TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan Budi Sylvana mengatakan, saat ini memasuki periode kritis haji. Karena itu jamaah haji diimbau untuk beristirahat menjelang puncak haji di Arafah, Muzdhallifah dan Mina (Armuzna).
"Kami minta jamaah paling tidak tiga hari menjelang Armuzna perbanyak istirahat di hotel. Karena apa, tubuh butuh istirahat dulu sebelum memasuki Armuzna," kata Budi di Mekkah, Rabu, 29 Juni 2022.
Dia mengatakan, di Armuzna butuh kesiapan fisik yang kuat. Jamaah juga terus diingatkan untuk banyak minum karena cuaca. "Perbanyak minum, jangan tunggu haus. Gunakan alat pelindung diri seperti payung, pelembab agar terjaga. Pakai kaca mata biar mata tetap sehat," katanya.
Menurut Budi, paling penting bagi jamaah yang punya komorbid (penyakit penyerta) untuk memberi tahu petugas. dan jangan lupa minum obat, terutama yang punya komorbid jantung.
Menghadapi periode kritis haji, Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Daker Mekkah melakukan skrining ulang terhadap semua jamaah calon haji di Tanah Suci terutama yang berisiko tinggi. "Kami lakukan medical chek up ulang dan lengkap di KKHI yang dilakukan dokter spesialis," tambah Budi.
Tujuan skrining ulang tersebut agar semua jamaah haji sewaktu memasuki kritikal periode Armuzna mereka betul-betul siap lakukan ibadah. Bagi jamaah yang dinyatakan secara medis kurang memenuhi syarat untuk melakukan ritual Armuzna, mereka akan disafariwukufkan.