Ia menambahkan yang tidak kalah penting setelah Muktamar ke-48 Muhammadiyah adalah menciptakan Pemilu 2024 yang lebih baik dari sebelumnya. Yaitu dengan menyuarakan hal-hal yang benar, baik dan positif bagi proses Pemilu 2024. Untuk menciptakan prakondisi menuju 2024 yang lebih baik, bisa dengan dibukanya ruang-ruang dialog.
Harapan soal pemimpin di 2024
Sebelumnya, Haedar juga meminta para calon pemimpin, baik pemimpin nasional hingga calon anggota legislatifbelajar ke museum. Tujuannya adalah untuk membuka wawasan kebangsaan melalui sejarah.
Ia mengatakan berkunjung ke pesantren maupun ke tempat yang berbasis massa memang wajar dilakukan. Namun mereka perlu berkunjung ke museum untuk belajar tentang visi kenegaraan, dan visi kebangsaan.
"Dari manapun partainya, dari manapun golongannya harus punya visi jiwa negarawanan. Sehingga kami ini tenang kalau pemimpinnya tahu membawa Indonesia kemana," kata dua.
Ibarat kapal berlayar, kata dia, sementara nakhoda tidak tahu mau membawa ke mana maka para penumpang cemas apalagi di tengah gelombang yang dahsyat ini.
"Tetapi kalau nakhoda piawai, tahu arah perjalanan biarpun ada goncangan kita tenang, dan itulah yang kita harapkan dari visi pemimpin," kata Haedar.
MUH SYAIFULLAH