TEMPO.CO, Jakarta - Politikus PDIP Adian Napitupulu mengakui bahwa dirinya batal menghadiri Rakernas Projo karena menimbang kehadiran Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dalam acara itu. Acara Rakernas Projo digelar di Magelang, Jawa Tengah, pada Sabtu, 21 Mei 2022.
Adian menjelaskan runutan peristiwa itu. Malam sebelum acara digelar, ia sempat datang ke lokasi dan bertemu sejumlah relawan pendukung Jokowi. Ketika mendapat kabar Ganjar akan hadir, Adian lantas meminta saran soal kehadirannya di acara Projo kepada Ketua DPP PDIP Bidang Pemenangan Pemilu, Bambang Wuryanto. Pria yang akrab disapa Bambang Pacul itu lantas menyarankan Adian untuk tidak hadir.
"Saran dan pertimbangan Ketua Bapilu melalui telepon pada saya sangat jelas. Pertama, sebaiknya saya tidak menghadiri acara yang terindikasi menjadi ajang dukung-mendukung capres karena partai saat ini belum memutuskan apa pun terkait siapa capres dan cawapres," ujar Adian lewat keterangannya, Rabu, 8 Juni 2022.
Adian sebagai anggota DPR lantas disarankan mengintensifkan pertemuan dengan rakyat di daerah pemilihan ketimbang ikut pertemuan yang agendanya dukung-mendukung capres tertentu.
Mendapat saran itu, Adian memutuskan batal menghadiri acara Rakernas Projo. "Saya kemudian menyampaikan ijin pamit kepada kawan-kawan Projo dan pimpinan relawan lainnya, bahwa dengan segala hormat, saya tidak akan hadir dalam acara Rakernas. Sebab sebagai kader partai, saya tidak akan mendahului ketua umum partai," tuturnya.
Adian juga berpesan kepada beberapa perwakilan relawan Projo untuk lebih fokus mengawal pemerintahan Jokowi dua tahun terakhir ini. Ia juga mengaku sempat mengingatkan para relawan bahwa kehadiran Ganjar Pranowo di Rakernas Projo, jika tidak dihadiri oleh kandidat lainnya, hanya akan meningkatkan suhu dari persaingan politik.
"Tapi jika dalam acara Projo tersebut hadir beberapa orang yang berkeinginan menjadi calon presiden, maka bisa jadi suhu politik justru menjadi lebih adem dan stigma Projo sebagai tim sukses capres akan berubah menjadi Projo sebagai tim sukses demokrasi," tuturnya.
Drama Jokowi, Ganjar, Megawati