TEMPO.CO, Jakarta - Melakukan perampokan di rumah dinas wali kota yang dijaga ketat bisa dibilang kebablasan. Yang lebih menarik, pelakunya eks Wali Kota Blitar Samanhudi Anwar yang pernah menghuni rumah tersebut.
Perampokan dialami Wali Kota Blitar Santoso dan istrinya pada Senin, 12 Desember 2022. Sekitar sebulan kemudian, tokoh di balik kejahatan itu dicokok, yakni Samanhudi Anwar, Wali Kota Blitar 2010-2015 dan 2015-2020.
Kapolda Jatim Irjen Toni Harmanto mengatakan, Samanhudi Anwar diduga terlibat perampokan bersama tiga pelaku yakni NT, AJ, dan AS.
Samanhudi disebut memberikan informasi kepada ketiga pelaku lapangan tadi tentang lokasi, waktu, kondisi, bahkan tempat penyimpanan uang di Rumah Dinas Wali Kota Blitar.
Siapa Samanhudi Anwar?
Dilansir dari berbagai sumber, Samanhudi Anwar lahir di Madura pada 8 Oktober 1957. Lulus S-1 dari Fakulktas Hukum Universitas Panca Bhakti, kader PDI Perjuangan bsia dibilang senior di dunia politik lokal.
Dia tercatat anggota DPRD Kota Blitar, Jatim, selama tiga periode, sejak 1999 hingga 2014. Samanhudi Anwar menjabat Ketua DPRD selama periode terakhir.
Samanhudi lantas menjabat Wali Kota Blitar dua periode sejak 2010 sampai 2020. Beberapa prestasi dia torehkan selama berkiprah di eksekutif, seperti penghargaan sebagai kota dengan laporan keuangan terbaik pada 2014 dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
Samanhudi Anwar juga pernah tersandung kasus. KPK menjadikan dia tersangka pada 8 Juni 2018 karena penerimaan uang suap ijon proyek pembangunan sekolah SLTP di Blitar.
Dia kena operasi tangkap tangan KPK. Samanhudi Anwar sempat menjadi buronan sebelum akhirnya menyerahkan diri.
Baca: Wali Kota Blitar Samanhudi Anwar Bantah Lakukan KDRT ke Istri