TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Luar Negeri mengkonfirmasi bahwa Presiden Jokowi akan berkunjung ke Jerman dalam waktu dekat. Jokowi dijadwalkan hadir di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G7 atau G7 Summit yang berlangsung pada 26 sampai 28 Juni 2022.
"Presiden memang akan ke Jerman untuk memenuhi undangan Jerman selaku ketua G7 saat ini," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Teuku Faizasyah saat dihubungi, Sabtu, 17 Juni 2022.
Faizasyah membenarkan kalau Jokowi bakal hadir pada KTT yang bakal digelar di Schloss Elmau, Jerman, meski belum menyampaikan tanggal pasti kehadiran kepala negara.
"Tanggal berapanya yang presiden hadiri, saya perlu cek dahulu," kata dia.
G7 merupakan kelompok negara-negara maju yang beranggotakan Jerman, Prancis, Kanada, Italia, Jepang, Britania Raya, dan Amerika Serikat. Uni Eropa juga masuk di dalamnya.
Sebelumnya, Jokowi sudah pernah hadir di KTT G7 Outreach Meeting di Ise Shima, Jepang pada 2016 lalu. Di depan para kepala negara anggota G7, Jokowi kala itu berpidato mengenai kesejahteraan Asia dan stabilitas.
Sementara tiga hari yang lalu, Jokowi juga telah menerima kunjungan kenegaraan Presiden Republik Federal Jerman Frank-Walter Steinmeier, di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, pada Kamis, 16 Juni 2022. Dalam pertemuan tersebut, Jokowi mengundang kontribusi Jerman dan negara-negara G7 untuk bersama-sama berkolaborasi.
Mulai dalam bidang pengetahuan, teknologi, dan akses pendanaan terkait transisi energi yang merupakan prioritas bagi negara-negara G20 dan G7. Salah satunya, Jokowi mengajak Jerman untuk mendukung pembentukan pembiayaan transisi energi dan pasar karbon di Indonesia.
Di sisi lain, Indonesia bukanlah satu-satunya negara mitra yang diundang Jerman. Dikutip dari laman resminya g7germany.de, selain Indonesia ada Argentina, India, Senegal, dan Afrika Selatan.
Kanselir Jerman Olaf Scholz mengatakan mengharapkan pembicaraan yang konstruktif dengan negara-negara mitra yang diundang ini. "Tujuan kami yaitu meluncurkan inisiatif dan kerja sama yang nyata, yang fokus pada iklim dan investasi berkelanjutan, meningkatkan keamanan pangan, kesehatan global, dan menciptakan demokrasi yang lebih adaptif," kata Olaf pada 24 Mei dalam keterangan di laman resmi tersebut.
Adapun kepastian soal kunjungan Jokowi ke Jerman disampaikan Kementerian Luar Negeri saat merespons adanya kabar soal kepala negara akan bertemu Presiden Vladimir Putin. Kabar tersebut muncul dari sebuah pemberitaan media Rusia TASS pada 14 Juni lalu.
TASS memberikan Putin akan bertemu mitranya dari Indonesia, Jokowi di Moskow pada 30 Juni. Hal ini diungkapkan seorang sumber Kremlin alias pemerintahan Rusia kepada TASS. Kementerian Luar Negeri tak bisa mengkonfirmasi soal pertemuan Presiden Jokowi dengan Vladimir Putin tersebut.
Baca: Presiden Jokowi Disebut Akan Bertemu Vladimir Putin, Ini Kata Kemenlu