TEMPO.CO, Jakarta - Komisaris Baiquni Wibowo mengajukan banding atas pemecatan dirinya dari Polri. Pemecatan itu merupakan putusan dari sidang etik yang digelar oleh Komite Kode Etik Polri pada Jumat 2 September 2022.
“Yang bersangkutan mengajukan banding,” kata Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Dedi Prasetyo seusai sidang, Jumat, 2 September 2022.
Dedi mengatakan pengajuan banding itu merupakan hak Baiquni. Namun, kata dia, Komite Kode Etik Polri sudah memeriksa saksi, barang bukti dan fakta-fakta di persidangan. Hasilnya, komite dengan suara bulat memutuskan untuk memberhentikan Baiquni tidak dengan hormat dari Polri.
Selain pemecatan, sidang yang dipimpin Wakil Inspektur Pengawasan Umum Irjen Tornagogo Sihombing itu juga menjatuhkan dua sanksi kepada Baiquni. Pertama dalah sanksi etika yaitu menyatakan perilaku pelanggaran sebagai perbuatan tercela dan kedua sanksi administratif, yaitu melakukan penempatan khusus terhadap Baiquni selama 23 hari.
Baiquni merupakan mantan Kasubbagriksa Baggaketika Rowabprof Divisi Propam Polri. Baiquni menjadi satu dari tujuh tersangka obstruction of justice pembunuhan Brigadir J. Enam tersangka lainnya adalah Ferdy Sambo, Brigjen Hendra Kurniawan, Kombes Agus Nurpatria, AKBP Arif Rahman Arifin, dan Kompol Chuck Putranto, serta AKP Irfan Widyanto.
Peran Baiquni
Baiquni dan Chuck Putranto merupakan dua orang yang sempat menyimpan dan merusak rekaman CCTV pos pengamanan di depan rumah dinas Ferdy Sambo. Penyidik Badan Reserse Kriminal Polri baru menemukan rekaman itu saat menggeledah rumah Baiquni pada 9 Agustus 2022. Rekaman itu sempat dikira telah rusak, namun ternyata Baiquni sudah membuat cadangan di penyimpanan eksternal.
Rekaman CCTV tersebut berisi detik-detik kehadiran Ferdy Sambo dan istrinya, Putri Candrawathi, di rumah dinas Duren Tiga. Dalam rekaman itu, terlihat Ferdy sedang memakai sarung tangan hitam. Ia tiba sekitar dua menit setelah kedatangan Putri ke rumah itu. Saat Ferdy hendak masuk ke rumah, pistol HS-9 milik Brigadir J yang dibawanya sempat terjatuh.
Rekaman itu memperkuat dugaan polisi bahwa Brigadir J dieksekusi di ruang tamu. Video itu juga menjadi bukti dugaan keterlibatan Putri Candrawathi dalam perkara pembunuhan berencana ini.
EKA YUDHA
Baca: Hasil Sidang Etik: Kompol Baiquni Wibowo Dipecat dari Polri
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.