Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Longsor Natuna, Hujan 11 Hari Tanpa Henti Pembawa Musibah

image-gnews
Bupati Natuna, WAN Siswadi (tengah), menerima bantuan bagi korban tanah longsor yang diantar oleh Kapten Heri Sasongko dari KM Bukit Raya (kiri) di Pulau Serasan, Natuna, Ahad malam, 12 Maret 2023. TEMPO/Reza Maulana
Bupati Natuna, WAN Siswadi (tengah), menerima bantuan bagi korban tanah longsor yang diantar oleh Kapten Heri Sasongko dari KM Bukit Raya (kiri) di Pulau Serasan, Natuna, Ahad malam, 12 Maret 2023. TEMPO/Reza Maulana
Iklan

TEMPO.CO, Natuna -  Musibah tanah longsor di Desa Pangkalan, Pulau Serasan, Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau pada Senin, 6 Maret 2023 membuat ribuan warga harus mengungsi dan puluhan orang meninggal. Peristiwa tersebut terjadi setelah hujan mengguyur kawasan itu selama 11 hari tanpa henti. 

Muhaini, 71 tahun, warga Kampung Air Raya yang bersebelahan dengan Desa Pangkalan, mengatakan matahari tak terlihat selama sebelas hari sebelum musibah tersebut. 

"Tak pernah seperti ini sebelumnya," kata pengusaha rental sepeda motor itu saat ditemui Tempo di lokasi pengungsian, Ahad, 12 Maret 2023.

Tanah longsor terjadi sebanyak 3 kali

Air bah yang bercampur tanah dan batu turun dari bukit di tengah pulau, membelah hutan dan meluluhlantakkan Desa Pangkalan pada sekitar pukul 10.00 WIB Senin itu. 

Awalnya,  tanah longsor itu dianggap biasa karena skalanya tak besar. Hujan sempat mereda setelah longsor itu. Warga Desa Pangkalan pun sempat gotong royong untuk membersihkan tanah yang memenuhi parit di sekitar kediaman mereka. Mereka pun masih berdiam di rumah masing-masing karena tak mengira longsor besar akan datang.

Hujan rintik-rintik pun sempat kembali mengguyur kawasan itu pada siang hari. Puncaknya, pada sekitar pukul 13.00 WIB, longsor besar menerpa Desa Pangkalan dan menyebabkan ratusan rumah terkubur. 

Baru setelah itu warga Desa Pangkalan mengungsi. Warga desa lain seperti Muhaini pun ikut mengungsi karena takut adanya tanah longsor susulan.

Benar saja, pada malam harinya, longsor kembali menimpa. Hanya saja, kali ini warga telah aman karena sudah mengungsi.

Muhaini mengingat peristiwa yang nyaris mirip seperti itu terjadi ada 1982. Saat itu, menurut dia, tanah longsor terjadi setlah hujan turun terus menerus selama tiga hari.

Selanjutnya, 46 korban jiwa telah berhasil dievakuasi, 9 orang masih hilang

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

BNPB Tekankan Pentingnya Penanggulangan Bencana yang Berkelanjutan

2 hari lalu

Gedung Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). TEMPO/Martin Yogi Pardamean
BNPB Tekankan Pentingnya Penanggulangan Bencana yang Berkelanjutan

BNPB menekankan pentingnya diversifikasi dan upaya penanggulanan bencana yang berkelanjutan.


Pemda dan Pelaku Pariwisata Kepri Minta Perpres Bebas Visa Kunjungan Segera Direalisasikan

3 hari lalu

Palm Spring Golf salah satu lokasi favorit tujuan turis masuk ke Batam. TEMPO/Yogi Eka Sahputra
Pemda dan Pelaku Pariwisata Kepri Minta Perpres Bebas Visa Kunjungan Segera Direalisasikan

Tidak hanya meningkatkan kunjungan wisman, perpres bebas visa kunjungan ini dinilai menggairahkan iklim investasi di daerah.


Hujan Dua Hari Mengakibatkan Banjir dan Longsor di Kabupaten Bandung

5 hari lalu

Banjir di Jalan Raya Dayeuh Kolot Kabupaten Bandung, Rabu pagi, 11 September 2024. (TEMPO/Prima Mulia)
Hujan Dua Hari Mengakibatkan Banjir dan Longsor di Kabupaten Bandung

Sebanyak 50 rumah yang dihuni 60 keluarga atau 180 orang terendam banjir hingga ketinggian 120 sentimeter di Kampung Bojong Salak.


