TEMPO.CO, Solo - Ketua Harian DPP Partai Persatuan Indonesia (Perindo) Tuan Guru Bajang (TGB) Muhammad Zainul Majdi optimis partainya bisa memenuhi ambang batas untuk duduk di parlemen (parliamentary threshold) pada Pemilu 2024. Bahkan, dia berani memasang target Perindo memperoleh suara belasan hingga puluhan persen atau dua digit.
"Kita berharap Partai Perindo masuk ke parlemen tidak pas-pasan 4 persen, tapi kita bisa masuk dengan marwah, dengan kepala tegak, dengan persentase yang jauh di atas 4 persen. Kita optimis ya. Target dobel digit, paling tidak 6 sampai 7 persen," kata dia di Solo, usai bertemu dengan Wali Kota Gibran Rakabuming Raka di Loji Gandrung, Rabu, 22 Februari 2023.
Tuan Guru Bajang menyatakan, optimisme yang dia sampaikan tak lepas dari hasil sejumlah lembaga survei belakangan ini. Mantan Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) itu menyatakan Perindo disebut telah memiliki elektabilitas di atas 4 persen.
"(Peluang Partai Perindo untuk pemilu 2024) Insya Allah bagus. Dari survei-survei juga bagus, trend bagus. Tinggal lebih dekat lagi ke masyarakat, berkomunikasi, bersilaturahim," kata TGB.
Hasil survei sebut Perindo telah lewati parliamentary threshold
Menurut catatan, dari hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), Partai Perindo tercatat menjadi partai di luar parlemen yang perolehan suaranya mencapai 4,6 persen. Suara partai besutan pengusaha Hary Tanoesoedibjo ini mengalahkan Partai NasDem, PPP, dan PAN.
Parliamentary threshold diatur dalam Undang-Undang (UU) Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum (Pemilu). Partai politik disebut bisa menempatkan wakilnya di parlemen jika memperoleh suara minimal 4 persen.
Perindo awalnya merupakan sebuah ormas yang didirikan pada 24 Februari 2013. Ormas tersebut bertransformasi menjadi partai politik pada 8 Oktober 2014.
Pada Pemilu 2019, Perindo gagal memenuhi parliamentary threshold karena hanya mengumpulkan 3.738.320 suara atau 2,67 persen.
Pada Pemilu 2024, Perindo merupakan satu dari sembilan partai non parlemen yang akan ikut ambil bagian. Delapan partai lainnya adalah Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Partai Buruh, Partai Gelombang Rakyat Indonesia (Gelora), Partai Kebangkitan Nusantara (PKN), Partai Ummat, dan Partai Garda Perubahan Indonesia (Garuda).