Syafi
18 Keluarga di Balikpapan Mengungsi Akibat Semburan Gas

Lima keluarga dengan 11 jiwa kehilangan tempat tinggal akibat semburan gas itu. Empat orang di antaranya menderita luka bakar hingga 30 persen.


Gunung Kerinci Semburkan Asap Hitam 600-800 Meter

22 April 2016

Gunung Kerinci. TEMPO/ Febrianti
Gunung Kerinci Semburkan Asap Hitam 600-800 Meter

Masyarakat, terutama para pendaki, diminta agar tidak mendekati kawah aktif Gunung Kerinci dalam radius 300 meter, karena sangat berbahaya.


Gunung Egon Semburkan Gas Beracun

18 Januari 2016

AP/Moises Castillo
Gunung Egon Semburkan Gas Beracun

Selain mengembuskan asap beracun, aktivitas kegempaan Gunung Egon mencapai 10 kali sehari.


Gas Beracun di Sawangan Bisa Disuling Jadi LPG

23 Juli 2015

Garis polisi melintang di depan rumah warga yang tengah melakukan pengeboran sumur dan mengeluarkan gas metana di Sawangan, Depok, 23 Juli 2015. Tempo/Imam Hamdi
Gas Beracun di Sawangan Bisa Disuling Jadi LPG

Petugas laboratorium menemukan gas metan dari lubang galian sumur di permukiman warga Sawangan, Kota Depok.


Galian Sumur Keluarkan Gas Beracun, Tiga Orang Pingsan  

23 Juli 2015

Warga memanfaatkan air dari sumur tampungan hujan untuk mecuci pakaian dan membersihkan kaki di kawasan Kanal Banjir Barat, Tanah Abang, Jakarta, 22 Maret 2015. Tempo/Fajar Januarta
Galian Sumur Keluarkan Gas Beracun, Tiga Orang Pingsan  

Setelah menggali sumur, keluar air bercampur lumpur berbau belerang.


Total Tutup Lima Sumur di Blok Mahakam  

13 November 2013

Rig Raissa TN - C414 di Ladang Gas Tunu Blok Mahakam di lepas pantai Kecamatan Anggana, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, (11/11). Tempo/Firman Hidayat
Total Tutup Lima Sumur di Blok Mahakam  

Ditutup agar kebocoran tidak menyebar.


Berkabut, Semburan Gas Mahakam Belum Bisa Distop

11 November 2013

Salah satu instalasi pengolahan gas dan kondensat dari lapangan migas South Mahakam yang dioperasikan Total E&P Indonesie di Senipah, Kutai Kertanegara, Kalimantan Timur. ANTARA/Yudhi Mahatma
Berkabut, Semburan Gas Mahakam Belum Bisa Distop

Gas metana masih terpancar.


Gas Mahakam Bocor, SKK Migas Jamin Produksi Aman

11 November 2013

Blok Mahakam. TEMPO/Firman Hidayat
Gas Mahakam Bocor, SKK Migas Jamin Produksi Aman

Semburan gas belum bisa dihentikan.


Atasi Kebocoran Gas, Total Datangkan Tim Asing

11 November 2013

Blok Mahakam. TEMPO/Firman Hidayat
Atasi Kebocoran Gas, Total Datangkan Tim Asing

Semburan gas Blok Mahakam belum bisa diatasi.