Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kronologi Tragedi Kerusuhan 12 - 15 Mei 1998, Gugur 4 Mahasiswa Trisakti

Reporter

image-gnews
Seorang mahasiswa menabur bunga memperingati tragedi 12 Mei 1998 di kampus Universitas Trisakti, Jakarta (12/5).  ANTARA/Paramayuda
Seorang mahasiswa menabur bunga memperingati tragedi 12 Mei 1998 di kampus Universitas Trisakti, Jakarta (12/5). ANTARA/Paramayuda
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Peristiwa 12 sampai 15 Mei 1998 di Jakarta lebih dikenal sebagai Kerusuhan Mei 1998. Tragedi mengerikan ini awalnya dipicu kematian empat mahasiswa Trisakti akibat peluru tajam aparat saat demonstrasi menuntut turunnya Soeharto dari jabatan Presiden RI, kemudian berujung kerusuhan besar-besaran, pelanggaran hak asasi manusia berat, dan hilangnya sejumlah orang.

Kronologi Tragedi Mei 1998

12 Mei 1998, Tertembak Matinya Empat Mahasiswa Trisakti

12 Mei 1998 merupakan aksi demonstrasi besar-besaran yang dilakukan berbagai elemen mahasiswa, termasuk Mahasiswa Universitas Trisakti. Demonstrasi dipicu mulai goyahnya ekonomi Indonesia sejak awal 1998 akibat pengaruh krisis finansial Asia sejak 1997 dan menuntut Soeharto turun dari jabatannya sebagai Presiden RI.

Kala itu, sekitar pukul 12.30 aksi damai dilakukan dari kampus Trisakti menuju Gedung Nusantara, tetapi massa aksi diblokade pasukan Polri dan militer. Negoisasi dengan aparat keamanan sempat dilakukan, namun pada 17.15 mahasiswa memutuskan bergerak mundur, diikuti bergerak majunya aparat keamanan yang menghujani mahasiswa dengan tembakan.

Mahasiswa panik, berlarian dan berhamburan ke sembarang arah. Naasnya, pukul 20.00 dipastikan empat orang mahasiswa tewas tertembak dan satu orang dalam keadaan kritis. Meskipun pihak aparat keamanan membantah telah menggunakan peluru tajam, hasil otopsi menunjukkan kematian disebabkan peluru tajam.

Mereka yang tewas adalah Elang Mulia Lesmana, Heri Hertanto, Hafidin Royan, dan Hendriawan Sie. Mereka tewas tertembak di dalam kampus, terkena peluru tajam di tempat-tempat vital seperti kepala, tenggorokan, dan dada. Peristiwa penembakan empat mahasiswa Universitas Trisakti ini juga digambarkan dengan detail dan akurat oleh seorang penulis sastra dan jurnalis, Anggie D. Widowati dalam karyanya berjudul Langit Merah Jakarta.

Sejumlah aktivis HAM dan mahasiswa memperingati Tragedi Semanggi 13 Mei 1998 di Istana Negara, Jakarta, Selasa (11/5). TEMPO/Subekti

13 sampai 15 Mei 1998, Kerusuhan dan Sentimen Etnis Tionghoa

Kematian empat mahasiswa Universitas Trisakti memicu kemarahan dan amukan masyarakat di berbagai daerah di Indonesia. Mulai 13 Mei 1998, berbagai daerah gencar melakukan demonstrasi menuntut keadilan.

Tetapi, mengutip Komnas Hak Asasi Manusia Republik Indonesia di laman resmi komnasham.go.id, kemarahan publik atas tindakan represif aparat keamanan terhadap mahasiswa Trisakti dialihkan menjadi sentimen atas etnis Tionghoa.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Di Sidotopo, Surabaya, pada 14 Mei 1998, para perusuh menargetkan toko dan rumah milik orang Tionghoa, menjarah harta benda dan membakar properti mereka. Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) menemukan dua kasus pemerkosaan dan empat kasus kekerasan seksual. Di hari yang sama, di Padang, Sumatra Barat, sedikitnya sepuluh kantor, bank, dan ruang pamer rusak dilempari batu oleh perusuh yang terdiri dari mahasiswa, perusakan tersebut mereka lakukan saat dalam perjalanan menuju kantor DPRD Sumatera Barat.

