TEMPO.CO, Jakarta - Ketua RT 4, Krapyak, Triharjo, Sleman Yogyakarta Ngatijo, 59 tahun, menuturkan sejak kasus mutilasi mahasiswa UMY di Sleman mencuat, warga desanya yang semula hidup tenang menjadi merasa kurang nyaman.
Seorang pelaku mutilasi terhadap R, mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), adalah W alias Waliyin, 29 tahun. Warga Kajoran, Magelang Jawa Tengah itu diketahui menjadi karyawan di salah satu restoran di Yogyakarta dan selama setahun terakhir indekos di kampung Krapyak, Triharjo, Sleman Yogyakarta itu.
Di kos W itulah, W dan rekannya, RD, 38 tahun asal Jakarta, membunuh dan memutilasi R pada Selasa petang 11 Juli 2023.
"Ya sekarang rasanya jadi khawatir, kurang nyaman mawon (saja) habis ada kasus itu, apalagi pasti nanti juga ada rekonstruksi (kasus mutilasi) itu di sini, pasti akan ramai," kata Ngatijo kepada Tempo Jumat 21 Juli 2023.
Sejak kasus mutilasi itu terungkap pekan lalu, kamar kos W itu langsung disegel dan diberi garis polisi hingga Jumat ini. Dari kos itu, polisi menyita sejumlah barang bukti yang digunakan memutilasi korban.
Ngatijo yang rumahnya hanya sekitar 50 meteran dari kos pelaku menuturkan, sebelum kos W itu diberi garis polisi, pada Kamis 13 Juli dan digeledah pada Jumat 14 lalu, semua masih tampak normal normal saja.
Ngatijo menuturkan, kejadian mutilasi ini benar-benar di luar nalar dan dugaan warga. "Selama setahun tinggal di sini, dia (W) juga tidak (menunjukkan gelagat) aneh-aneh," kata dia.
"Meskipun orangnya memang tak pernah lapor, tak pernah kelihatan juga kalau ada kegiatan warga karena katanya sibuk kerja pagi sampai malam," kata Ngatijo.
"Sekarang warga juga jadi lebih waspada dengan orang asing, nanti saat rapat kampung kami akan buat aturan kalau tamu menginap 1 x24 jam wajib lapor," imbuh dia.
Lokasi kos pelaku bukan kos tunggal yang terpisah dengan pemukiman. Melainkan seperti satu komplek yang terdiri dari beberapa kamar. Kos pelaku ada di paling pinggir.
"Warga di sini hanya kenal dengan penghuni yang kos di tengah, karena sering dikunjungi teman temannya dan juga sering menyapa warga," kata Ngatijo.
Selanjutnya: Tetangga kos tidak mendengar keributan saat malam kejadian..