Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

RUU Daerah Kepulauan Bukan Minta Otonomi dan Tak Selalu Berbuntut Anggaran

image-gnews
Gunung Ranai menjadi latar belakang Kota Tua Penagi di Bunguran Timur, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, 22 Novemebr 2020. Toko sekaligus tempat tinggal warga berupa rumah panggung di atas laut menjadi pemandangan di Penagi. ANTARA FOTO/ADITYA PRADANA PUTRA
Gunung Ranai menjadi latar belakang Kota Tua Penagi di Bunguran Timur, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, 22 Novemebr 2020. Toko sekaligus tempat tinggal warga berupa rumah panggung di atas laut menjadi pemandangan di Penagi. ANTARA FOTO/ADITYA PRADANA PUTRA
Iklan

JAKARTA - Rancangan Undang-Undang Daerah Kepulauan masuk dalam Program Legislasi Nasional (Prolegnas) Prioritas 2023. Delapan provinsi berciri kepulauan mendorong agar Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan pemerintah pusat segera membahas dan mengesahkan RUU tersebut demi kesetaraan pembangunan di daerah berciri kepulauan dengan daerah non-kepulauan.

Ketua Badan Kerja Sama Provinsi Kepulauan yang juga Gubernur Sulawesi Tenggara, Ali Mazi mengatakan, RUU Daerah Kepulauan penting bagi masyarakat yang tinggal di daerah kepulauan, kawasan pesisir, pulau-pulau kecil, serta pulau terluar, terpencil, dan tertinggal (3T). "Kami ini tidak meminta otonomi daerah, tetapi perlakuan yang sama antara provinsi kepulauan dengan provinsi berciri daratan," kata Ali Mazi dalam Focus Group Discussion RUU Daerah Kepulauan di Jakarta pada Senin, 3 Oktober 2022.

Senada dengan Ali Mazi, Kepala Biro Pemerintahan dan Otonomi Daerah Provinsi Kepulauan Riau, Zulhendri mengatakan, melalui RUU Daerah Kepulauan, daerah berciri kepulauan tidak meminta otonomi khusus, sebagaimana DKI Jakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta, Papua, Papua Barat, dan Daerah Istimewa Nanggroe Aceh Darussalam. "Kami hanya meminta perlakuan khusus," ujarnya dalam forum yang sama.

Dan perlakuan khusus yang termaktub dalam RUU Daerah Kepulauan, menurut dia, tidak selalu berbuntut pembagian atau alokasi anggaran. "Yang penting, bagaimana kami bisa memanfaatkan potensi di daerah dengan seluas-luasnya sehingga rasa keadilan itu bisa terwujud," kata Zulhendri.

Dia mencontohkan, pemerintah provinsi memiliki kewenangan dalam mengelola perairan sejauh 0-12 mil laut. Namun demikian,
belum ada peraturan yang menjadi landasan hukum dan menjabarkan bagaimana pengelolaan kawasan perairan tersebut. "Bagaimana pengelolaan labuh jangkar dan kegiatan lainnya di perairan," katanya. Potensi tersebut sejatinya bisa menjadi sumber pendapatan daerah untuk pembangunan dan kesejahteraan masyarakat.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tak hanya potensi pengelolan kawasan perairan, Zulhendri menyampaikan sumber daya kelautan yang juga dapat dielaborasi. Di antaranya perikanan budidaya, perikanan tangkap, pengolahan dan pemasaran perikanan, pariwisata, konservasi, hingga penelitian biodiversitas.

Dalam sambutan yang dibacakan Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Sulawesi Utara Erni Tumondo, Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey mengatakan, RUU Daerah Kepulauan sangat dibutuhkan sebagai payung hukum pemerintah daerah dalam mempercepat pembangunan di daerah tertinggal, terluar, dan terpencil (3T). "Permasalahan di Sulawesi Utara, antara lain terbatasnya infrastruktur air bersih, bahan bakar minyak, listrik, internet, dan konektivitas," katanya.

