TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Irfan Yusuf Hasyim mengatakan hubungan antara keluarga Prabowo Subianto dan Nahdlatul Ulama, khususnya Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, memiliki sejarah yang panjang. Jauh sebelum pemilihan presiden, menurut Irfan, hubungan mereka sudah dekat.
"Jangan anggap Pak Prabowo mendekat ke pesantren karena urusan pilpres. Bukan, karena memang sejak awal sudah dekat," kata Irfan yang juga cucu pendiri NU Hasyim Asy’ari ini, saat dihubungi, Kamis, 5 Mei 2022.
Sebelumnya dalam beberapa hari terakhir, Prabowo yang juga Ketua Umum Partai Gerindra berkunjung ke beberapa lokasi di Jawa Timur dan bertemu keluarga NU. Prabowo misalnya, bertemu dengan tokoh perempuan NU yang juga Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, di Surabaya.
Menteri Pertahanan melanjutkan safarinya ke Pondok Pesanten Tebuireng, Jombang, dan berziarah ke makam Presiden ke-4 Indonesia, Abdurrahman Wahid alias Gus Dur. Selanjutnya Prabowo berkunjung ke Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas yang juga berada di Jombang.
Dalam keterangan tertulisnya, Prabowo menuturkan bahwa Gus Dur adalah sosok pemimpin yang berpandangan jauh ke depan. Prabowo menyebut Gus Dur merupakan sahabatnya. Prabowo juga menyebut dia adalah tukang pijit Gus Dur. "Saya kira kedekatan saya dengan almarhum sangat dekat ya," ujar Prabowo yang dikirimkan tim medianya, Rabu, 4 Mei 2022.
Prabowo mengatakan berkunjung ke Tebuireng tak hanya saat Lebaran. Sehingga, dirinya merasa dekat dengan keluarga besar Pondok Pesantren Tebuireng. "Saat libur ini saya keliling silaturahmi Lebaran dengan sahabat-sahabat lama saya. Pembahasannya, ya, yang ringan-ringan saja, melepas rasa kangen ya," ujar Prabowo.
Menurut Irfan kedekatan Prabowo dengan Tebuireng sudah terjalin sejak Margono Djojohadikusumo, kakek Prabowo, dengan Hasyim Asy'ari. "Konon ceritanya juga masih sering komunikasi, konsultasi," kata Irfan.
Lalu nenek Prabowo juga tinggal bersebelahan dengan keluarga Wahid Hasyim, anak Hasyim Asy'ari dan juga ayah Gus Dur. "Bahkan ketika neneknya Prabowo meninggal pun, yang merawat jenzahnya ya Bu (istri) Wahid Hasyim," kata Irfan.
Hubungan Prabowo dan Gus Dur juga disebut dekat. Prabowo, kata Irfan, memang pernah bercerita kalau Gus Dur sering memanggilnya untuk minta dipijit. "Mungkin karena dia tentara dan pesilat, jadi tahu titik pijat," ujar Irfan yang merupakan sepupu Gus Dur ini.
Irfan berujar Prabowo sering berkonsultasi dengan adik Gus Dur, Salahuddin Wahid alias Gus Sholah, serta dengan Yusuf Hasyim, ayah Irfan yang juga putera bungsu Hasyim Asy'ari. "Saat beliau (Prabowo) masih aktif di tentara pun sudah komunikasi dan informasi, datang ke pondok," kata Irfan.
Irfan mengaku sering mengkoordinasikan beberapa kiai untuk bertemu dengan Prabowo. Irfan dulunya kerap bertemu Prabowo di sebuah kelompok think tank yang ada di daerah Menteng, Jakarta Pusat. "Jadi itu sejarahnya, kalau sekarang masih nyambung, saya juga sebagai keluarga Tebuireng, ya masih nyambung semuanya," kata Irfan.
Baca Juga: Sambangi Makam Gus Dur, Prabowo: Kami Sahabat, Saya Tukang Pijit Beliau