TEMPO.CO, Jakarta - Usai mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai Calon Presiden 2024, Partai NasDem mulai bergerak menggelar sosialisasi. Ketua DPP Partai NasDem, Willy Aditya, menyebut agenda terdekat Partai NasDem dan Anies adalah berkunjung ke Medan, Sumatera Utara.
“Hari Jumat dan Sabtu kami akan ke Medan. Kami akan ajak Pak Anies keliling ya, kami sudah siapkan jadwalnya,” kata Willy di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa, 1 November 2022.
Baca Juga:
Dia menyebut Anies mesti lebih banyak menjemput bola. Mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut menurut Willy hendaknya intensif mengetuk pintu. Sebab, kata dia, salah satu hal yang paling efektif untuk mengenalkan Anies adalah bertemu langsung dengan masyarakat.
“Kalau bicara preferensi survei, hal yang paling efektif adalah langsung bertemu orang banyak, langsung bertemu dengan rakyat,” kata dia.
Baca juga: Aher Sebut Visi Anies Baswedan Sejalan dengan PKS
Usai tak menjabat sebagai Gubernur, Anies mulai bergerak menggelar sosialisasi politik bersama partai pengusungnya. Wakil Ketua Umum Partai NasDem, Ahmad Ali, menyebut sosialisasi ini dimaksudkan untuk mengenalkan sosok Anies sebagai calon presiden atau Capres 2024 kepada khalayak publik.
“NasDem itu partai yang mencalonkan Anies, maka jadi kewajiban bagi NasDem untuk mensosialisasikan, memperkenalkan Anies di masyarakat,” kata Ali kepada Tempo, Senin, 17 Oktober 2022.
Adapun upaya memperkenalkan Anies ini disebut Ali melalui alat peraga seperti baliho hingga menggelar sosialisasi. Menurut Ali, NasDem sebagai partai pengusung memiliki tanggung jawab mensosialisasikan Anies agar masyarakat mengenali calon pemimpin mereka.
Sosialisasi ini, kata Ali, juga bakal dimanfaatkan untuk mengklarifikasi sejumlah hal yang dituduhkan kepada Anies. Menurutnya, masih ada sejumlah pihak yang menilai Anies sebagai sosok yang intoleran. Hal inilah yang disebut Ali perlu diklarifikasi kepada masyarakat.
“Ini jadi PR untuk kami jelaskan. Soal intoleran, misalnya. Ini tidak cukup hanya Anies atau NasDem, tapi orang-orang Jakarta akan lebih banyak menjelaskan itu. Bener nggak selama Anies jadi Gubernur dia menguntungkan satu kelompok atau mendiskreditkan agama lain?,” ujanya.
Menurut Ali, ajang sosialisasi ini merupakan kesempatan menyampaikan fakta kepada masyarakat. Ia menilai Anies bisa langsung membuktikan bahwa tuduhan yang diarahkan tidak benar. Selain itu, Ali menyebut para relawan dari berbagai daerah juga bakal dilibatkan dalam agenda sosialiasi.
“Yang mendasar masyarakat perlu tahu tentang Anies. Kita atur jadwal dengan relawan-relawan. Karena tidak bisa dimonopoli. Anies ini bisa jadi Presiden karena rakyat Indonesia, jadi harus bisa kolaborasi dengan partai lain dan masyarakat,” kata Ali.
Baca juga: NasDem Usulkan Deklarasi Koalisi 10 November, Demokrat: Masih Kami Diskusikan