Aher mendiskusikan rencana tersebut dengan Ridwan Kamil, yang kemudian mengusulkan hal yang sama. Ridwan Kamil mengaku, termasuk yang mendorong Jawa Barat memiliki masjid sendiri untuk level provinsi.
“Maka saya bilang ke Pak Aher, sebaiknya di zaman bapak kita ikhtiarkan provinsi Jawa Barat dengan penduduk muslim terbesar sedunai berjumlah 48 juta jiwa harus memiliki masjid raya seperti provinsi-provinsi lain,” kata dia.
Ridwan Kamil juga mengajukan diri merancang masjid tersebut. “Itu terjadi d tahun 2015,” kata dia.
Aher sempat menanyakan lokasi masjid tersebut yang ideal. Ridwan Kamil pun menawarkan kawasan Gedebage karena sejumlah alasan.
“Sebaiknya di selatan Kota Bandung. Tanahnya masih leluasa, sudah ada Stadion GBLA, dan masa depan kereta api cepat stasiunnya akan ada di Tegalluar, hanya 5 menit kalau disambung dengan sebuah transportasi. Diputuskanlah olah kami lokasinya di sini. Kemudian saya tambahkan, Pak Aher itu daerah banjir, sebaiknya kita bangun infrastruktur anti banjir yaitu danau retensi,” kata dia.
Hingga tercetuslah ide membangun masjid megah yang terapung di atas embung. Pembangunan masjid yang rencananya di mulai 2016 molor sehingga baru dimulai tahun 2017.
Peletakan batu pertama pembangunan Masjid Raya Al Jabbar
Catatan Tempo, Aher melakukan peletakan batu pertama pembangunan Masjid Raya Al Jabbar pada 29 Desember 2017. Rencana tersendat gara-gara pembebasan lahan yang berjalan lambat, serta tender konstruksi yang sempat dibatalkan dan harus mendapat koreksi dari tim ITB.
Saat peletakan batu pertama, Aher langsung mengumumkan nama masjid tersebut Al Jabbar. Aher juga mengumumkan biaya membangun masjid tersebut menembus RP 913,8 miliar.
Pendanaan menggunakan skema tahun jamak, artinya di setiap tahun APBD Jawa Barat mewajibkan menyisihkan dana untuk merampungkan pembangunan masjid tersebut. Pembangunan masjid sendiri diperkirakan memakan waktu dua tahun. Masjid ditargetkan rampung pada tahun 2019.
“Mulai tahun ini, di akhir tahun, karena (anggarannya) tahun jamak, tidak ada jeda langsung di awal Januari 2018 akan langsung dilakukan pembangunan sampai akhir Desember 2018. Insya Allah sekitar 70 persen akan selesai,” kata Aher, 29 Desember 2017.
Guntoro, Kepala Dinas Bina Marga Dan Penataan Ruang Jawa Barat saat itu mengatakan, biaya Rp 913 miliar untuk membangun masjid, menara, kolam retensi, dan biaya pembebasan lahan.
“Anggaran yang digunakan dari APBD Jawa Barat sepenuhnya, tahap pertama sebesar Rp 511 miliar. Tahap pertama ini akan selesai pada 31 Desember 2018,” kata dia, 29 Desember 2017.
Selanjutnya, pembangunan sempat terhambat