Di Palembang, Sumatera Selatan, sepuluh toko milik etnis Tionghoa dan belasan lebih mobil dibakar oleh perusuh, serta puluhan orang mengalami luka-luka terkena lemparan batu oleh mahasiswa yang berunjuk rasa ke kantor DPRD Sumatera Selatan, dalam peristiwa di Palembang tersebut, Tim Relawan untuk Kemanusiaan melaporkan bahwa kekerasan seksual juga terjadi.

Akibatnya, sampai 15 Mei 1998 terjadi berbagai tindak kejahatan di Jakarta dan kota besar lain di Indonesia, ribuan toko, gedung maupun rumah-rumah dibakar dan dihancurkan, khususnya pada mereka yang beretnis Tionghoa.

Atas kejadian tersebut, pemerintah membentuk Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) yang merampungkan laporannya pada 23 Oktober 1998. TGPF menemukan fakta bahwa kerusuhan Mei 1998 diduga mengakibatkan lebih dari seribu orang meninggal karena terjebak dalam bangunan yang terbakar atau dibakar, ratusan orang luka-luka, penculikan terhadap beberapa orang, pemerkosaan atau pelecehan seksual terhadap puluhan perempuan yang sebagian besar dari etnis tertentu, serta ribuan bangunan dibakar.

DELFI ANA HARAHAP

Baca: Kerusuhan Mei 1998, Sejarah Kelam Pelanggaran HAM di Indonesia

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

7 Alasan Kerusuhan Mei 1998 Jadi Periode Kelam di Indonesia

25 menit lalu

Massa membalik dan membakar mobil pada kerusuhan tanggal 14 mei 1998 di jalan hasyim ashari, Jakarta [ Bodhi Chandra/ DR; 20000422 ].
7 Alasan Kerusuhan Mei 1998 Jadi Periode Kelam di Indonesia

Kerusuhan Mei 1998 menjadi salah satu periode terkelam dalam sejarah Indonesia


Reformasi 1998: Amien Rais Terima Telepon dari Mabes TNI Sebelum Batalkan Aksi Mahasiswa di Monas Desak Soeharto Mundur

15 jam lalu

Duduk dari kiri ke kanan: Sri Sultan Hamengkubuwono X, Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Megawati dan Amien Rais pada momentum Deklarasi Ciganjur, kediaman Gus Dur, 10 November 1998. (Repro buku Gerak dan Langkah)
Reformasi 1998: Amien Rais Terima Telepon dari Mabes TNI Sebelum Batalkan Aksi Mahasiswa di Monas Desak Soeharto Mundur

Kisah awal reformasi pada 20 Mei 1998, tiba-tiba Amien Rais membatalkan aksi desak Soeharto mundur di Monas. Apa alasannya membatalkan kegiatan ini?


Kisruh Kenaikan UKT, Setiap Fakultas Disarankan Bentuk Badan Advokasi dan Forum Diskusi

15 jam lalu

Mahasiswa UGM menggelar aksi dalam peringatan Hari Pendidikan Nasional di Balairung UGM Kamis, 2 Mei 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Kisruh Kenaikan UKT, Setiap Fakultas Disarankan Bentuk Badan Advokasi dan Forum Diskusi

Dengan kehadiran badan advokasi di setiap fakultas, permasalahan UKT dapat dibantu untuk dikonsultasikan langsung bersama dekan dan wakil dekan lain.


Cerita Mahfud MD Sematkan Pepatah Sakral di Prasasti Asrama Mahasiswa Madura Yogya

17 jam lalu

Mahfud MD saat meresmikan Asrama Mahasiswa Madura di Yogyakarta yang selesai di renovasi Senin, 20 Mei 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Cerita Mahfud MD Sematkan Pepatah Sakral di Prasasti Asrama Mahasiswa Madura Yogya

Mahfud MD didapuk meresmikan asrama mahasiswa Madura Yogyakarta yang baru selesai direnovasi pada Senin 20 Mei 2024.


15 Link Twibbon untuk Peringati 26 Tahun Reformasi, Silakan Unggah

1 hari lalu

Ribuan mahasiswa menduduki Gedung MPR/DPR saat unjuk rasa menuntut Soeharto mundur sebagai Presiden RI, Jakarta, Mei 1998. Selain menuntut diturunkannya Soeharto dari Presiden, Mahasiswa juga menuntut turunkan harga sembako, dan cabut dwifungsi ABRI. TEMPO/Rully Kesuma
15 Link Twibbon untuk Peringati 26 Tahun Reformasi, Silakan Unggah

Tahun ini Reformasi memasuki 26 tahun. Mengingatkan kembali semangat reformasi dengan mengunggah twibbon Reformasi. Berikut 15 linknya.


