Kepala Dinas Kesehatan Jawa Barat Nina Susana Dewi mengatakan, penentuan terduga untuk pasien hepatitis akut misterius membutuhkan rangkaian pemeriksaan yang relatif panjang. Gejala penyakitnya juga mirip dengan demam berdarah, demam tipoid, hingga leptopirosis. “Dokter yang menjadi pemeriksa harus jeli,” kata dia, Senin, 9 Mei 2022.
Nina mengatakan, koordinasi dilakukan untuk menyiapkan jejaring rumah sakit dan laboratorium karena Kementerian Kesehatan belum memberikan panduan alur pemeriksaan kasus hepatitis akut. “Kami sedang dalam masa transisi untuk ditindaklanjuti di seluruhnya karena sebetulnya pedoman dari Kemenkes belum keluar alur yang bener bagaimana,” kata dia.
Nina mengatakan, dalam kewaspadaan tersebut pasien yang dicurigai menunjukkan gejala hepatitis harus dipastikan bukan termasuk jenis hepatitis A, B, C, D, atau pun E. “Kalau belum ada hasil lab kita tidak berni bilang suspek dari hepatitis (akut misterius),” kata dia.
Baca juga: Tanda Tanya Hepatitis Akut Misterius
AHMAD FIKRI