Di Pesantren, Anies juga diminta Said untuk berbicara di depan para santri memberikan motivasi. Sofwan menyebut tidak ada dukungan secara spesifik kepada Anies dari Said untuk Pemilu Presiden 2024.
Said hanya memberi penjelasan kepada Anies soal berbagai hal, salah satunya soal arti nama Al-Tsaqafah pada pesantren ini. Lalu, Said juga menyampaikan harapannya kepada Anies soal kondisi bangsa saat ini.
Penjelasan dan nasehat Said ini direkam langsung oleh Anies di telefon genggam miliknya. Aksi Anies merekam omongan Said ini tampak dari foto yang dipublikasikan Anies di media sosialnya. "Beliau rekam pakai hape-nya," kata Sofwan.
Perkara apakah pertemuan ini dianggap sebagai upaya Anies menggaet suara warga Nahdliyin, Sofwan enggan berkomentar lebih jauh. Sebagai tokoh panutan di NU, kata Sofwan, Said memelihara hubungan baik dengan semua pihak dan terbuka untuk menerima semua tamu yang datang.
Sebab pada Selasa pagi, Said lebih dulu mendatangi acara Badan Amil Zakat Nasional atau Baznas. Di sana, Said bertemu Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang juga jadi kandidat calon presiden, meski belum ada dukungan resmi dari partai manapun.
"Sorenya juga ketemu Pak Hasto," kata Sofwan. Setelah bertemu Anies di Pondok Pesantren, Said memang langsung menuju ke Menteng, Jakarta Pusat. Di sana, Said bertemu Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Hasto Kristiyanto.
"Kami memiliki harapan yang sama, menjelang tahun politik saatnya kembali merekatkan persaudaraan sebagai sesama anak bangsa," kata Said lewat akun media sosialnya.
Oleh sebab itu, Sofwan menyebut pertemuan-pertemuan ini merupakan hal biasa. Termasuk dengan Anies Baswedan. Apalagi, Said memang telah lama mengenal Anies ketika masih menjadi Rektor Universitas Paramadina.
Pilihan Editor: Seandainya Anies Pilih AHY Jadi Cawapres, PKS Sebut Bakal Legowo