Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kisah Jenderal Hoegeng yang Menolak Rumahnya Dijaga Polisi dan Tak Izinkan Anaknya Masuk Akabri

Reporter

Editor

Nurhadi

image-gnews
Hoegeng Iman Santoso
Hoegeng Iman Santoso
Iklan

TEMPO.CO, JakartaHoegeng Iman Santoso adalah mantan Kapolri yang dikenal sebagai polisi sederhana, jujur, dan tak kenal kompromi. Presiden RI ke-4, Abdurrahman Wahid atau yang lebih dikenal dengan Gus Dur, bahkan pernah menyebutkan kelakar "Ada tiga polisi jujur di Indonesia, yaitu polisi tidur, patung polisi, dan Jenderal Hoegeng". Selain jujur, Hoegeng pun kerap menolak perlakuan istimewa kepadanya.

Dikutip dari Majalah Tempo edisi 16-22 Agustus 2021, meskipun telah menjabat sebagai Kapolri, Hoegeng menolak untuk mendiami rumah dinasnya di sekitar markas besar Polri karena penjagaannya yang ketat. Ia memilih untuk tetap tinggal di rumah kontrakan yang sudah ia huni bersama keluarga jauh sebelum menjadi Kapolri supaya masyarakat bisa datang kapan saja. Hoegeng menolak adanya penjagaan di rumah itu.

Ketika ia baru saja dilantik menjadi Panglima Angkatan Kepolisian RI pada 5 Mei 1968, rumahnya kedatangan truk yang mengangkut material bangunan. Tukang yang datang mengatakan hendak membangun sebuah pos jaga. Hal itu ditolak Hoegeng. Ia justru meminta para tukang untuk memasang sebuah tiang bambu setinggi kira-kira 30 meter untuk digunakan sebagai radio pemancar. Hal itu dimaksudkan agar Hoegeng bisa mengawasi kegiatan polisi dari berbagai daerah.

Di sisi lain, Hoegeng pun menjaga anak-anaknya agar tidak memanfaatkan jabatannya sebagai Kapolri. Salah satu contohnya adalah ketika anaknya, Aditya Soesanto, diam-diam mengurus berkas dalam upaya masuk ke Akademi Angkatan Udara (Akabri) di Maguwoharjo, Yogyakarta. Cita-cita Aditya sedari kecil memang menjadi seorang pilot jet tempur. Namun, Aditya pun mati kutu tattkala ia diharuskan mengantongi surat izin orangtua.

Tenggat pendaftaran semakin dekat, Aditya pun nekat mendatangi sang ayah di kantornya. Ia kemudian terus terang kepada Hoegeng tentang keinginannya masuk Akabri. Dalam upayanya itu, ia belum berhasil membuat Hoegeng membubuhkan tanda tangannya pada formulir. Beberapa hari kemudian, Hoegeng meminta Aditya kembali bertandang ke kantornya. Ia meminta anaknya tidak masuk Akabri dan menolak memberikan tanda tangannya. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Malamnya, usai bersantap, Hoegeng pun klarifikasi kepada putranya. Alasan Hoegeng enggan Aditya memiliki tanda tangannya adalah karena ia tidak mau hal itu menjadi “pelicin” Aditya selama proses seleksi. Setelah itu, Aditya pun banting setir dan meniti karier hingga menjadi eksekutif di perusahaan manufaktur alat musik asal Jepang.

HATTA MUARABAGJA 

Baca juga: Kisah Kapolri Hoegeng Menolak Gratifikasi dari Istri Menteri hingga Cukong Medan

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Menteri Raja Juli Temui Kapolri, Beberkan Berbagai Masalah Kehutanan

20 jam lalu

Kepala Kepolisian RI Jendral Listyo Sigit Prabowo dan Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni bertemu membahas kerjasama pengamanan hutan, di Mabes Polri pada 4 November 2024. Tempo/Dani Aswara
Menteri Raja Juli Temui Kapolri, Beberkan Berbagai Masalah Kehutanan

Menteri Kehutanan Raja Juli menemui Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk kerja sama penegakan hukum di lingkungan kehutanan.


Kementerian Kehutanan Segera Susun MoU Baru dengan Polri untuk Penegakan Hukum

21 jam lalu

Kepala Kepolisian RI Jendral Listyo Sigit Prabowo dan Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni bertemu membahas kerjasama pengamanan hutan, di Mabes Polri pada 4 November 2024. Tempo/Dani Aswara
Kementerian Kehutanan Segera Susun MoU Baru dengan Polri untuk Penegakan Hukum

Menteri Kehutanan Raja Juli menemui Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk penyusunan MoU penegakan hukum di masalah kehutanan.


