TEMPO.CO, Jakarta - Wacana menduetkan pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno kembali mencuat pada Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024. Adalah Partai Keadilan Sejahtera atau PKS yang menjadi pihak yang pertama kali mengajukan wacana supaya pasangan itu bisa berduet kembali pada pemilihan umum mendatang.
Presiden PKS Ahmad Syaikhu menganggap Sandiaga memenuhi kriteria untuk mendampingi Anies sebagai calon wakil presiden pada pemilihan umum tahun depan. Sandiaga, kata dia, memenuhi kriteria yang dibutuhkan Anies, yakni nasionalis-religius.
Selain itu, dia menilai Anies-Sandiaga memiliki visi dan misi yang serupa, karena pernah bersama-sama memimpin DKI Jakarta. “Jadi ketika disatukan tidak saling menegasikan, tapi saling mendukung,” kata Ahmad Syaikhu, Ahad, 5 Maret 2023.
Keinginan PKS menduetkan Anies-Sandi bak mengharapkan cinta lama bersemi kembali atau CLBK untuk mengulang kesuksesan pasangan itu pada Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017.
Saat itu, Anies dan Sandiaga berhasil mengalahkan pasangan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dengan Djarot Saiful Hidayat. Dalam putaran kedua Pilgub itu, pasangan Anies-Sandi unggul dengan 57,96 persen suara dibandingkan Ahok-Djarot yang mendapat 42,04 persen.
Meski berhasil menang telak, pasangan Anies-Sandi tak bertahan sampai akhir masa kepemimpinan mereka. Setelah hampir dua tahun menjabat Wakil Gubernur, Sandi memutuskan meninggalkan jabatannya untuk mengikuti Pilpres 2019.
Kader Partai Gerindra itu maju bersama ketua umumnya Prabowo Subianto sebagai calon wakil presiden. Pasangan ini kalah dari Joko Widodo dan Maruf Amin. Setelah kalah, Prabowo menerima tawaran menjadi Menteri Pertahanan. Belakangan, Sandi mengikuti langkah Prabowo masuk kabinet Jokowi dengan menjadi Menteri Pariwisata.
Selanjutnya duet Anies-Sandi versi survei