TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Gubernur DKI Anies Baswedan mengaku telah bertemu dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana pada Jumat lalu. "Iya, ketemu kemarin," kata Anies kepada wartawan di Jakarta, Ahad, 23 Oktober 2022.
Anies mengungkapkan isi pertemuannya dengan Jokowi. "Intinya, saya melaporkan, alhamdulillah tugas di Jakarta telah selesai, terima kasih atas support, bimbingan yang selama ini beliau berikan sebagai Presiden kepada Gubernur," kata dia.
Anies mengatakan, pertemuannya dengan Presiden Jokowi adalah adab. "Saya lihat ini adalah adab. Ini adalah etika apabila kita sudah selesai, maka kita melaporkan kepada yang menjadi atasan dan atasannya Gubernur dalam konteks pemerintahan adalah pemerintah pusat yang dipimpin oleh Pak Presiden," kata dia.
Oleh karena itu, perlu baginya untuk berpamitan dengan menemui Presiden Jokowi secara langsung dan melaporkan capaian kinerjanya.
Baca juga: Jokowi Sebut Jangan Sembrono Tentukan Capres, NasDem: Bukan untuk Kami
"Apalagi saya bertugas di Ibu Kota bahkan Ibu Kota ini ada tamu negara pun Gubernur ikut menjemput. Karena itu, otomatis bagian dari Ibu Kota. Jadi, saya menjaga etika, saya menjaga adab ketika selesai, melaporkan," ucapnya.
Oleh karena itu, perlu baginya untuk berpamitan dengan menemui Presiden Jokowi secara langsung dan melaporkan capaian kinerjanya.
"Apalagi saya bertugas di Ibu Kota bahkan Ibu Kota ini ada tamu negara pun Gubernur ikut menjemput. Karena itu, otomatis bagian dari Ibu Kota. Jadi, saya menjaga etika, saya menjaga adab ketika selesai, melaporkan," ucapnya.
Anies menepis jika kunjungannya ke Istana untuk membicarakan soal Pilpres 2024. Seperti diketahui, Anies telah dideklarasikan sebagai calon presiden oleh Partai NasDem.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi membenarkan ihwal kunjungan Anies Baswedan ke Istana Negara, Jakarta Pusat pada Jumat kemarin. Jokowi menyebut mantan Gubernur DKI Jakarta itu datang pada sore hari.
"Pamit karena sebetulnya minggu yang lalu (purnatugas), tapi kan saya mengatur waktunya tidak bisa, jadi baru tadi sore," ujar Jokowi dalam keterangannya, Sabtu, 22 Oktober 2022.
Jokowi tidak menjelaskan materi pembicaraan dengan Anies. Ia hanya mengatakan Anies pamit karena jabatannya sebagai Gubernur DKI Jakarta telah selesai.
Deklarasi Anies sebagai capres oleh Partai NasDem sebelumnya menuai polemik. Sebab, NasDem saat ini masih menjadi partai koalisi pemerintah. Sedangkan Anies kerap dinilai berseberangan dengan Jokowi.
Bahkan gestur Jokowi yang tak menerima pelukan Ketua Umum NasDem Surya Paloh pun dinilai sebagai salah satu sikap sang presiden terhadap NasDem.
Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto, mengatakan Jokowi sedang menunjukkan sikapnya. Namun, Hasto tidak menjelaskan secara eksplisit maksud dari sikap tersebut.
Menurut dia, tokoh yang suka berpelukan adalah Surya Paloh dengan Capres usungan partainya, yakni Anies Baswedan. Kendati demikian, ia meminta agar sikap Jokowi ini tidak dihubungkan dengan isu politik belakangan.
“Ya setahu saya yang suka peluk itu kan Pak Surya Paloh dengan Pak Anies ya, kalau dengan Pak Jokowi kan ya beliau menunjukkan sikapnya seperti itu. Dan nggak usah jadi isu politik lah, rakyat juga tahu yang akrab itu antara Pak Surya dengan Pak Anies,” kata Hasto di GBK Arena, Jakarta Pusat, Ahad, 23 Oktober 2022.
Baca juga: Berpamitan ke Jokowi, Anies Baswedan: Saya Menjaga Adab dan Etika Kepada Atasan