TEMPO.CO, Jakarta - Istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, mengaku Yosua sempat menangis dan meminta ampun beberapa saat setelah peristiwa di rumah Magelang pada 7 Juli 2022.
Dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP) tambahan, yang ditandatangani Putri Candrawathi pada 9 September 2022, Putri sempat bercakap dengan Yosua setelah tuduhan pelecehan seksual yang diklaim Putri dilakukan Yosua. Ia mengatakan setelah pemerkosaan yang diduga dilakukan Yosua, ia memintanya untuk berhenti (resign). Kemudian, ia mengungkapkan Yosua menangis meminta maaf dan ampun.
“Yang saya katakan saat itu, ‘saya mengampuni perbuatanmu yang keji terhadap saya, tapi saya minta kamu untuk resign’….lalu Yosua menangis, minta maaf dan minta ampun, dan selanjutnya saya meminta Yosua dan Ricky Rizal untuk turun dari lantai dua,” kata Putri dalam BAP Tambahan yang dilihat Tempo, Ahad, 4 Desember 2022.
Ia mengatakan saat itu ia berada di kamar lantai dua dan meminta Ricky Rizal untuk memanggil Yosua ke kamar. Kemudian Ricky dan Yosua naik ke kamar lantai dua. Putri mengaku menenangkan Yosua agar tidak terjadi keributan.
Ketika mengatakan itu, Putri mengaku melihat Ricky berada di dekat pintu kasa. Dalam Berita Pemeriksaan Konfrontasi tertanggal 31 Agustus 2022, Ricky mengatakan ia menemui Yosua di luar rumah dan menanyakan apa yang terjadi.
“Saya tanya ‘ada apa Yos?’. Dia menjawab sambil emosi, ‘Gak tau Bang saya…kenapa Kuat tiba-tiba marah ke saya!’,” kata Ricky dalam BAP-nya.
Kemudian, ia membujuk Yosua agar naik ke lantai dua untuk menemui Putri Candrawathi. Yosua pun bersedia masuk. Ricky mengatakan Yosua masuk ke kamar tidur Putri dan duduk di sebelah kiri Putri yang sedang terbaring di ranjang.
Baca: Richard Eliezer Ungkap Alasan Tak Tolak Perintah Ferdy Sambo untuk Tembak Yosua
“Sedangkan saya menunggu dengan berdiri di dekat pintu kaca (selasar lantai 2) sambil sesekali melihat kamar Ibu Putri dari balik pintu kasa kamar. Saya tidak mengetahui apa yang dibicarakan Ibu Putri dan Yoshua,” tutur Ricky.
Dalam BAP-nya, Putri mengaku Yosua masuk ke kamar tidurnya di lantai dua pada hari itu ketika ia sedang istirahat sore. Ia mengatakan Yosua melepas pakaiannya dan menyetubuhinya. Saat terdengar ada orang hendak naik ke atas, Putri mengaku dibanting Yosua di depan pintu kamar mandi sebelum Yosua turun.
Pada tengah malam Putri menelepon suaminya, Ferdy Sambo, dan menceritakan peristiwa itu secara tidak rinci dengan mengatakan Yosua masuk ke kamarnya dan berlaku kurang ajar.
Peristiwa di Magelang itu membuat Ferdy Sambo marah dan merencanakan pembunuhan terhadap ajudannya di lantai tiga rumah pribadinya di Jalan Saguling 3 pada 8 Juli 2022. Dalam skenario yang dibuat oleh mantan Kepala Divisi Propam itu, Yosua kepergok Richard melecehkan istrinya di rumah dinasnya di Kompleks Polri Duren Tiga No. 46. Yosua kemudian menembak Richard lebih dahulu, yang dibalas Richard dan akhirnya menewaskan Yosua.
Kasus pembunuhan itu kini sedang dalam proses persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Ada 5 terdakwa dalam kasus ini, yakni Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, Richard Eliezer, Kuat Ma'ruf dan Ricky Rizal.
Kuasa hukum keluarga Brigadir J Kamaruddin Simanjuntak membantah tuduhan bahwa Brigadir J melakukan pelecehan seksual.
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.