6 Fakta Menarik Kaledonia Baru: Wilayah Prancis, Banyak Dihuni Orang Jawa

1 hari lalu

Asap mengepul dari api di tengah kerusuhan menentang rencana untuk mengizinkan lebih banyak orang mengambil bagian dalam pemilihan lokal di wilayah yang dikuasai Prancis, yang ditolak oleh pengunjuk rasa penduduk asli Kanak, di Noumea, Kaledonia Baru 14 Mei 2024. Djelyna Lebonwacalie/via REUTERS
6 Fakta Menarik Kaledonia Baru: Wilayah Prancis, Banyak Dihuni Orang Jawa

Kaledonia Baru terletak dekat benua Australia. Wilayah di Kepulauan Pasifik ini masuk wilayah Prancis namun banyak penduduknya keturunan Jawa.


Pembuka Gerbang Reformasi 1998, Aksi Mahasiswa Geruduk Gedung DPR Menjadi Awal Soeharto Lengser

1 hari lalu

Mahasiswa menduduki Gedung MPR/DPR saat unjuk rasa menuntut Soeharto mundur sebagai Presiden RI, Jakarta, Mei 1998. TEMPO/Rully Kesuma
Pembuka Gerbang Reformasi 1998, Aksi Mahasiswa Geruduk Gedung DPR Menjadi Awal Soeharto Lengser

Pada 18 Mei 1998, mahasiswa menduduki gedung DPR/MPR, membuat tuntutan agar Soeharto mundur. Peristiwa ini menjadi awal era reformasi.


Top 3 Dunia: Fakta Kerusuhan di Kaledonia Baru, Prancis Tuduh Azerbaijan Campur Tangan

1 hari lalu

Sebuah jalan dibarikade oleh para perusuh saat mereka memprotes rencana untuk mengizinkan lebih banyak orang ikut serta dalam pemilihan lokal di wilayah yang dikuasai Prancis, yang ditolak oleh pengunjuk rasa adat Kanak, di Noumea, Kaledonia Baru, 15 Mei 2024.  Lilou Garrido Navarro Kherachi/via REUTERS
Top 3 Dunia: Fakta Kerusuhan di Kaledonia Baru, Prancis Tuduh Azerbaijan Campur Tangan

Top 3 dunia kemarin adalah fakta kerusuhan di Kaledonia Baru, profil wilayah ini hingga Prancis menuduh Azerbaijan sulut kerusuhan.


Fakta-fakta Kerusuhan di Kaledonia Baru, Terburuk dalam 30 Tahun

1 hari lalu

Sebuah jalan dibarikade oleh para perusuh saat mereka memprotes rencana untuk mengizinkan lebih banyak orang ikut serta dalam pemilihan lokal di wilayah yang dikuasai Prancis, yang ditolak oleh pengunjuk rasa adat Kanak, di Noumea, Kaledonia Baru, 15 Mei 2024.  Lilou Garrido Navarro Kherachi/via REUTERS
Fakta-fakta Kerusuhan di Kaledonia Baru, Terburuk dalam 30 Tahun

Kaledonia Baru dilanda kerusuhan dalam sepekan terakhir. Apa sebabnya?


Korban Tewas Bertambah, Prancis Tuduh Azerbaijan Dalangi Kerusuhan di Kaledonia Baru

1 hari lalu

Asap mengepul dari api di tengah kerusuhan menentang rencana untuk mengizinkan lebih banyak orang mengambil bagian dalam pemilihan lokal di wilayah yang dikuasai Prancis, yang ditolak oleh pengunjuk rasa penduduk asli Kanak, di Noumea, Kaledonia Baru 14 Mei 2024. Djelyna Lebonwacalie/via REUTERS
Korban Tewas Bertambah, Prancis Tuduh Azerbaijan Dalangi Kerusuhan di Kaledonia Baru

Kerusuhan di Kaledonia Baru belum reda. Prancis menuduh Azerbaijan mendalangi kerusuhan di sana.