TEMPO.CO, Jakarta - Tim penyidik Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri menggandeng Interpol untuk menelusuri bos besar dari tersangka kasus penipuan Indra Kenz. Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Komisaris Besar Gatot Repli Handoko menyatakan mereka akan meminta bantuan organisasi kepolisian internasional itu untuk menelusuri ujung dari aliran dana aplikasi Binomo.
"Melalui ICPO (Interpol) ini nanti akan mulai dikomunikasikan untuk bekerja sama dengan kepolisian negara-negara yang dialiri dana Binomo tersebut," ujar Gatot, Kamis 31 Maret 2022.
Dalam kasus ini, Interpol akan berhubungan dengan Divisi Hubungan Internasional Polri. Penyirik telah menemukan bukti-bukti aliran dana dari kasus tersebut ke luar negeri. Bukti tersebut telah diungkap oleh Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).
Kasubdit II Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dittipideksus) Bareskrim Kombes Candra Sukma Kumara mengatakan pihaknya masih belum dapat memastikan apakah dalang dari kasus Binomo adalah Warga Negara Indonesia (WNI) atau orang asing.
"Sudah kita koordinasikan dengan Hubinter. Masih kita cari," kata dia saat dihubungi, Selasa, 31 Maret 2022.
Kepala PPATK Ivan Yustivandana dua pekan lalu memastikan pemilik platform investasi ilegal Binomo yang diduga berada di Kepulauan Karibia. Aplikasi ini, menurut penelusuran PPATK tak hanya terdiri atas satu entitas.
“Kami analisis ada beberapa entitas berbeda dan ada pula yang terkait,” ujar Ivan saat dihubungi melalui pesan pendek, Jumat, 18 Maret 2022.
Hasil penelusuran PPATK, kata Ivan, juga menemukan pemilik Binomo merupakan entitas berbendera asing. Artinya, Binomo bukan milik warga negara Indonesia atau perusahaan yang didirikan di Tanah Air.
PPATK sudah mengendus ada praktik tindak pidana pencucian uang (TPPU) dalam kasus investasi ilegal. PPATK pun berkoordinasi dengan badan serupa dari negara lain untuk memeriksa aliran dana itu.
Hasilnya, PPATK menemukan dana keluar negeri mengalir dalam jumlah signifikan ke rekening bank yang berlokasi di Belarusia, Kazahkstan, dan Swiss. Penerimanya adalah pemilik platform Binomo yang berada di Kepulauan Karibia.
Hari ini polisi dijadwalkan melakukan pemeriksaan terhadap Fakar Suhartami Pratama. Pria yang akrab disebut dengan nama Fakarich itu disebut sebagai mentor yang merekrut Indra Kenz untuk menjadi afiliator Binomo.
Baca: Polisi Periksa Mentor Indra Kenz di Binomo, Fakar Suhartami Pratama, Hari Ini