TEMPO.CO, Jakarta - Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) merupakan organisasi SAR yang ada di Indonesia. Lahirnya organisasi SAR di Indonesia ini diawali dengan adanya penyebutan Black Area bagi suatu negara yang tidak memiliki organisasi SAR.
Mengutip dari basarnas.go.id, dengan berbekal kemerdekaan Indonesia pada 1945, maka lima tahun kemudian, tepatnya pada 1950 Indonesia masuk menjadi anggota organisasi penerbangan internasional atau ICAO (International Civil Aviation Organization). Sejak saat itulah, Indonesia diharapkan bisa menangani musibah penerbangan dan pelayaran yang terjadi di Indonesia.
Menyusul hal tersebut, pemerintah kemudian menetapkan Peraturan Pemerintah Nomor 5 tahun 1959 tentang Penetapan Dewan Penerbangan untuk membentuk panitia SAR, yang bertugas membentuk Badan Gabungan SAR. Pada 1959, Indonesia masuk menjadi anggota International Maritime Organization (IMO).
Dengan masuknya Indonesia pada dua organisasi internasional tersebut, maka timbul pemikiran bahwa perlu diadakannya suatu organisasi SAR nasional yang bisa mengkoordinir semua kegiatan SAR dengan satu komando. Untuk itu pada 1968, ditetapkan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor T.20/I/2-4 mengenai ditetapkannya tim SAR lokal Jakarta yang pembentukannya diserahkan kepada Direktorat Perhubungan Udara. Tim inilah yang akhirnya menjadi cikal bakal berdirinya Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (BASARNAS).
Kepala Basarnas dari Masa ke Masa
Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (BASARNAS) dipimpin oleh seorang kepala (Kabasarnas) yang berasal dari militer berpangkat perwira tinggi bintang tiga dari Tentara Nasional Indonesia (TNI), baik TNI AD, TNI AL, maupun TNI AU. Berikut beberapa orang yang pernah menjadi Kepala Basarnas dari masa ke masa.
1. Marsekal Madya TNI Dono Indarto: Menjabat 1972 sampai 1985
2. Marsekal Muda TNI Hasari Hasanudin: Menjabat 1985 sampai 1992
3. Marsekal Muda TNI Hasari Hasanudin: Menjabat 1992 sampai 1998
4. Marsekal Muda TNI Setio Raharjo, S.Ip: Menjabat 1998 sampai 2003
5. Marsekal Muda TNI Yayun Riyanto: Menjabat 2003 sampai 2006
6. Marsekal Muda TNI Yayun Riyanto: Menjabat 2006 sampai 2008
7. Marsekal Madya TNI Ida Bagus Sanubari: Menjabat 2008 sampai 2010
8. Marsekal Madya TNI (Purn.) Wardjoko: Menjabat Oktober 2010 sampai Desember 2010
9. Letnan Jenderal TNI Mar (Purn.) Nono Sampono, S.Pi., M.Si: Menjabat Desember 2010 sampai Juli 2011
10. Marsekal Madya TNI Daryatmo, S.Ip: Menjabat Juli 2011 sampai Agustus 2012
11. Letnan Jenderal TNI Mar M. Alfan Baharudin: Menjabat Agustus 2012 sampai Maret 2014
12. Marsekal Madya TNI F. Hendry Bambang. S, S.Sos., M.A.P: Menjabat April 2014 sampai Februari 2017
13. Marsekal Madya TNI Muhammad Syaugi, S.Sos., M.M: Menjabat Februari 2017 sampai Januari 2019
14. Marsekal Madya TNI Bagus Puruhito: Menjabat Januari 2019 sampai Oktober 2020
15. Marsekal Madya TNI Henri Alfiandi: Menjabat Februari 2021 sampai Juli 2023
16. Marsekal Madya TNI Kusworo : Menjabat Juli 2023 sampai sekarang
Itulah orang-orang yang mengepalai tim SAR Indonesia atau dalam istilah kita disebut Basarnas dari masa ke masa. Beberapa di antaranya sempat menjabat sebagai Kepala Basarnas lebih dari satu kali dan menjumpai tantangan serta kesulitannya masing-masing selama menduduki kursi jabatan kepala Basarnas.
Pilihan Editor: Kisruh OTT yang Menyeret Kepala Basarnas, Berikut Tugas Serta Siapa Anggota Badan SAR Nasional?