TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menyindir sejumlah partai yang sudah mulai membentuk koalisi, sementara Pemilihan Presiden 2024 masih jauh. Bahkan, ujar Hasto, ada partai yang bahkan belum memenuhi persyaratan ambang batas 20 persen untuk mengusung calon presiden, tapi sudah membentuk koalisi.
"Politik itu tidak berada di awang-awang, sehingga untuk mencalonkan saja persyaratan belum cukup, sudah bergerak lincah," ujar Hasto dalam acara pembekalan kader di Sekolah Partai Dewan Pimpinan Pusat PDI Perjuangan, Lenteng Agung, Jumat, 10 Juni 2022.
Hasto menyatakan PDIP tidak ingin ikut manuver politik seperti partai-partai lain. "Daripada asik ikut-ikutan pergerakan elite, langkah kaderisasi dan pelatihan saksi jauh lebih penting. Ini jawaban dari PDIP, agar politik Itu mengakar. Politik tidak berada di awang-awang. Politik itu bergerak ke bawah," tuturnya.
Sejauh ini, sudah ada Golkar, PAN, dan PPP yang membentuk Koalisi Indonesia Bersatu. Koalisi ini sudah memenuhi ambang batas presidential treshold 20 persen. Teranyar, juga ada PKS dan PKB yang sudah mengumumkan koalisi, meski dua partai ini belum memenuhi syarat untuk mengusung presiden.
Sekretaris Jenderal PKS Aboe Bakar Alhabsyi mengatakan sengaja membentuk koalisi lebih awal dan berharap bisa menjadi magnet bagi partai lain untuk bergabung. Karena menurut dia, jumlah kursi PKS di DPR sebanyak 50 dan PKB sebanyak 58 sehingga hanya membutuhkan 7 kursi untuk bisa mengusung pasangan calon presiden-calon wakil presiden.
"Artinya tinggal satu partai politik (untuk bergabung dalam koalisi). Ya kita lihat semoga berjalan panjang umur dan bisa bertahan," ujar Aboe Bakar di Kompleks Parlemen, Kamis 9 Juni 2022.
DEWI NURITA
Baca Juga: 5 Hal yang Dibicarakan di Pertemuan Koalisi Semut Merah PKB-PKS
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini