TEMPO.CO, Jakarta - Politikus senior PDI Perjuangan Hendrawan Supratikno menyatakan partainya tak risau dengan isu soal kerenggangan hubungan Presiden Joko Widodo atau Jokowi dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri. Isu ini muncul lantaran Megawati dan Puan Maharani absen dalam acara pernikahan adik Jokowi, Idayati, kemarin di Solo. Menurut dia, isu tersebut hanya digelontorkan oleh para analis.
"Demokrasi sering jadi ajang orang berspekulasi. Membangun skenario sesuai pikiran masing-masing dan terkadang dangkal. Kami tidak risau dan sudah terbiasa dengan hal-hal demikian," ujar Hendrawan saat dihubungi Tempo, Jumat, 27 Mei 2022.
Sebelumnya, pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin, menyebut absennya Megawati dan Puan Maharani dalam pernikahan Jokowi, Idayati, merupakan kode hubungan antara Jokowi dengan PDIP sedang tak baik.
"Saya melihatnya sedang ada hubungan yang tak baik antara Jokowi dengan Megawati dan Puan. Jika hubungannya baik, maka baik Megawati dan Puan pasti akan memprioritaskan datang diacara nikah adiknya Jokowi," ujar Ujang.
Puan Maharani sendiri menyatakan dirinya absen pada acara di Solo tersebut karena tengah berada di Bali. Puan menyatakan sedang mengikuti rangkaian acara Global Platform for Disarter Risk Reduction (GPDRR) 2022 di Badung, Bali. Sementara Megawati Soekarnoputri tak hadir tanpa keterangan.
Ujang menduga salah satu alasan yang membuat hubungan keduanya tak baik, karena masalah perpanjangan masa jabatan. Ia mengatakan ada salah satu pihak yang ingin agar masa jabatan presiden menjadi tiga periode, namun ditolak hingga akhirnya ide itu kandas.
"Soal 3 periode, itu soal pertarungan Jokowi dengan Megawati," kata Ujang.
Selain itu, munculnya dugaan Jokowi mendukung Ganjar Pranowo sebagai penerusnya alih-alih memilih Puan Maharani, diduga semakin memperlebar kerenggangan di antara kedua belah pihak.
Menanggapi isu munculnya dua kubu di tubuh PDIP yang mendukung Ganjar dan Puan, Hendrawan juga tak ambil pusing. Menurut dia, PDIP saat ini sedang fokus pada program kerja dibandingkan isu-isu tersebut.
"Yang suka membuat peta kubu-kubuan itu para analis untuk menyederhanakan persoalan. Kami lebih fokus pada substansi kerja dan pengabdian," kata Hendrawan.
Seperti diketahui, Presiden Jokowi sempat memberikan sinyal dukungan kepada Ganjar Pranowo dalam Rapat Kerja Nasional V kelompok relawan Projo di Magelang, Jawa Tengah, pekan lalu. Meskipun sempat meminta para relawan bersabar, Jokowi memberikan sinyal dukungan kepada Ganjar.
PDIP sendiri hingga saat ini belum menentukan calon yang akan mereka usung pada Pilpres 2024. Mereka berencana menggelar Rakernas pada akhir bulan depan. Selain Ganjar Pranowo, nama Puan Maharani memang santer disebut sebagai calon yang akan diusung partai berlambang banteng itu.
Baca: Tak Hadiri Pernikahan Adik Jokowi, Ini Alasan Puan Maharani
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.