TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri (PM) Papua Nugini James Marape di APEC Haus, Port Moresby, Papua Nugini. Dalam sambutan, Jokowi menyinggung soal pertemuan Marape dengan dirinya tahun lalu.
"Terima kasih atas sambutan hangatnya, Papua Nugini adalah tetangga dekat sekaligus mitra strategis Indonesia dan sejak pertemuan kita tahun lalu, telah banyak kemajuan yang dicapai termasuk penandatanganan dan ratifikasi MoU tetang pembukaan aktivitas di perbatasan," ujar Jokowi dalam sambutannya seperti disiarkan YouTube Sekretariat Presiden, Rabu, 5 Juli 2023.
Jokowi juga menjelaskan hubungan Indonesia dan Papua Nugini yang dinilai tidak hanya sebagai sahabat, tetapi juga saudara serumpun. Bahkan, Presiden menggunakan falsafah masyarakat Papua Nugini 'Wan' yang menggambarkan persatuan dan kebersamaan.
"We are ”Wan famli.” The closest brother is called a neighbour," ucap Kepala Negara
Jokowi tiba di Port Moresby pada pukul 12.15 waktu setempat dari Sidney, Australia. Saat tiba, Marape menyambut langsung kedatangan Jokowi diiringi tarian 'Hiri Moale'.
Sebelum melakukan pertemuan bilateral, Jokowi terlebih dahulu melakukan tête-à-tête atau pertemuan empat mata dengan Marape.
"Setelah melaksanakan tête-à-tête selama kurang lebih 35 menit, Presiden Jokowi bersama dengan delegasi kemudian melakukan pertemuan bilateral dengan pemerintah Papua Nugini," bunyi siaran pers Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden.
Dalam pertemuan empat mata itu, Marape memperkenalkan beberapa pejabat pemerintah Papua Nugini, yaitu Deputi Perdana Menteri merangkap Menteri Imigrasi, Perbatasan, dan Pertanahan John Rosso, Menteri Perikanan Jelta Wong, Menteri Kesehatan Lino Tom, Menteri Pertanian Aye Tambua, Menteri Pendidikan Jimmy Uguro, Menteri Pendidikan Tinggi Don Polye, Menteri Kopi Joe Kuli, Menteri Kelapa Sawit Francis Maneke, Menteri Perusahaan Negara William Duma, serta Menteri Transportasi dan Penerbangan Sipil Walter Schnaubelt.
Sementara itu di pertemuan bilateral Jokowi didampingi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Plh. Dirjen Asia Pasifik dan Afrika Kementerian Luar Negeri Adi Dzulfuat, serta Konsul Republik Indonesia di Vanimo Allen Simarmata.
Pada akhir pertemuan bilateral, Presiden Jokowi dan PM Marape turut menyaksikan penandatanganan kesepahaman tentang Kerja Sama di Bidang Pendidikan Tinggi yang ditandatangani oleh Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi dan Menteri Pendidikan Tinggi Papua Nugini Don Polye.
Setelah pertemuan dengan Marape, nantinya Jokowi juga bakal menghadiri pertemuan forum bisnis dengan para pengusaha di Papua Nugini dan meluncurkan penerbangan perdana maskapai Citilink rute Denpasar-Port Moresby.
"Australia dan Papua Nugini adalah tetangga dekat kita, dan sahabat baik kita, serta mitra strategis Indonesia di Pasifik,” kata Jokowi.
Pilihan Editor: DPR Sebut WNI Kini Bisa ke Papua Nugini Tanpa Visa