TEMPO.CO, Jakarta - Korps Lalu Lintas Polri menyiapkan strategi menghadapi arus balik Lebaran 2022. Strategi ini disiapkan sesuai dengan evaluasi selama arus mudik yang sempat terjadi perlambatan kendaraan di jalur tol hingga kemacetan di sejumlah titik.
Direktur Penegak Hukum Korlantas Polri Brigjen Aan Suhanan mengatakan, temuan saat arus mudik yang menyebabkan perlambatan hingga berakibat kemacetan saat arus mudik Lebaran 2022, langsung menjadi bahan evaluasi Korlantas bersama stakeholder.
Aan merinci perlambatan selama arus mudik diakibatkan mulai dari kendaraan tidak laik jalan, pemudik yang menerobos dari jalur B ke A maupun sebaliknya di U-turn, atau mendobrak pemberlakuan one way maupun contraflow di ruas tol, pengemudi berhenti di bahu jalan, serta menjelang rest area.
"Karena hal ini mengganggu arus di belakang. Kemudian tolong personel mengamankan pada titik U-turn atau dobrak (bukaan pembatas jalan) mengantisipasi perlambatan-perlambatan saat arus balik. Dipatroli terus, diworo-woro terus,” kata dia dikutip dari keterangan tertulis, Kamis, 5 Mei 2022.
Perwira Pengamat Wilayah (Pamatwil) Operasi Ketupat 2022 ini mengatakan, Korlantas Polri telah menyiapkan cara bertindak dalam mengantisipasi lonjakan volume kendaraan saat arus balik pada 5-8 Mei 2022. Itu diantaranya pemberlakuan one way ganjil-genap dan contraflow.
"Kami sudah membuat jadwal yang sudah tersosialisasikan kepada masyarakat. Artinya masyarakat sudah tahu bahwa jadwal one way ganjil-genap pada arus balik akan dimulai pada hari Jumat sampai dengan pukul 24.00 WIB. Namun untuk waktu pemberlakuan lebih lanjut bersifat situasional,” ucap Aan.
Demi mengantisipasi kepadatan arus balik atau macet, Polisi menurut Aan akan menutup semua akses masuk ke arah barat, mengeluarkan kendaraan di Tol Cipali ke arteri Pantura, dan penambahan penuh one way ganjil genap hingga KM 3+500 Jakarta. Ini bahkan diteruskan keluar di Semanggi atau di 5 titik alternatif yang telah disiapkan Ditlantas Metro.
“Pada saat arus balik, semua dialirkan, dialihkan, tidak ada lagi yang membuka sebelum dinyatakan normalisasi dilakukan atau one way ditutup. Sehingga masyarakat tidak menunggu lama di depan gerbang tol hingga berakibat antrean,” ujar dia.