Korban Tewas Akibat Topan Yagi di Vietnam Bertambah

6 hari lalu

Kondisi pabrik LG Electronics yang rusak akibat terjangan Topan Yagi, di Kawasan Industri Trang Due, Hai Phong, Vietnam, 9 September 2024. Topan Yagi telah membuat sejumlah pabrik dan jutaan rumah tidak mendapatkan aliran listrik. REUTERS/Minh Nguyen
Korban Tewas Akibat Topan Yagi di Vietnam Bertambah

Tanah longsor dan banjir bandang yang dipicu topan Yagi telah menewaskan setidaknya 82 orang dan 64 orang lainnya di wilayah utara dinyatakan hilang.


Banjir di Kota Binjai Merendam Ratusan Rumah, BNPB Imbau Warga Bersiap Mengungsi

6 hari lalu

Kondisi banjir di Kota Binjai, Provinsi Sumatra Utara, Minggu, 8 September 2024. Sumber foto: BPBD Kota Binjai
Banjir di Kota Binjai Merendam Ratusan Rumah, BNPB Imbau Warga Bersiap Mengungsi

Saat ini kondisi banjir belum sepenuhnya surut, dan warga diminta tetap waspada.


46 Tewas Akibat Topan Yagi di Vietnam

7 hari lalu

Seorang pria berjalan di jalan yang banjir setelah hujan lebat yang disebabkan oleh Badai Tropis Yagi, yang dikenal dengan sebutan Enteng, di Baras, provinsi Rizal, Filipina, 2 September 2024. REUTERS/Eloisa Lopez
46 Tewas Akibat Topan Yagi di Vietnam

Topan Yagi memakan korban jiwa dengan 46 dilaporkan tewas dan 22 orang hilang


Akibat Cuaca Ekstrem, Banjir dan Tanah Longsor Melanda Empat Desa di Kabupaten Banyumas

7 hari lalu

Masyarakat bekerja bakti menyingkirkan material tanah longsor di Desa Cibangkong, Kecamatan Pekuncen, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, pada Senin, 9 September 2024. Foto/BPBD Kabupaten Banyumas via Antara
Akibat Cuaca Ekstrem, Banjir dan Tanah Longsor Melanda Empat Desa di Kabupaten Banyumas

BPBD Kabupaten Banyumas tengah menanggulangi dampak bencana banjir dan tanah longsor yang melanda empat desa di dua kecamatan.


Tragedi Rempang Setahun Lalu: Upaya Pengosongan Pulau Rempang Demi PSN Rempang Eco City, Milik Siapa?

7 hari lalu

Polisi menembakkan gas air mata saat membubarkan unjuk rasa warga Pulau Rempang di Kantor Badan Pengusahaan (BP) Batam, Batam, Kepulauan Riau, Senin, 11 September 2023. Aksi yang menolak rencana pemerintah merelokasi mereka tersebut berakhir ricuh. ANTARA FOTO/Teguh Prihatna
Tragedi Rempang Setahun Lalu: Upaya Pengosongan Pulau Rempang Demi PSN Rempang Eco City, Milik Siapa?

Setahun lalu atau tepatnya pada 7 September 2023, terjadi bentrokan antara aparat dengan warga Pulau Rempang, Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri).


Banjir Melanda Kota Medan: 985 Jiwa Terdampak, 295 Rumah Terendam

7 hari lalu

Kondisi banjir di Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara, Sabtu, 7 September 2024. Sumber foto: BPBD Kota Medan
Banjir Melanda Kota Medan: 985 Jiwa Terdampak, 295 Rumah Terendam

Banjir menggenangi beberapa wilayah di Kecamatan Medan Marelan dan Medan Labuhan, dengan ketinggian air mencapai 20-50 sentimeter.


Cara Cek Terdaftar di DTKS Atau Tidak

10 hari lalu

DTKS. Foto : Kemensos
Cara Cek Terdaftar di DTKS Atau Tidak

Jika tidak terdaftar dalam DTKS, seseorang atau keluarga tidak bisa menerima bansos.