Kapolri Dapat Restu Menkomdigi Periksa Keterlibatan Staf Komdigi yang Lindungi Praktik Judi Online

22 jam lalu

Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia, Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo. Dok. Istimewa
Kapolri Dapat Restu Menkomdigi Periksa Keterlibatan Staf Komdigi yang Lindungi Praktik Judi Online

Kapolri Listyo Sigit Prabowo mengatakan belum bisa menyebutkan nama-nama staf Komdigi yang terlibat dalam melindungi praktik judi online tersebut.


Menkopolkam: Masa Kerja Desk Penanganan Judi Online 3 Bulan dan Bisa Diperpanjang

1 hari lalu

Menkopolkam Budi Gunawan memberikan keterangan pers usai memimpin rapat koordinasi tingkat menteri pembentukan desk di bidang politik dan keamanan. Turut hadir sejumlah menteri kabinet dan kepala badan di Kantor Kemenkopolkam pada Senin, 4 November 2024. Tempo/Novali Panji
Menkopolkam: Masa Kerja Desk Penanganan Judi Online 3 Bulan dan Bisa Diperpanjang

Menkopolkam Budi Gunawan mengatakan, bahwa Kapolri yang akan memimpin desk penanganan judi online.


Pengusutan Kasus Firli Bahuri di Polda Metro Jaya Berlarut-larut: Ikan Busuk dari Kepala

1 hari lalu

Pertemuan Firli Bahuri dengan Syahrul.
Pengusutan Kasus Firli Bahuri di Polda Metro Jaya Berlarut-larut: Ikan Busuk dari Kepala

Petinggi Polri harus mampu mengendalikan dan mengawasi para personelnya secara ketat untuk mencegah terjadinya penyimpangan dalam kasus Firli Bahuri.


Profil Da'i Bachtiar, Ayah Nina Agustina Cabup Indramayu yang Viral di Media Sosial

1 hari lalu

TEMPO/Gunawan Wicaksono
Profil Da'i Bachtiar, Ayah Nina Agustina Cabup Indramayu yang Viral di Media Sosial

Calon Bupati Indramayu Nina Agustina yang mengaku anak Da'i Bachtiar saat cekcok dengan warga yang menghadang perjalanannya.


Serba-serbi Pegawai Kementerian Komdigi Pasang Badan untuk 1.000 Situs Judi Online, Segini Keuntungannya

1 hari lalu

Ditreskrimum saat menggiring sejumlah tersangka dalam penggeledahan di Kantor Komdigi, Jalan Medan Merdeka Barat, Jumat, (1/11/2024). ANTARA/HO-Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya
Serba-serbi Pegawai Kementerian Komdigi Pasang Badan untuk 1.000 Situs Judi Online, Segini Keuntungannya

Pegawai Kementerian Komdigi diduga terlibat kasus judi online. Tak kurang 1.000 situs judi online dijaga agar tak diblokir. Berapa keuntungannya?


Lima Perusahaan di Singapura Kena Sanksi AS, Dukung Perang Rusia di Ukraina

3 hari lalu

Merlion, patung yang menjadi ikon Singapura (TEMPO/Nia Pratiwi)
Lima Perusahaan di Singapura Kena Sanksi AS, Dukung Perang Rusia di Ukraina

Empat dari perusahaan Singapura diidentifikasi sebagai bagian dari jaringan perusahaan pelayaran yang membantu Novatek, produsen LNG terbesar di Rusia


Nusron Wahid: Ada 537 Perusahaan Sawit tanpa HGU dan Kuasai 2,5 Juta Hektar

5 hari lalu

Ketua Bidang Pemenangan Pemilu I Partai Golkar Nusron Wahid saat ditemui di kawasan SCBD, Jakarta Selatan, Selasa, 31 Oktober 2017. Tempo/Budiarti Utami Putri
Nusron Wahid: Ada 537 Perusahaan Sawit tanpa HGU dan Kuasai 2,5 Juta Hektar

Kementerian ATR/BPN mencatat pada 2016 hingga Oktober 2024, ada 537 perusahaan kelapa sawit yang memiliki IUP tapi tidak memiliki HGU. Dari jumlah itu, ada sekitar 2,5 juta hektar lahan.


17 Perusahaan Indonesia yang Raih Penghargaan WEPs Awards

6 hari lalu

UN Wonen beserta para mitranya menggelar penganugrahan Indonesia Women's Empowerment Principles Awards (WEPs) di Hotel Shangri-La Jakarta pada Selasa, 29 Oktober 2024. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
17 Perusahaan Indonesia yang Raih Penghargaan WEPs Awards

UN Women mengumumkan 17 perusahaan asal Indonesia yang meraih penghargaan WEPs.