Sebelumnya, pertemuan dengan Said Aqil ini dipublikasikan Anies lewat media sosial resminya. Anies bercerita bahwa di tahun 2018, dirinya juga sudah datang ke Pondok Pesantren tersebut ketika masih dalam tahap perintah.
Saat itu, Anies masih menjadi Gubernur DKI Jakarta. "Pesan beliau, urusi ilmu dan peradaban, urusi kesejahteraan masyarakat agar jadi madani," kata Anies, yang telah diusung menjadi calon presiden oleh NasDem, Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera atau PKS ini.
Dalam pertemuan di Pondok Pesantren, Said dikabarkan memberikan dukungan tersirat dengan menyebut Anies sebagai calon presiden yang paling santri di antara yang lain. Said pun menyinggung latar belakang keluarga Anies, di mana sang kakek merupakan pahlawan nasional, Abdurrahman Baswedan.
"Iya beliau (Said) sampaikan, kalau dibandingkan dengan tokoh yang lain, Anies-lah yang nasionalis sekaligus santri. Dua kriteria ini beliau katakan Anies yang terbaik," kata Said, sebagaimana yang didengar Andi dalam pertemuan di Pondok Pesantren.
Ungkapan ini disebut disampaikan Said ketika berkumpul dengan aktivis PeranNU, selepas Anies berpamitan meninggalkan Pondok Pesantren. Gus Choi juga mendengar hal yang sama. "Yang paling santri, yang paling punya sejarah keluarga muslimnya kuat, kira-kira gitu, ya Anies, kita mau ngapain lagi, ini kata Kyai Said," kata dia, yang ikut dalam pertemuan.
Andi dan Gus Choi pun sama-sama membenarkan bahwa Said juga menyarankan Anies menemui para kyai-kyai lainnya di Jawa Tengah dan Jawa Timur. "Beliau sampaikan rajin-rajin-lah untuk sowan, silahturahmi, karena tidak ada tokoh NU yang menolak NU," ujar Andi.
Bertemu Demokrat dan PKS
Lebih lanjut, Andi mengakui keberadaan PeranNU ini diketahui oleh sejumlah inidividu pimpinan PBNU. Kendati demikian, Andi yang pernah jadi Ketua PBNU 10 tahun, 1999-2009 menegaskan bahwa dirinya mengetahui betul aturan main di NU struktural yang tidak boleh berpihak secara organisasi kepada partai politik maupun indivisu. "Tapi kadernya, aktivisnya, warganya, boleh saja punya pilihan, perbedaan biasa saja di NU," kata dia
Oleh sebab itu, Andi merasa sejauh ini belum ada upaya dari PBNU untuk menutup ruang gerak para aktivis NU pendukung Anies ini. Selama tidak melanggar aturan, kegiatan dinilai tidak akan jadi soal. Terserah warga NU untuk memilih calon presiden yang mana.
Dengan situasi tersebut, PeranNU pun terus bergerak. Andi mengklaim kelompok ini sudah melakukan konsolidasi kader dan tokoh di NU di setiap provinsi. PeranNU juga secara alamiah berkoodinasi dengan relawan lain. Salah satunya, Andi ikut hadir dalam deklarasi memangkan Anies yang digelar sejumlah relawan di Gedung Joang 45, Menteng, Jakarta Pusat, 10 Maret lalu.
Empat hari kemudian, Andi dan para aktivis PeranNU menemui Ketua Dewan Syariah PKS Muslih Abdul Karim pada 14 Maret 2023. Tiga hari kemudian, giliran mereka bertemu Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY pada 17 Maret 2023.
Seperti Andi, Gus Choi juga membenarkan dukungan tersirat Said Aqil kepada Anies saat mereka sowan Februari lalu. "Beliau nyatakan bahwa Anies itu ya, kalau kita mau jujur dalam penglihatan agama, ya dia paling baik, dari sekian calon yang ada, bukan soal dukung mendukung, tapi penilaian objektif saja, untuk jadi pemimpin dia lebih lengkap-lah," kata Choi menirukan kata-kata Said Aqil.
Gus Choi pun menyampaikan hasil sowan itu ke Wakil Ketua Umum Parta NasDem Ahmad Ali yang memang diberi tugas untuk mengawal Anies. "Dia langsung respons, kalau begitu kondisikan, minta waktu," kata Gus Choi yang pernah menjabat sebagai Ketua Komisi I DPR ini.
Setelah beberapa kali mengatur waktu, pertemuan pun baru bisa terlaksana Selasa kemarin. Di Pondok Pesanten, Gus Choi menyebut sempat ada pertemuan empat mata antara Anies dan Said. Akan tetapi, Ia tidak mengetahui persis apa yang dibicarakan keduanya.
Sementara itu, Ali yang ikut mendampingi Anies bertemu Said menyebut tidak ada maksud untuk meminta dukungan pada Pemilu Presiden 2024 dalam pertemuan ini, termasuk dukungan dari warga Nahdliyin. Ali menilai kunjungan ke Said Aqil merupakan adab yang bagus yang ditunjukkan oleh Anies.
"Tidak ada maksud untuk meminta dukungan, lebih pada kedatangan anak untuk meminta nasehat orang berilmu seperti Pak Kyai Said," kata Ahmad Ali saat dihubungi, Rabu, 22 Maret 2023.
Ali menyebut keduanya memang telah saling mengenal dalam waktu yang cukup lama. Dalam pertemuan, kata Ali, Said hanya berpesan kepada Anies untuk selalu menjaga silahturahmi dengan para ulama, masyarakat, dan selalu rendah hati.
Hendri Satrio, juru bicara Anies, menyebut kunjungan Anies adalah silahturahmi seorang muslim kepada kyai yang mempunyai arti tersendiri untuk mantan Menteri Pendidikan tersebut. "Tapi tidak secara politik, secara hablum minannas (hubungan baik sesama manusia," kata dia.
"Perkara apakah ingin mendapatkan suara Nahdliyin, menurut saya masih nanti," kata pendiri Lembaga Survei KedaiKOPI ini.
Namun yang jelas, kata Hendri, hubungan baik ini pasti akan berimbas baik dan positif. "Saya yakin kaum Nahdliyin akan melihat itu," ujarnya.
Kendati demikian, Hendri mengaku belum dapat info soal adanya pertemuan empat mata Said dan Anies di Pondok Pesantren. Termasuk soal saran Said agar Anis sowan ke sejumlah kyai-kyai lainnya di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Akan tetapi, pada 19 Maret lalu Anies diketahui sudah bersiarah ke guru dari para pendiri NU, Syaikhona Kholil di Bangkalan, Madura.
Sekretaris Pribadi Said Aqil, Mohamad Sofwan Erce alias Gus Sofwan, juga ikut dalam pertemuan di Pondok Pesantren bersama Anies. Gus Sofwan menyebut pertemuan ini hanyalah silahturahmi biasa, yang sebelumnya juga sudah terjadi saat Anies masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.