TEMPO Interaktif, Jakarta: Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia dan Badan Pengawas Obat dan Makanann saling klaim keakuratan penelitian mereka terhadap 10 produk makanan dan minuman yang diduga bermelamin. Rabu lalu Lembaga Konsumen menyatakan 10 produk makanan terbukti mengandung melamin, dua hari kemuadian Badan POM menyatakan hanya 2 dari 10 produk tersebut yang terbukti mengandung melamin.
"Kami institusi resmi dan diakui oleh internasional," ujarnya Hayati Amal, Deputi III Bidang Pengawasan Badan POM dalam diskusi di Warung Daun Jakarta, Sabtu (7/3). Dia menambahkan, standar penelitian dan alat yang mereka gunakan telah sesuai dengan strandar Lembaga Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO).
Seakan tak mau kalah, Ilyani S Andang Kepala Bidang Penelitian YLKI juga menyatakan bahwa penelitian yang mereka lakukan tak perlu diragukan. "Kami menggunakan Laboratorium dari universitas terbaik di Indonesia. Mereka juga mau mempertanggung jawabkan hasil penelitian mereka," ujar Lyani. Metode pengambilan sampling produk, telah dilaksanakan dengan benar. Perguruan tinggi yang diamksud adalah Universitas Indonesia.
Masalah pengambilan sampling ini sempat memicu adu mulut antara Ilyani dan Hayati. Saat Ilyani mengatakan pernah menghubunguo lembaga supervisi Sucifindo untuk meneliti tapi menolak bertanggung jawab, Hayati mengatakan Sucufindo menolak karena samplingnya salah. Pernyataan Hayati djawab Ilyani dengan menegaskan bahwa pengambilan sampling sudah benar. "Kami bahkan meminta Badan POM untuk meneliti, tapi dijawab dengan pernyataan waiting list 5-6 bulan," ujarnya. Karena itulah YLKI lalu memilih laboratorium di Universitas Indonesia.
Jika saat ini hasil penelitian berbeda, kata Ilyani, itu disebabkan pengambilan sampling yang berbeda. "Sample mereka tidak sama dengan kami," ujarnya. Menurut Ilyani, dari 10 produk yang diuji ada 4 yang ilegal dan 6 yang legal. Dari enam yang legal hanya dua produk saja yang memiliki nomor kode produksi (nomor ini menjadi penanda bahwa produk tersebut dibuat pada waktu dan proses produksi yang sama), sisanya tidak. Sepuluh produk yang mengandung melamin itu masih beredar dipasaran.
Produk tersebut adalah:
-Kino Bear Cokelat Crispy
- F&N Susu Kental Manis
-Dutchmill Yoghurt Drink
-Pura Low Fat, Crown Lonx Biscuit
-Yake Assorted Candies
-Yake Assorted Candies (lonjong)
-Nestle Bear Brand
-Crown Lonx Biscuit
- Fanfun Sweet.
Lima dari produk yang teregistrasi Badan POM, empat yang disebut tak mengandung melamin. Sedangkan satu sisanya masih diuji Badan POM.
- F&N Susu
-Dutchmill
-Pura Low
-Crown
-Kino Bear
Lima produk lainnya tak terdaftar, hanya tiga yang bisa diuji. Badan POM tak menemukan dua produk lainnya. Hasilnya, Yake Assorted Candies dan Yake Assorted Candies (lonjong) terdeteksi melamin 5,86 bagian per juta. Untuk Nestle Bear tidak ditemukan kandungan melamin.
TITIS SETIANINGTYAS