TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menilai hasil survei yang menempatkan dirinya berada di posisi teratas sebagai calon wakil presiden memotret sejumlah keinginan masyarakat. Salah satunya adalah keinginan masyarakat terhadap calon pemimpin yang hadir di tengah masyarakat untuk memberikan bantuan.
“Survei ini mengukur apa yang dirasakan masyarakat dan ini saya membaca hasil survei sebagai bentuk keharusan calon pemimpin hadir di tengah masyarakat untuk memberikan bantuan,” kata dia seusai hadir dalam acara Santripreneur Go Digital di Pondok Pesantren Roudlotut Thullab, Wonosari, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Jumat, 19 Mei 2023.
Sandiaga mengatakan hadir di Magelang karena Candi Borobudur yang ada di daerah tersebut masuk dalam destinasi pariwisata super prioritas. Menurut dia, dalam kunjungannya itu dirinya mengetahui bahwa ada beberapa yang paling diinginkan masyarakat dari sosok pemimpin.
Keinginan masyarakat itu, kata dia, adalah lapangan kerja yang terbuka lebih luas dan harga bahan pokk yang lebih terkendali. Menurut dia, dari hasil survei itu pula diketahui bahwa pemimpin harus bergerak lebih cepat untuk memberikan solusi kepada masyarakat untuk mempercepat pembangunan.
Menurut dia, percepatan pembangunan itu terangkum dalam moto Santripreneur yakni fast, fathanah, amanah dan tabligh. “Semoga ini bisa jadi bekal kita semua untuk membangun Indonesia,” kata Sandi.
Survei IPI tempatkan Sandi sebagai Cawapres paling favorit
Sebelumnya, hasil sigi lembaga survei Indikator Politik Indonesia (IPI) terbaru menempatkan Sandiaga menjadi bakal calon wakil presiden paling favorit. Dalam simulasi 7 nama cawapres, mantan politikus Partai Gerindra itu menempati posisi pertama dengan elektabilitas 24,5 persen. Sementara untuk simulasi 5 nama, Sandiaga masih menempati posisi teratas dengan skor 27,8 persen.
Di peringkat kedua, ada Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dengan elektabilitas 18,3 persen. Adapun di posisi ketiga ada Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir dengan skor 15,3 persen.
Di posisi berikutnya, berderet ada nama Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Mahfud Md (13,7 persen); Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (7,5 persen); Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (5,7 persen); dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (1,1 persen).
Indikator melakukan survei pada 30 April-5 Mei 2023 terhadap 1.200 responden. Indikator menyatakan margin of error survei ini adalah 2,9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Selanjutnya, Sandiaga diperebutkan PPP dan PKS
Peluang Sandiaga Uno menjadi cawapres cukup terbuka karena saat ini dia diperebutkan oleh Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Setelah keluar dari Partai Gerindra pada akhir April lalu, Sandiaga memang belum menentukan pilihan akan berlabuh ke partai mana.
PPP telah sejak setahun terakhir menggadang-gadang Sandiaga sebagai Cawapres yang akan mereka usung. Partai berlambang Ka'bah itu bahkan sudah menyebutkan nama Sandiaga sebagai salah satu nama yang akan mereka sodorkan ke Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) untuk mendampingi calon presiden (Capres) Ganjar Pranowo.
Sementara PKS juga membuka peluang Sandiaga Uno menjadi Cawapres yang mendampingi Anies Baswedan. PKS tergabung dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan yang telah mendeklarasikan dukungan kepada mantan Gubernur DKI Jakarta itu untuk maju pada Pilpres 2024.
Pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno sendiri bukan sesuatu yang asing. Pasalnya, PKS bersama Gerindra pernah memenangkan pasangan ini pada Pilkada DKI Jakarta 2017. Namun, Sandiaga mundur dari jabatan Wakil Gubernur DKI Jakarta karena diminta mendampingi Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, pada Pilpres 2019.