TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Umum Partai NasDem, Ahmad Ali, menegaskan pernyataan Presiden Joko Widodo atau Jokowi agar tidak sembrono dalam memilih calon presiden bukan dialamatkan kepada Partai NasDem.
“Pernyataan Pak Jokowi bukan untuk NasDem,” kata Ali dalam keterangannya, Ahad, 23 Oktober 2022.
Menurut Ali, Jokowi sudah tahu dan paham tradisi partainya kala mengusung Capres maupun calon Gubernur. Ali mengatakan Partai NasDem memang selalu lebih dulu mengumumkan figur yang akan diusung.
"Bahkan, tradisi tersebut sudah dimulai sejak Partai NasDem berdiri dan yang dicapreskan adalah Jokowi, yang saat itu seorang gubernur," kata dia.
Baca juga: Surya Paloh Temui 17 Guru Besar dari Universitas Ternama, Ada Apa?
Ali menjelaskan, Presiden Jokowi turut mengetahui mekanisme yang dilakukan partainya sebelum menjatuhkan pilihan pada Capres yang diusung di Pilpres 2024. Sehingga, menurut Ali, partainya tidak sembrono kala memutuskan Capres mengingat telah melalui tahapan yang panjang.
"Jadi, kita tidak sembrono karena sudah melalui tahapan dan mekanisme yang sangat panjang," kata dia.
NasDem sebelumnya telah mengumumkan deklaras pencalonan Anies Baswedan untuk Pilpres 2024. Ketua Umum NasDem Surya Paloh menyebut pemilihan Anies tidak sembrono. Anies, kata dia, punya jam terbang tinggi.
Ali pun mengingatkan saat partainya memilih Jokowi sebagai capres pada Pilpres 2014 dan 2019. Menurut dia, keputusan memilih Jokowi sudah tepat untuk Indonesia. Ali kembali menegaskan jika pernyataan Jokowi dalam acara Hari Ulang Tahun Partai Golkar bukan untuk NasDem.
"Dengan mengutip perumpamaan Pak Jokowi di pidato ulang tahun Partai Golkar, saya pikir itu bukan ditujukan untuk NasDem," kata anggota Komisi III DPR itu.
Dalam acara puncah Hari Ulang Tahun Partai Golkar ke-58, Presiden Jokowi mewanti-wanti agar tidak sembrono dalam memilih Capres dan Cawapres untuk 2024. "Jangan sembarangan menentukan calon pilot dan co-pilot yang akan dipilih oleh rakyat. Jangan sembarangan pilih capres cawapres," kata Jokowi di JIExpo, Jakarta Pusat, Jumat, 21 Oktober 2022.
Lebih lanjut, Presiden Jokowi meminta kepada Partai Golkar dan koalisinya, yakni Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) untuk cermat, teliti, dan hati-hati dalam mendeklarasikan Capres dan Cawapres. Ia yakin Capres dan Cawapres yang diusung KIB merupakan tokoh yang jarang terlibat dalam permasalahan.
"Saya yakin Golkar akan dengan cermat, teliti, akan dengan hati-hati, tidak sembrono dalam mendeklarasikan capres dan cawapres 2024. Dan saya meyakini bahwa yang akan dipilih oleh partai Golkar ini adalah tokoh-tokoh yang benar," ujar Jokowi.
Presiden Jokowi menilai pembangunan tahun depan akan lebih sulit. Sehingga, kata dia, pemimpin yang dipilih harus memiliki pengalaman cukup banyak.
"Buat saya dalam pembangunan sekarang ini yang kita tahu dunia betul-betul sangat sulit saat ini, tahun depan akan lebih sulit lagi. Pemimpin ke depan harus kita pilih yang memiliki jam terbang yang tinggi," ujarnya.
Baca juga: Jokowi Sebut Jangan Sembrono Pilih Capres, Surya Paloh: Itu Nasihat untuk Golkar
IMA DINI SHAFIRA | MUH RAIHAN MUZAKKI