TEMPO.CO, Jakarta - Kapolri Jenderal Sigit Listyo Prabowo mempersilakan jajarannya yang tidak memiliki komitmen mematuhi arahan Presiden Joko Widodo agar keluar dari 'gerbong'.
"Ini tentunya harus menjadi komitmen kita dan saya minta terhadap hal ini kita sama-sama, gerbong kita sama jadi kalau tidak bisa mengikuti hal ini pilihannya silahkan keluar dari gerbong atau saya yang keluarkan," kata Jenderal Listyo dalam keterangan tertulisnya Rabu 19 Oktober 2022.
Hal ini disampaikan Kapolri saat memberikan arahan terbaru kepada seluruh jajaran mulai dari Pejabat Utama (PJU), Kapolda, Kapolres, hingga Kapolsek seluruh Indonesia, melalui vicon di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa, 18 Oktober 2022.
Pengarahan tersebut merupakan tindaklanjut setelah pengarahan langsung dari Presiden Joko Widodo atau Jokowi kepada jajaran Polri pada Jumat, 14 Oktober 2022.
"Tentunya kewajiban saya untuk mengingatkan kembali dan sekaligus memperjelas sehingga kemudian rekan-rekan kemudian bisa menjadi sama dalam satu langkah, satu tindakan untuk melaksanakan apa yang menjadi arahan yang dikutip dari Bapak Presiden," kata Sigit.
Kapolri sebut lembaganya sedang menghadapi situasi sulit
Kapolri menyampaikan akhir-akhir ini tak dipungkiri Polri memang tengah menghadapi situasi yang sulit. Sehingga diperlukan soliditas, rasa keprihatinan bersama, saling bantu dan bahu-membahu mulai dari tingkat Polsek sampai Mabes Polri untuk terus menjalankan tugas melindungi, mengayomi dan melayani dengan baik.
Meski begitu, Sigit tetap mengingatkan kepada 450 ribu lebih personel Polri untuk terus tetap menjalankan tugasnya secara maksimal dan mengukir prestasi-prestasi yang bisa membanggakan Polri hingga Bangsa dan masyarakat Indonesia.
"Tanamkan selalu ini sebagai ibadah kita dan saya yakin kalau kita semua kompak bareng-bareng, sama-sama dari Polsek sampai Mabes melakukan hal yang sama, harapan kita dalam waktu cepat
kita bisa segera pulih. Arahan Pak Presiden sudah jelas kemarin dan saya kira ini adalah perintah dari pimpinan tertinggi yang harus kita laksanakan,” kata Kapolri.
Presiden Joko Widodo memerintahkan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk memperbaiki semua aspek yang menurunkan tingkat kepercayaan pada institusi kepolisian. Mulai dari gaya hidup hingga pelanggaran oleh polisi.
"Termasuk juga tentunya pemberantasan judi online, pemberantasan narkoba, dan pemberantasan hal-hal yang tentunya sangat mengganggu dan meresahkan masyarakat," kata Listyo Sigit menyampaikan arahan Jokowi dalam konferensi pers di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat, 14 Oktober 2022.
Perintah diberikan Jokowi tidak hanya kepada Listyo, tapi juga pejabat utama Mabes Polri, Kapolda, hingga Kapolres, yang dipanggil di Istana pada siang ini. Para petinggi Polri dipanggil Jokowi dan tidak boleh membawa telepon genggam, topi, dan tongkat.
Listyo bercerita bahwa polisi sempat menjadi aparat penegak hukum yang mendapat kepercayaan tertinggi karena untuk membantu mengawal program pemerintah. Tapi kemudian berbagai kasus, seperti kasus pembunuhan Brigadir J oleh mantan Kadiv Propam Ferdy Sambo, berdampak pada persepsi negatif. "Maka saat ini tingkat kepercayaan publik terhadap Polri menjadi rendah," ujar Kapolri Listyo.
EKA YUDHA SAPUTRA | FAJAR PEBRIANTO
Baca: Kapolri Bakal Evaluasi Jajaran yang Tak Sanggup Kembalikan Kepercayaan Publik