TEMPO.CO, Jakarta – Dua perempuan berusaha menerobos Istana Negara mendapatkan sorotan publik. Belakangan diketahui, keduanya ternyata ingin mengadukan nasib mereka ke Presiden Joko Widodo atau Jokowi untuk melaporkan masalah yang berbeda.
Bagaimana tanggapan Istana soal dua perempuan yang menerobos itu? Berikut kumpulan faktanya, mulai dari kronologi peristiwa hingga tanggapan Istana.
Kronologi
Kapolsek Metro Gambir Kompol Mugia Yarry Junanda mengatakan upaya penerobosan masuk ke Istana dilakukan oleh dua perempuan berinisial N dan M pada Senin pagi, pukul 10.45 WIB.
Keduanya, kata Mugia, mencoba menuju Istana dari Jalan Medan Merdeka Utara namun dihalau dan ditangkap petugas. Setelah ditangkap, N dan M dibawa ke Polsek Metro Gambir untuk dimintai keterangan.
Ingin mengadu ke Jokowi
Menurut Mugia, perempuan berinisial N, 36 tahun, mengaku ingin mengadu masalah kasus penggelapan dana di Nusa Tenggara Barat ke Presiden Jokowi. Sementara perempuan yang berinisial M, 47 tahun, hendak melaporkan kasus asuransi.
Bukan penyusup
Pada upaya penerobosan, kebetulan sedang ada aksi penolakan Rancangan Undang-Undang atau RUU Kesehatan dari sejumlah kelompok tenaga kesehatan di Patung Kuda Monas, Jakarta. Akses jalan menuju Istana Negara ditutup dengan beton berkawat.
Setelah menginterogasi kedua perempuan itu, Mugi memastikan mereka bukan penyusup yang memanfaatkan kesempatan. "Nggak ada indikasi memanfaatkan momen unjuk rasa tadi pagi," tutur Mugia, seperti dikutip dari Tempo, Senin, 8 Mei 2023.
Selain itu, polisi juga tidak menemukan benda mencurigakan yang dibawa oleh kedua perempuan tersebut. Kendati begitu, polisi masih menelusuri motif sebenarnya dua perempuan yang berusaha terobos Istana karena ingin langsung bertemu Jokowi.
Selanjutnya: Dipersilakan datangi KSP