Ikuti Kami di
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Bidang Humas DPP PKS, Ahmad Mabruri tak mempermasalahkan siapapun bakal cawapres yang dipilih Anies Baswedan. Bahkan, kata dia, PKS tetap legowo sekalipun sosok yang dipilih Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY.
"Yang penting Aniesnya setuju," ujar Mabruri saat dihubungi, Rabu, 22 Marer 2023.
Selain AHY, kata dia, kader dari PKS Ahmad Heryawan alias Aher juga masuk bursa cawapres pendamping Anies. Kemudian ada juga, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno.
Ditanya kemungkinan PKS bakal menerima jika Anies memilih AHY, Mabruri menyatakan pihaknya bakal legawa dengan putusan tersebut. "Ya," ucapnya.
Cawapres di Bawah 40 Tahun
Mabruri menyampaikan pandangan pribadinya, seharusnya nama-nama yang masuk radar cawapres Koalisi Perubahan berusia di bawah 40 tahunan.
"Kalau saya pribadi sih bukan PKS ya. Mestinya ada cawapres yang usianya under 40 tahun. Biar ramai. Cuman belum nemu aja orangnya," ungkapnya.
Sikap NasDem
Selain PKS, mitra partai Koalisi Perubahan yakni Nasdem turut menyampaikan pendapatnya jika AHY menjadi cawapres mendampingi Anies Baswedan.
Ketua DPP Partai NasDem Willy Aditya mengatakan tak jadi soal jika pertemuan itu merupakan usaha AHY mendapat tiket calon wakil presiden untuk Anies.
“Kalau tiket cawapres diputuskan oleh Mas Anies melalui mekanisme tim kecil. Kalau usaha wajar saja, enggak salah juga usaha, bebas saja,” kata Willy di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 21 Maret 2023.
Menurut Willy, tim kecil Koalisi Perubahan akan menggunakan kerangka objektif sebelum mendapuk pendamping Anies Baswedan. Dia menyebut ketiga partai akan menyepakati kriteria cawapres.
Menurut dia, kunjungan AHY ke Anies merupakan bentuk silaturahmi. “Dalam konteks menyambung rasa membangun chemistry ya monggo mawon, nggak ada masalah,” kata dia.
Pilihan Editor: AHY Sambangi Anies Baswedan: Tukar Pikiran soal Kemajuan Bangsa dan Negara
