TEMPO.CO, Jakarta - Bakal calon presiden dari PDIP Ganjar Pranowo mengatakan membahas banyak hal saat menerima kunjungan sejumlah presiden konfederasi buruh hari ini. Salah satu yang dibahas, kata dia, ada mengenai penolakan buruh terjadap Undang-Undang Cipta Kerja.
"Kami berdiskusi cukup panjang, tentang kondisi perburuhan yang ada di Indonesia dan saya senang karena diskusinya cukup tajam," kata Ganjar di Kantor Perwakilan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah di Jakarta, Senin, 1 Mei 2023.
Ganjar melanjutkan: "Membicarakan bagaimana kesejahteraan buruh, bagaimana perlindungan buruh, bagaimana sistem pengupahan termasuk regulasi yang ada di Omnibus Law," kata dia.
Menurut Ganjar, dari diskusi itu dirinya menyimpulkan bahwa konfederasi buruh bukannya menolak UU Cipta Kerja. Melainkan, hanya menolak klaster tenaga kerja yang diatur dalam UU sapu jagat itu. "Menurut kawan-kawan ini masih bermasalah," kata Ganjar.
Dia melanjutkan persoalan-persoalan perburuhan itulah yang dibahas saat pertemuan dengan para pemimpin serikat buruh. Dalam pertemuan ini, hadir Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia Andi Gani, Presiden Partai Buruh Said Iqbal dan sejumlah perwakilan konfederasi buruh lainnya. Total ada 12 pimpinan dari 12 konfederasi buruh yang hadir dalam pertemuan ini.
Ganjar berharap dari diskusi ini akan tercipta catatan-catatan mengenai hal yang harus dikoreksi dalam regulasi mengenai perburuhan. Dengan demikian, kata dia, akan tercipta keseimbangan antara kesejahteraan buruh dengan kebutuhan perusahaan. "Bagaimana membangun kesepakatan sehingga hubungan industrialnya cukup baik," kata dia.
Pilihan Editor: JK Usulkan Nama Cawapres, PKS: Tanda Beliau Ingin Anies Menang Pilpres