TEMPO.CO, Jakarta - Komando Pasukan Khusus disingkat Kopassus merupakan bagian dari Komando Utama (KOTAMA) tempur yang dimiliki oleh TNI Angkatan Darat.
Kopassus memiliki kemampuan khusus seperti bergerak cepat di setiap medan, menembak dengan tepat, pengintaian, dan anti teror.
Hari ini 16 April adalah HUT Kopassus ke 71, tepatnya satuan khusus ini dibentuk pada 16 April 1952, melalui Instruksi Panglima Tentara dan Teritorium III No.55/Instr/PDS/52 yang diterbitkan Kolonel A.E. Kawilarang.
Mengutip dari p2k.unkris.ac.id, kesatuan Kesko TT ini merupakan cikal bakal Korps Baret Merah yang dikomandoi Mayor Moch. Idjon Djanbi, mantan Kapten KNIL yang pernah bergabung dengan Korps Speciale Troopen dan pernah bertempur dalam Perang Dunia II. Sebelumnya Kopassus bernama RPKAD atau Resimen Pasukan Komando Angkatan Darat.
Kopassus merupakan pasukan yang dipilih, dilatih dan dipersenjatai secara khusus untuk merebut sasaran strategis. Seperti dijelaskan dari akmil.ac.id, Kopassus mempunyai visi adaptif, profesional, modern dan tangguh. Sehingga mampu menghadapi ancaman dan tuntutan tugas mendukung tugas pokok TNI. Kemudian menyelenggarakan operasi khusus sebagai penangkal, penindak dan pemulih terhadap setiap bentuk ancaman baik dari dalam dan luar negeri.
Dikarenakan misi dan tugas operasi yang bersifat rahasia, mayoritas dari aktivitas tugas Kopassus tidak diketahui secara menyeluruh.
Saat mengemban tugasnya pasukan khusus ini melibatkan personel yang relatif sedikit. Dengan kata lain tidak memakai ukuran konvensional mulai dari peleton sampai batalyon.
Prajurit Kopassus banyak berasal dari Korps Infanteri, namun berbeda dengan satuan infanteri lainnya. Satuan ini tidak terikat pada ukuran umum satuan infanteri, hal tersebut ditunjukkan pada satuan mereka yang dinamakan Grup.
Tugas utama Kopassus adalah melakukan serangan langsung untuk menghancurkan logistik musuh, Combat SAR, dan menerapkan Advance Combat Intelligence (Operasi Intelijen Khusus). Kopassus juga melakukan Operasi Anti Insurjensi, Separatisme, dan Pemberontakan (AIRSO). Kemudian membantu tim SAR dalam mengevakuasi bencana alam atau musibah serta membantu pihak kepolisian dalam menjalankan keamanan.
Menukil dari bkpp.demakkab.go.id, berbagai operasi yang berhasil dilakukan oleh kesatuan ini seperti penumpasan DI/TII, operasi militer PRRI/Permesta, Operasi Trikora, Operasi Dwikora, penumpasan G30S, Pepera di Irian Barat, Operasi Seroja di Timor Timur.
Selain itu Kopassus juga berhasil melakukan operasi pembebasan sandera di Bandara Don Muang-Thailand (Woyla), operasi pembebasan sandera di Mapenduma, operasi pembebasan sandera perompak Somalia, serta operasi militer lainnya.
Pilihan editor : Kilas Balik 16 April: Sejarah Berdirinya Kopassus
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.