TEMPO.CO, Jakarta - Sekertaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani, mengatakan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto akan menjawab pertanyaan publik perihal pencalonannya pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 pada acara Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat yang dimulai Sabtu, 30 Juli 2022. Muzani menyatakan Prabowo ingin melihat seberapa besar dukungan dari bawah terhadap dirinya pada acara itu.
Muzani menyebut, Prabowo sebagai ketua umum sekaligus ketua dewan pembina partai sebetulnya memiliki hak dan kewenangan untuk mengambil keputusan perihal pencalonan presiden tanpa melalui forum Rapimnas. Namun, ujar dia, Prabowo menyadari bahwa diperlukan pengambilan keputusan secara bersama sekaligus melihat seberapa besar permintaan dari bawah agar dirinya kembali maju.
"Adapun keinginan dan dorongan yang disuarakan oleh seluruh pengurus Partai Gerindra di tingkat ranting, PAC, DPC, DPD, DPP dan seluruh kader partai menginginkan, mengharapkan, dan memohon agar Ketua Umum Partai Gerindra H. Prabowo Subianto untuk maju dalam pemilihan Pilpres 2024. Di Rapimnas nanti, kami akan mendengarkan jawaban langsung dari Pak Prabowo terhadap permintaan tersebut," kata Muzani dalam keterangan resminya, Senin, 25 Juli 2022.
Oleh karena itu, Muzani berharap agar seluruh pengurus mengikuti rangkaian kegiatan Rapimnas baik secara fisik maupun virtual. Muzani menyebut mereka memang membatasi jumlah peserta yang hadir di SICC karena daya tampung yang tak cukup untuk seluruh kader pengurus partai dari berbagai pelosok Tanah Air. Selain itu, Gerindra juga mempertimbangkan kondisi penularan Covid-19 yang saat ini kembali meningkat.
"Para kader dan seluruh pengurus Partai Gerindra yang kami hormati dan kami banggakan, jawaban Pak Prabowo yang kita tunggu-tunggu selama ini akan menjadi energi baru bagi perjuangan kita menghadapi Pemilu 2024 baik Pileg atau pun Pilpres," kata dia.
"Kami berharap kepada seluruh kader Gerindra untuk saling bahu-membahu, bergotong royong, bantu-membantu untuk menyongsong kemenangan kita di 2024 dengan Prabowo Presiden, Gerindra Menang," tutur Muzani.
Prabowo sebelumnya sudah tiga kali kalah berlaga dalam Pilpres. Pada Pilpres 2009, Prabowo yang menjadi calon wakil Presiden bersama Megawati Soekarnoputri kalah dari pasangan Susilo Bambang Yudhoyono dan Boediono.
Lima tahun berselang, Prabowo maju sebagai calon presiden didampingi Ketua Umum Partai Amanat Nasional saat itu, Hatta Rajasa. Prabowo saat itu kalah dari pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla.
Terakhir, Pada Pilpres 2019, Prabowo maju kembali. Ia berpasangan dengan Sandiaga Uno. Lagi-lagi, Prabowo kalah dari Jokowi yang berpasangan dengan Ma'ruf Amin.
Dengan tiga kekalahan beruntun tersebut, Prabowo sempat menyatakan bahwa calon presiden dari Partai Gerindra tak harus dirinya. Hal itu dinyatakan Prabowo usai bertemu dengan Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh Juni lalu.
"Ya enggak harus Prabowo, siapa saja,” kata Prabowo di Nasdem Tower, Jakarta Pusat, Rabu, 1 Juni 2022.
Prabowo Subianto menyatakan bahwa semua semua warga negara yang mampu secara fisik, intelektual dan ekonomi untuk memiliki kewajiban untuk menawarkan diri maju sebagai pemimpin. Prabowo ingin membudayakan agar anak-anak muda berani menawarkan dirinya untuk mengabdi.
“Kami ingin anak muda harus berani menawarkan diri untuk mengabdi kepada negara dan bangsa,” kata dia.
Meskipun demikian, dukungan agar Prabowo Subianto kembali maju masih cukup kuat. Dalam sejumlah survei, nama mantan komandan pasukan elit Kopassus itu terus menempati posisi tiga besar bersama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.