Ada pula problematika kriminalitas, seperti illegal fishing, penyelundupan, hingga terorisme. "Kualitas dan kuantitas sumber daya aparatur amat terbatas karena biaya hidup yang tinggi dan medan pelayanan yang sulit," ujarnya. "Atas nama pemerintah Provinsi Sulawesi Utara mendukung RUU Daerah Kepulauan untuk segera disahkan supaya daerah kepulauan dapat mewujudkan pemerataan ekonomi, ekologi, dan pembangunan secara nasional." (*)

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kembali Jadi Ketua Umum DPP Mapancas, Pilar Saga Ichsan Janji tak Hanya Fokus di Jakarta

1 jam lalu

Kembali Jadi Ketua Umum DPP Mapancas, Pilar Saga Ichsan Janji tak Hanya Fokus di Jakarta

Mapancas harus terus eksis secara organisasi dan memberikan manfaat untuk masyarakat


Kongres yang Menyejarahkan UKBI

2 jam lalu

Kongres yang Menyejarahkan UKBI

Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI) merupakan salah satu buah perbincangan dalam KBI.


Abad Konsolidasi Trigatra Bangun Bahasa

2 jam lalu

Abad Konsolidasi Trigatra Bangun Bahasa

Untuk menuju titik keemasan, Kongres Bahasa Indonesia (KBI) XII menggelorakan semangat berkeindonesiaan: adibasa; adiwangsa.


APBD Tahun 2023 Tembus Rp 25,32 Triliun, Tertinggi Sepanjang Sejarah Kaltim

3 jam lalu

APBD Tahun 2023 Tembus Rp 25,32 Triliun, Tertinggi Sepanjang Sejarah Kaltim

Perekonomian Kaltim sempat mengalami guncangan hebat pada tahun 2020 saat pandemi Covid-19


Anggota DPRD Boven Digoel Andalkan BPJS Kesehatan

3 jam lalu

Anggota DPRD Boven Digoel Andalkan BPJS Kesehatan

Jalani Pengobatan Jantung, Anggota DPRD Boven Digoel Andalkan BPJS Kesehatan


Konsistensi Pemprov DKI Tingkatkan Kualitas Pendidikan

3 jam lalu

Konsistensi Pemprov DKI Tingkatkan Kualitas Pendidikan

Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta terus berupaya meningkatkan kompetensi tenaga pendidik di sekolah. Satu yang terbaru melalui program Jakarta Sekolah Komunitas.


IDMA Mulai Ekspansi ke Asia Tenggara

3 jam lalu

IDMA Mulai Ekspansi ke Asia Tenggara

IDMA, Perusahaan global berbasis di Turki dalam industri pameran internasional terbesar di dunia dalam sektor teknologi produksi tepung, biji-bijian, dan pakan biji- bijian, memulai ekspansi strategis ke Asia Tenggara.


Bantuan RLH untuk Keluarga Pra Sejahtera di Kaltim Lampaui Target

5 jam lalu

Bantuan RLH untuk Keluarga Pra Sejahtera di Kaltim Lampaui Target

Kalau dengan CSR bisa bangun 3.000 rumah layak huni, maka kemiskinan Kaltim akan turun tinggal 2 persen


Bea Cukai Jamin Pengiriman Bantuan Kemanusiaan ke Libya Berjalan Lancar

6 jam lalu

Bea Cukai Jamin Pengiriman Bantuan Kemanusiaan ke Libya Berjalan Lancar

Pemerintah Indonesia sepakat untuk mengirimkan bantuan kepada Pemerintah Libya, sebagai bentuk kepeduliaan dan kemanusiaan antar negara sahabat.


Dari Desa Randuboto, Kulit Ikan Pari dan Ikan Hiu Diekspor ke Hongkong

6 jam lalu

Dari Desa Randuboto, Kulit Ikan Pari dan Ikan Hiu Diekspor ke Hongkong

Ekspor ini merupakan hasil kolaborasi antara BKIPM Kelas II Surabaya, pemerintah daerah Kabupaten Gresik, dan Bea Cukai Gresik yang giat mengasistensi para pelaku UMKM di Kabupaten Gresik hingga dapat mewujudkan ekspornya.