TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil belum lama ini meresmikan Masjid Raya Al Jabbar yang merupakan Masjid Agung Provinsi Jawa Barat. Masjid ini langsung mencuri perhatian masyarakat.
Media sosial Ridwan Kamil yang sekaligus sebagai perancang masjid tersebut banjir komentar. Yang menonjol mulai dari yang mempertanyakan lokasinya di Gedebage, hingga biaya pembangunannya yang menyedot anggaran provinsi yang tembus Rp 1 triliun.
Cerita awal pembangunan Masjid Raya Al Jabbar
Ridwan Kamil sempat menceritakan pemilihan Gedebage tersebut di sela peresmian masjid tersebut pada 30 Desember 2022. Bermula dari pembicaraan panjangnya dengan Ahmad Heryawan tahun 2015, gubernur Jawa Barat kala itu. Emil, sapaan Ridwan Kamil, saat itu masih menjabat sebagai Wali Kota Bandung.
Aher, sapaan Ahmad Heryawan saat itu tengah mencari lokasi untuk membangun masjid provinsi yang selama ini menumpang di Masjid Agung yang berada di pinggir Alun-alun Kota Bandung.
Awalnya Aher berencana merenovasi Masjid Agung Bandung menjadi masjid provinsi. Rencana batal karena sudah tidak memungkinkan memperbesar masjid tersebut karena lahan yang sempit dan kawasan seputarnya sudah padat.
“Sehingga waktu itu kita mencari lokasi baru yang layak untuk masjid besar yang mewakili jumlah penduduk Jabar,” kata Aher, dalam keterangannya, 29 Desember 2022.
Rencana membangun masjid tersebut kemudian tertambat di Gedebage, Bandung. Aher mengaku, ide tersebut terbersit melihat bobotoh, sebutan pendukung Persib Bandung yang dipikirnya kesulitan mencari masjid setelah menonton laga di Stadioin Gelora Bandung Lautan Api. Stadion tersebut hanya berjarak sekitar setengah kilometer dari lokasi masjid saat ini.
Di Gedebage, pemerintah provinsi juga sudah lama berencana membangun embung. Tahun 2015 pemerintah provinsi sudah menyiapkan dana membeli lahan milik masyarakat di Gedebage untuk membangun embung bersama BBWS Citarum, Kementerian PUPR.
Selanjutnya, rencana Aher disambut positif Ridwan Kamil