TEMPO.CO, Jakarta - Survei teranyar Indikator Politik Indonesia menunjukkan tingkat elektabilitas Anies Baswedan berhubungan dengan ketidakpuasan publik terhadap kinerja Presiden Joko Widodo alias Jokowi. Hasil survei menunjukkan saat kepuasan terhadap kinerja Presiden rendah, elektabilitas Anies cenderung meningkat.
“Mereka yang tidak puas dengan kinerja Pak Jokowi, itu polanya sama dengan tingkat elektabilitas Anies,” kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi, Rabu, 4 Januari 2023.
Misalnya, pada November 2022 kepuasan terhadap kinerja Presiden sebesar 66,2 persen alias turun dari bulan sebelumnya yakni 70,1 persen.
Baca juga: Membedah Survei Capres dan Elektabilitas Rujukan Pilpres 2024? Pengamat Politik Unpad Bilang Begini
Sementara Anies pada November 2022 elektabilitasnya sebesar 32,2 persen alias meningkat dari bulan sebelumnya sebesar 26,3 persen.
Berbeda dengan Anies, Burhanuddin mengatakan kepuasan terhadap kinerja Presiden berbanding lurus dengan elektabilitas Ganjar Pranowo. Saat publik tidak puas dengan Jokowi, kata dia, elektabilitas Ganjar juga menurun. Pun sebaliknya.
“Jadi elektabilitas Ganjar di-frame oleh approval rating Pak Jokowi. Mudah ya menjelaskannya, sama-sama dari PDIP, mungkin Ganjar dianggap sebagai little Jokowi,” kata dia.
Adapun hasil survei menunjukkan belakangan ini kepuasan terhadap kinerja Jokowi juga mempengaruhi elektabilitas Prabowo Subianto. Burhanuddin menjelaskan, sebelumnya elektabilitas Prabowo tidak berkorelasi dengan kepuasan terhadap kinerja Jokowi.
Namun, kata dia, pola ini berubah pada November dan Desember. Saat kepuasan terhadap kinerja Jokowi menurun, elektabilitas Prabowo ikut turun.
“Artinya, kepuasan terhadap kinerja Pak Jokowi tidak hanya berdampak kepada Ganjar, tapi belakangan ini juga kepada Pak Prabowo,” kata dia.
Hasil survei teranyar Indikator menunjukkan Ganjar Pranowo masih menempati peringkat pertama dengan mendulang suara sebanyak 35,8 persen. Menyusul Ganjar, ada Anies Baswedan dengan suara sebanyak 28,3 persen dan Prabowo Subianto sebanyak 26,7 persen.
Survei ini digelar pada 1-6 Desember 2022. Penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling dengan jumlah sampel sebanyak 1.220 orang. Adapun margin of error survei kurang lebih 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Baca juga: Anies Baswedan Review Film soal Kriminalisasi hingga Pelemahan Demokrasi